Hari ini adalah hari yang baru bagi Raka. Ia terbukti tidak bersalah. Berita tentang Talitha yang sudah menjebak Raka tersebar ke seluruh penjuru sekolah ini.
Raka berjalan dengan santai sambil mengemut permen susu di mulutnya. Tak lupa, ia juga memasukkan kedua tangannya di saku celananya.
Dengan rambut berantakan, dasi yang diikat asal, serta seragam yang dikeluarkan, aura Raka sangat kuat seperti biasanya. Gadis-gadis yang melihatnya sontak berteriak.
"Ganteng banget!"
"Gue bilang apa? Kak Raka gak mungkin bersalah!"
"Tampan banget jadi pengen dimiliki!"
"Ah sumpah auranya itu loh!"
"Gila-gila ganteng banget sih A!"
"Bawa gue kawin lari dong Kak Raka!"
"Eh ternyata Talitha yang salah ya? Gak nyangka gue!"
"Raka jomblo ya sekarang? Sini sama gue aja wkwk!"
"Akang Raka pungut Eneng dong!"
Raka hanya terkekeh tampan mendengar teriakan dari teman seangkatan serta para adik kelasnya itu. Ia sudah terbiasa mendengar namanya yang seringkali di eluk-elukan.
Tiba-tiba tanpa sengaja, bahu Raka terguncang setelah menabrak seseorang. Raka menoleh ke orang tersebut, dan melihat Rayhan yang menatapnya dengan tatapan kaget.
"Sorry." ucap Rayhan yang langsung berbalik badan, berniat untuk segera pergi dari hadapan Raka.
Jujur, ia sangat merasa bersalah kepada Raka setelah mengetahui yang sebenarnya.
Raka menahan lengan Rayhan. "Han,"
Rayhan memejamkan matanya sebentar sebelum berbalik badan. Ia hanya menunduk di hadapan Raka.
"Gue ngerti posisi lo. Lo suka kan sama Talitha?" tanya Raka setelah mereka berdua sudah duduk di salah satu bangku di warung Bi Odah.
Rayhan meneguk salivanya, kemudian menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Gue sadar lo suka sama dia waktu kemaren ko ngehajar gue. Gue baru tau lo sebucin itu Han." ujar Raka sambil terkekeh.
"Tapi Rak, gue juga sadar kalo gue gak bakal bisa dapetin Talitha. Dia cuma suka sama lo, sampe dia ngelakuin hal konyol kayak gini." Rayhan menghela nafas panjang setelah mengatakan kalimat terakhir.
"Lo pasti patah hati banget ya Han?" tanya Raka sambil meminum es teh manisnya.
Rayhan tersenyum paksa, hatinya memang sangat terluka begitu mengetahui perbuatan Talitha.
"Pasti Rak."
"Dan lo? Lo patah hati setelah tau Talitha yang sebenernya?" Rayhan balik bertanya.
"Gue gak patah hati si Han. Gue cuma kecewa, dia sampe ngejebak gue kayak gitu." jawab Raka.
"Lo gak patah hati Rak? Bukannya Talitha pacar lo?" Sepertinya Rayhan benar-benar penasaran.
"Sekeras apapun usaha gue buat suka sama Talitha, hati gue tetep bilang kalo dia itu cuma temen buat gue Han, gak lebih. Gue gak bisa suka sama dia."
"Gimana lo bisa suka sama Talitha kalo hati lu aja buat seseorang." ujar Rayhan seraya meraih gorengan dan memakannya.
"Apaan si-"
Raka menghentikan ucapannya ketika melihat Bagas, Reza dan Rio yang mulai memasuki warung Bi Odah.
"Raka, sorry kita-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Roman pour AdolescentsSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...