Perasaan Ashila benar-benar kacau hari ini. Kemarin tiba-tiba Andra datang sambil berkata yang iya-iya.
Flashback on
"Apa yang dia bilang emang bener." sahut Andra yang tiba-tiba datang sambil duduk disamping Ashila.
"Andra?!" ujar Ashila kaget. Andra hanya terkekeh.
"Gue bercanda." ucap Andra segera. Ashila langsung memukul dengan gemas ujung topi yang Andra kenakan.
"Gak lucu ya Ndra!" kesal Ashila sambil melipat kedua tangannya.
"Ekhem." Tiba-tiba Talitha berdehem karena merasa menjadi 'kamcong'.
"Eh, sorry Tha. Oh iya kenalin, ini Andra sahabat gue." ucap Ashila.
Andra langsung berjabat tangan dengan Talitha dan saling memperkenalkan diri.
"Andra."
"Talitha."
"Kalian cocok deh!" ujar Talitha setelah mereka mengobrol cukup lama.
Ashila melotot.
"Apa sih Tha!" kesalnya. Kedua pipinya memerah seketika. Tanpa permisi, Andra langsung merangkul pundak Ashila.
Dan berkata, "Kita emang cocok hehe. Ya gak Shil?" gumamnya.
Flashback end
Andra membuatnya kesal! Karena Andra, sekarang hati Ashila tidak karuan. Ingin sekali ia menjambak rambut sahabatnya itu hingga botak.
"Ashila!" teriak Kila. Ashila masih melamun ditengah lapangan basket SMA Anak Bangsa. Iya! Kini ia sedang berada di tengah-tengah lapangan basket yang dipakai bertanding oleh para anak basket. Sebenarnya tadi ia sedang berjalan bersama Dira dan Kila. Mereka habis istirahat di kantin.
"Ashila awas!!!" teriak Dira dan Kila bersamaan dengan pukulan bola basket yang dilontarkan oleh seorang anggota basket dengan kerasnya.
Ashila menoleh kearah bola basket yang sedang melayang itu. Anehnya seakan terhipnotis oleh bola itu, Ashila hanya memandangi bola basket itu dengan cermat tanpa ia sadari bola itu mengarah padanya. Seperti adegan FTV, setelah bolanya mendekat, bukannya lari, Ashila malah berteriak dengan kerasnya sambil menutup matanya.
"AAAAAAAAAAA!"
Dengan sigap, seseorang mendorong tubuh mungil Ashila sehingga mereka berdua terjatuh ditengah lapangan dengan posisi yang kurang mengenakkan. You know lah.
Keduanya saling tatap cukup lama, mereka menatap masing-masing manik mata yang ada di hadapan mereka.
Tiba-tiba, "Aw pantat gue!" gumam Ashila. Namun Raka hanya diam diposisi nya sambil menatap mata Ashila yang kini membuatnya candu.
Tak merasakan orang yang ada diatas tubuhnya bergerak, Ashila langsung menoleh kearah wajah Raka yang berada lima sentimeter dari wajahnya. Ashila langsung memukul dada bidang Raka yang dengan enaknya menindih tubuh kecilnya.
"Dunia serasa milik berdua ya?" ucap Reza yang memegang bola sambil menatap kearah Ashila dan Raka dengan mata berbinar.
"Mantep lo Rak! Ini disekolah loh! Bukan di kosan!" lanjut Bagas dengan senyuman absurdnya yang langsung mendapatkan jitakan dari Rayhan.
"Raka! Minggir lu weh! Betah amat!" ujar Rayhan sambil menarik tubuh Raka dari tubuh adiknya.
Setelah bangun, Ashila sangat merasa malu. Ternyata kini seluruh mata para murid SMA Anak Bangsa mengarah padanya. Wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus. Lalu matanya memandang kesal kearah Raka.
Raka yang ditatap hanya tersenyum konyol dan berkata, "Ternyata lo gak tepos ya hehe." ujarnya seperti tidak memiliki dosa. Ashila langsung melotot dan berlari kearah tak tentu. Ia hanya ingin pergi jauh dari lapangan ini. Wajahnya sudah sangat memerah karena malu.
•°•
"Shil! Keluar dong!" Sudah kesekian kalinya Dira dan Kila membujuk Ashila untuk keluar dari toilet putri. Setelah kejadian di lapangan tadi, Ashila langsung berlari kearah toilet. Sudah hampir setengah jam ia berada didalam disana.
"Shil jangan kayak di sinetron-sinetron apa!" ujar Dira dengan kesalnya.
Memang benar, Ashila merasa dirinya sangat lebay karena mengurung diri didalam toilet.
"Lo masih suci kok Shil tenang aja! Aman kok aman!" lanjut Kila dengan bodohnya. Dira hanya tertawa mendengar ucapan Kila.
Tak lama Ashila membuka pintunya dengan mata sembab. Ia habis menangis didalam sana.
"Bego lo!" ucap Ashila sambil menjitak kepala Kila. Kila hanya terkekeh.
"Shil ngapain lo pake nangis segala coba? Lo gak abis di perkaos kok!" ucap Dira.
"Apa sih lo Dir! Gue tuh malu tau gak! Satu sekolah ngeliatin gue sama kak Raka diposisi yang lagi gak enak! Mau di taro kemana muka gue?! Pasti abis ini gue dipanggil ke ruang BK deh! Huhu!" ucap Ashila sambil melanjutkan tangisannya.
"Udah-udah. Ayo ke kelas ah! Bau disini gak enak sumpah! Apus dulu tuh air mata lo!" ujar Kila. Ashila langsung menghapus air matanya hingga benar-benar kering dan pergi keluar toilet.
Baru selangkah berjalan dari toilet, tiba-tiba,
"Kepada Raka Andara dari kelas XII IPS 1 dan Ashila Indira dari kelas XI IPA 1, tolong menghadap ke ruang BK sekarang! Sekali lagi Kepada Raka Andara dari kelas XII IPS 1 dan Ashila Indira dari kelas XI IPA 1, tolong menghadap ke ruang BK sekarang! Terimakasih."
"Mati gue!"
•°•
Jangan lupa vote dan komen😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]
Novela JuvenilSemuanya berubah hanya karena 1 permainan yang bernama Truth Or Dare. Ashila, gadis kelas XI SMA Anak Bangsa bermain sebuah permainan bersama kedua sahabatnya. Permainan itu bernama Truth Or Dare. Permainan yang menjebaknya dengan sebuah tantangan g...