PART 16- Dufan

4K 256 23
                                    

Pukul 08.00 pagi. Ashila menatap dirinya di cermin dengan gugup. Entah mengapa ia ingin tampil perfect hari ini.

Derrt derrt derrt...

Ponsel Shila bergetar. Pertanda ada pesan masuk. Dibuka nya isi pesan itu. Sedetik kemudian jantungnya langsung berdegup kencang. Dan seulas senyum tercetak di wajahnya.

Kak Raka Rese
Gue di depan rumah lo.

Setelah membaca pesan itu, Shila mengambil tas kecilnya dan berlari menuruni tangga.

"Ashila kenapa buru-buru?" tanya Meli, Maminya.

"Lo kerasukan Saiton balap lari?" lanjut Rayhan.

Ashila langsung berhenti. Dan 'menyengir' lebar.

"Shila mau jalan Mi!"

"Mau jalan sama siapa emangnya?"

"Mm sama-"

"Sama Rayhan Mi!" potong Rayhan sambil merangkul Ashila.

"Apaan. Ogah amat gue jalan sama panci diskon kayak lo!" balas Ashila sambil bersungut-sungut dan melepaskan rangkulan kakaknya.

"Orang ganteng kek gini lo bilang panci diskon? Terus yang modelan kek lo apa? Empedu tokek?"

"Ap-"

"Udah-udah sana kalau mau pergi. Pusing Mami dengerin kalian diadu!"

"Ish Mami, yaudah Shila berangkat dulu ya mi!"

"Rayhan juga mi!"

Saat mereka berjalan kearah pintu rumah, betapa terkejutnya Rayhan yang melihat Raka sedang duduk di kap mobil. Cepat-cepat Rayhan berbalik badan dan berlari memasuki rumah.

Ashila mengernyitkan keningnya,
"Bang lo kenapa???" teriaknya.

"GUE KEBELET BOKER!" teriak Rayhan sambil berlari di tangga. Sesekali ia terjatuh.

Ashila hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan kakak sulung nya itu.

Raka yang menyadari keberadaan Ashila langsung menoleh dan tersenyum manis. Melihat senyuman manis Raka, pipi Ashila memanas.

"Lo cantik!"

•°•

Dufan!

Mereka semua sudah sampai di Dufan. Ashila, Kila dan Dira sangat antusias. Begitu juga dengan Raka, Reza, Bagas dan Rio.

"Eh, gue gak liat kak Rayhan!" ucap Kila.

"Tadi dia WhatsApp gue katanya boker dulu. Tapi lama ye. Kek nunggu lo peka!" balas Bagas.

Semuanya tertawa mendengar recehan Bagas. Kecuali Kila, ia hanya bergidik ngeri mendengarnya.

Tak berapa lama, Rayhan datang bersama Talitha. Mereka pun langsung berjalan bersama beriringan menuju wahana permainan yang ada di Dufan.

"Eh, gimana kalo kita naik Halilintar?" usul Rio sambil menaik turunkan alisnya.

Raka, Reza, dan Rayhan sangat semangat mendengarnya. Tetapi tidak bagi Bagas. Ia langsung pucat dan tidak bergerak.

"Lo kenapa?" tanya Kila ilfeel.

"Lo takut kak?" lanjut Dira dengan polosnya.

"Eng-enggak kok. Gue berani. Ah gini doang mah kecil. Naik 10 kali juga gue bisa!" jawab Bagas dengan mantap disertai dengan keringat yang bercucuran.

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang