PART 15- Promnight Party 2 [Revolution]

4.3K 286 48
                                    

"So, Ashila Indira. Will you be mine?"

Ashila mematung ditempatnya. Ini begitu romantis baginya. Sejak kapan Raka menaruh rasa padanya? Bahkan Ia tidak pernah menyangka Raka menyukainya. Yang ia pikirkan hanya satu. Dare nya.

"Ashila, Will you be mine?" ulang Raka sekali lagi. Sekarang ia sudah berlutut dihadapan gadis yang tengah mematung didepannya.

"Hah? Eum," ucap Ashila ragu-ragu. Dira dan Kila menatap Ashila dengan tatapan 'Terima, atau lo harus nyium kaos kaki Ridwan?!'

"Yes i will!" teriak Ashila begitu saja. Ia pun tak percaya dengan perkataannya, bahwa kakak kelas nakal plus mesum dihadapannya ini sekarang menjadi kekasihnya.

"Ashila, ini demi dare lo!" batin Ashila memantapkan dirinya sendiri.

Raka tersenyum dan berdiri. Lalu memberikan se buket bunga kepada Ashila. Ashila menerimanya dengan sungkan. Ia masih tidak percaya dengan kejadian ini. Ia telah membuat jatuh hati barang taruhannya. Tanpa ia ketahui, Inilah yang Raka mau. Dare Raka berhasil.

•°•

Raka dan Ashila sedang duduk manis berdua di bangku. Memperhatikan Rayhan yang sedang menyanyikan lagu Kesempurnaan Cinta milik Rizky Febian.

"Berdua, bersamamu mengajarkan ku, apa artinya kenyamanan, kesempurnaan Cinta..."

"Gue ngelakuin ini supaya gue gak harus jadian sama Thalita!" batin Raka.

Mereka berdua sibuk memikirkan Dare masing-masing.

"Woy! Berduaan aja kalian! Pj nya mana?" ucap Rio yang tiba-tiba datang bersama teman-teman yang lain.

"Tau nih! Pj nya mana?" sambung Dira.


"Pj nya liburan ke Bali, gue ikhlas!" lanjut Kila dan Bagas bersamaan.

"Ekhem, kayaknya pj kita kali ini double!" ucap Reza sambil tertawa.

Kila hanya melotot kepada Bagas. Yang dipelototi cuma nyengir kuda.

•°•

"Kenapa lo nge-buka pintu hati gue lagi setelah hati gue udah hampir berhasil ketutup buat lo? Kenapa lo bikin gue sayang lagi sama lo? Dan kenapa ternyata itu cuma permainan lo? Kenapa lo malah milih dia? Dan bukannya gue? Kenapa lo bikin gue sakit lagi? Kenapa lo bikin gue gak mau kehilangan lo lagi? Kenapa lo bikin gue mau nge-rebut lo dari dia? Oke. Kalau itu mau lo, gue ikutin permainan lo. Dan lo bakal jadi milik gue! Seutuhnya! Bukan cuma taruhan Dare kalau lo gak berhasil! Let's Play The Game, Bad Boy!"

•°•

"Ciee selamat ya!" ucap Talitha yang tiba-tiba datang. Ashila dan Raka hanya terkekeh.

"Darimana aja lo Tha?" tnya Rayhan.

"Gue abis dari toilet!" Jawab Talitha.

"Tuh kan, apa gue bilang!" ucap Dira.

"Jadi, kalian dari tadi ngomongin gue ya?" ucap Talitha dengan mata menerawang.

Lalu, mereka semua tertawa.

"Ok ya udah. Sekarang kita have fun aja!" ujar Bagas.

Mereka semua memegang segelas jus dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Ini buat ngerayain hari jadinya Rashil couple!" teriak Talitha. Lalu mereka semua ber-tos ria menggunakan gelas masing-masing, dan meminumnya.

"Eh, besok kan Minggu. Kita ke Dufan yuk! Biar yang baru jadian, yang traktir!" ujar Reza sambil tertawa.

"Ide Bagus tuh. Lumayan, cari cecan!" ucap Rayhan.

"Yeu, jones lu!" ledek Rio. Semua orang terdiam setelah Rio mengatakan itu. Rio jadi salting.

"Ngaca Nyet!" ucap Raka, Rayhan, Bagas dan Reza bersamaan. Ashila, Dira, Kila dan Talitha tertawa terbahak-bahak.

Dua jam berlalu. Acara pun selesai. Siswa dan siswi mulai meninggalkan SMA Anak Bangsa.

"Eh, gue pulang duluan ya!" ucap Reza sambil berlalu bersama Dira.

"Gue juga ya. Udah malem!" lanjut Kila. Bagas pun mengikuti Kila dari belakang.

"Yaudah gue juga pulang. Titha lo mau nebeng sama gue?" tanya Rayhan. Talitha mengangguk.

"Gue pulang ya. Bye Shil! Bye, Raka," ucap Talitha yang agak canggung saat mengatakan kalimat terakhir.

Rayhan dan Thalita pun pergi meninggalkan SMA Anak Bangsa.

"Kak, kita mau di sini aja? Gak pulang? Nanti kalau Mami nyariin gue gimana? Gue kan-"

"Bawel Sayang. Yuk kita pulang!" ucap Raka memotong perkataan Ashila. Gadis itu pun teringat kalau hubungan ia dan Raka sudah berganti status yang tadinya hanya sebatas kakak dan adik kelas menjadi sepasang kekasih.

Raka menatap Ashila yang wajahnya memerah. Ia tersenyum lalu sedetik kemudian, ia merasa bersalah karena telah mempermainkan hati seorang gadis. Padahal bukan baru Ashila saja yang ia permainkan hatinya. Terlalu banyak. Tapi entah mengapa, kali ini ia sangat merasa bersalah.

"Yuk. Udah malem!" ucap Raka yang langsung menggandeng tangan Ashila.

•°•

"Makasih ya kak!" ucap Ashila setelah ia sudah sampai dirumahnya. Raka mengangguk. Lalu masuk kedalam mobilnya.

Dahi Ashila mengernyit. Ia merasa heran dengan sikap Raka. Mengapa sekarang ia berubah menjadi pendiam? Ashila menggeleng-gelengkan kepalanya. Berusaha untuk tidak peduli dengan sikap Raka. Raka memang sering berubah-ubah.

Baru saja ia membalikan badannya berniat melangkah masuk, tiba-tiba ada tangan yang memeluknya erat dari belakang. Ashila menengok ke belakang dan melihat Raka tersenyum dipundaknya.

"Sekarang kan kita pacaran. Plis jangan reject telfon gue. Jangan cuma read pesan gue. Oh iya, panggil gue Sayang. Biar, lo makin cinta sama gue!" bisik Raka ditelinga Ashila.

Seakan terhipnotis oleh kata-kata Raka, Ashila tersenyum dan berkata, "Iya Sayang."

Sedetik kemudian Ashila sadar dengan apa yang ia ucapkan. Ia langsung melepaskan pelukan Raka dan berlari kencang kedalam rumah. Raka tersenyum simpul lalu tertawa pelan.

"Semoga lo gak bakal nyesel Shil. Dan gue harap, hubungan kita gak bakal berubah!" ucap Raka pelan. Saat ia ingin melangkah ke arah mobil.

"MAMI! JANTUNG ASHILA LAGI BALAPAN. OMAYGAT MAMI. HUAAA NGAPAIN TADI GUE MANGGIL SAYANG!!" teriak Ashila 'toa' dari dalam rumah yang masih bisa terdengar oleh Raka.

"Masih sama!" kekeh Raka.

•°•

Don't be silent reader. Because it bad😣
So, Go Vote and Comment guys! 😊

Because Of Truth Or Dare [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang