Mala dan Shasya sedang asik melihat lihat dan mencari buku yang mereka ingin beli.
Rey dan Joey hanya memperhatikan mereka dari jauh.
Tiba-tiba Joey menarik tangan Rey dan mengajak nya menjauh dari kedua gadis itu.
"Apaan sii Joey!!".
"Gue punya tantangan buat lo , kita bakalan nembak Shasya. Kalau dia mau sama gue lo harus relain dia buat gue , tapi kalo dia mau nya sama lo gua juga bakalan relain dia buat lo , dan gua bakalan lupain permusuhan kita. gimana? lo berani terima tantangan gue?!".
"Ok , siapa takut?!" ucap Rey.
"Kalian , ngomongin apaan sih? kaya nya serius banget" tegur Shasya tiba-tiba.
Rey dan Joey pun kaget melihat Shasya dan Mala sudah berdiri di belakang mereka.
"Ehh kalian udah selesai nyari buku nya?" tanya Joey pada Shasya dan Mala.
"Udah kok , Joey yuk" jawab Mala cepat seraya menarik tangan Joey untuk pulang bersama.
"Ehh Mala tunggu , lo balik bareng Rey ya? biar gue bareng Shasya" ucap Joey sembari melepaskan tangan nya dari genggaman Mala.
"Ayo shaa" Joey langsung menarik tangan Shasya.
Shasya hanya mengernyitkan kening nya menatap ke arah Rey dan mereka pun berlalu.
Sementara Rey melihat air mata di pipi Mala , Rey pun memberanikan diri bertanya pada Mala.
"Mala ada apa? kenapa lo nangis?"
"Enggak Rey , gue gak pa-pa" ucap Mala sembari mengusap air mata nya.
"Lo suka sama Joey?" tanya Rey.
"Engg...enggaak kok gue g--"
"Lo pasti suka sama Joey" ucap Rey menghentikan kata-kata Mala.
Akhirnya Mala menumpah kan air mata nya di hadapan Rey , Rey pun mengajak nya pergi ke taman di halaman depan toko Gramedia.
Rey dan Mala duduk di bangku taman , Rey mamaksa Mala untuk mengungkapkan isi hati nya.
Setelah merasa tenang Mala mulai berbicara.
"Iya Rey , gue suka sama Joey. udah lama gue suka sama dia tapi dia gak pernah peka ke gue , gue sedih karna dia lebih mencintai sahabat gue" ucap Mala dengan nada lirih.
"Apa lo pernah ngomong sama Joey kalo lu suka sama dia?"
"Enggak"
"Kenapa lo gak ngomong Mala , seenggak nya dia tau perasaan lo sama dia"
"Masa gue duluan yang nembak dia , ya gak munggkin lah Rey!"
"Mala , seenggak nya lo tunjukin perhatian lo ke dia , biar dia peka"
"Udah Rey , gue udah nunjukin perhatian gue , tapi emang dia nya aja yang gak peka. atau emang , dia nya gak suka sama gue Rey" ucap Mala sambil menutup wajah nya dengan telapak tangan nya.
"Ya udah , kita pulang aja dari pada lo nangis di sini ntar di sangka gue ngapa-ngapin lo lagi" ajak Rey sambil melangkah ke parkiran , Mala pun mengikuti di belakang Rey.
🏫🏫🏫🏫
Pagi ini Joey datang ke sekolah dengan wajah yang di tekuk , seperti nya dia tidak tidur semalaman.
Rey yang menyadari hal itu langsung tersenyum.
Lo pasti di tolak sama Shasya.
"hahaha.." Rey tertawa sendiri.
kemudian Rey berfikir mengajak Shasya pergi dari sekolah , Rey menarik tangan Shasya dan membawa nya pergi dari sekolah tak lupa dia membawa tas Shasya di pundak nya.
"E..e..e..ehhh , Rey lo mau ajak gue kemana? ini udah mau masuk Reyyy...!"
Rey tak menghiraukan Shasya yang terus saja menggerutu.
Di parkiran Rey menyuruh Shasya untuk naik ke motor nya."Nih tas lo , cepet naik!" perintah Rey tegas.
"Enggak ahh , lagian lo mau ngajak gue kemana sih? ini kan udah mau mulai pelajaran tau..!!" dengus Shasya sebal.
"Shaa... aku mau ngomong sama kamu , tapi gak di sini sayangg.." ujar Rey lembut.
mendengar kata-kata Rey yang manis Shasya seperti terhipnotis dan langsung naik ke motor Rey.
"pegangan!!"ucap Rey , Shasya tak mengerti yang Rey ucap kan dia hanya bengong.
"Pegangan sayangg" ucap Rey lagi seraya menarik kedua tangan Shasya untuk memeluk pinggang nya.
👋👋👋👋
Vote + Coment^_^
Haduuhh si Rey udah sayang sayang an aja 😘 jadian aja belom,, hehee,,, 😳
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAT [COMPLETED]
Teen FictionDijaga selagi ada, karena jika sudah hilang, berharganya dia akan terasa sangat nyata - ReyNat - Rey memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. "Kak aku suka sama kaka" sambil merogoh kantong celana nya. Belum sempat Rey mengeluarkan penggaris dar...