25 |

775 41 0
                                    

"Rey,, ini mamah nak,," ucap Tania seraya memeluk putra nya itu dengan isakan tangis,Tania terus mengeratkan pelukannya.

Reyhan merasa asing dengan keadaan ini namun ia dapat merasakan pelukan hangat dan ketulusan dalam pelukan itu,ia pun merasakan kasih sayang di dalamnya, akhirnya ia membalas pelukan itu seraya memejamkan mata dan tersenyum meresapi kasih sayang itu "mamah" ucap nya kemudian.

Tania mulai melepaskan pelukannya,ia menatap kearah sahabat sahabat Reyhan lalu kembali ke Reyhan.

"mereka sahabat kamu Rey" seraya menunjuk ke arah Joey, Ryan, Erik, Arya, dan Roni, karena mereka sedang berdiri sejajar di depan Tania, tepatnya disebelah ranjang Rey, sedangkan Shasya dan Mala berada di samping Tania.

"Hai Rey,,kita ini temen satu sekolah lo,satu kelas malah,,gue tau lo pasti gak inget sama kita kita makanya sekarang gue mau ngenalin diri gue,gue Joey," Joey mengulurkan tangan nya Dan di sambut oleh Rey,kemudian satu persatu sahabatnya itu memperkenalkan diri sambil berjabat tangan.

Setelah jabatan tangan mereka terlepas Tania kembali bersuara "Dan ini--" ucapan Tania terpotong saat ingin memperkenalkan Shasya karena Mala segera menyela ucapannya.

"Gue Mala temen lo, semoga lo bisa inget sama kita semua"

Rey pun tersenyum pada Mala namun sedetik kemudian tatapan nya tertuju pada Shasya, ia pun bertanya "dia siapa??" seraya menunjuk kearah Shasya.

"Gue Shasya temen lo" ucap nya cepat dan membuat keenam sahabat nya terkejut termasuk Tania, mereka tak menyangka Shasya akan memperkenalkan dirinya sebagai teman karena mereka semua tau bahwa Shasya adalah kekasih nya.

Setelah melepas jabatan tangannya Shasya segera berlari keluar ruangan itu, dadanya sesak, hatinya sakit karena tidak bisa mengakui dirinya sebagai kekasih Rey karena ia khawatir akan kesehatan Rey, ia tak ingin Rey berfikir keras tentang hubungan mereka karena seperti yang di katakan dokter itu akan berakibat fatal,ia tak ingin terjadi sesuatu pada kekasihnya.

Kini ia hanya bisa menangis. Ia tak sadar apa yang telah di lakukannya akan membuatnya menyesal di kemudian hari.

Sementara Rey merasa aneh dengan sikap gadis itu, sungguh ia tidak mengingatnya,semua orang disini terasa asing bagi nya
Namun saat menyentuh tangan gadis itu ia merasakan desiran aneh dihatinya, 'siapa sebenernya gadis itu'. Pikir Rey.

"Aiissh,,aww,,," desis Rey saat merasakan kepalanya sedikit pusing.

"Eehh,,Rey lo kenapa?" tanya Erik panik saat melihat Rey kesakitan sambil memegangi kepala nya.

Rey tak menjawab

"Udah lo gausah banyak pikiran,kalo gitu lo istirahat aja ya, kita kita pulang dulu biar lo bisa istirahat" timpal Roni dan di iya kan oleh ke empat sahabatnya, mereka pun pamit.

Shasya menoleh saat merasa bahunya di pegang seseorang, orang itu adalah Tania.

Shasya pun segera memeluk Tania. "Maaf in aku tante, aku gak bisa jujur sama Rey,dia pasti akan berfikir keras tentang hubungan kami, aku takut terjadi apa apa sama dia,tante denger kan apa kata dokter tadi,,". Tania mengangguk Sedangkan Mala hanya memperhatikan mereka dalam diam, ia mengerti apa yang dirasakan sahabatnya itu.

"Iya sayang, tante ngerti,tante berterima kasih karena kamu mengkhawatirkan keadaan Reyhan" Tania mengendurkan pelukannya dan menangkup pipi Shasya "tante akan bicara pada Rey tentang kamu pelan pelan" lanjutnya.

Shasya mengangguk kecil sambil menyeka air matanya.

Tak lama kemudian Joey dkk (dan kawan kawan) keluar dari ruangan Rey, mereka menghampiri Tania dan berpamitan.

"Tante kami kamit pulang ya,, " mereka semua menyalami tangan Tania.

"Iya, terima kasih kalian udah mau kesini" jawab Tania.

"Tante,Shasya dan Mala juga pamit" ucap Shasya sambil memeluk Tania di ikuti juga oleh Mala.

"Iya sayang kamu hati hati di jalan"

Dibalas anggukan oleh Shasya.

🍲🍧🍸🍺🍝

Shasya POV

hari ini aku mulai kembali kesekolah namun dari tadi pagi aku tidak fokus mengikuti pelajaran,malas sekali rasanya, seperti juga saat ini kalau saja Mala tak memaksaku kesini aku lebih memilih tidur dikelas.

Aku dan Mala duduk di kantin bersama dengan Joey dkk, Mala sudah membelikan semangkok bakso untuk ku tapi rasa nya kali ini aku tidak berselera untuk makan.

Ku lihat Mala dan kelima temanku itu sedang asyik menikmati makanan mereka sedangkan aku hanya mengaduk aduk bakso di depanku ini.

Aku terus saja memikirkan tentang Reyhan yang sekarang sedang mengalami AMNESIA dia bahkan tidak mengenali ku,aku bingung dengan hubunganku selanjutnya, apa aku harus terus menutupi hubungan ini demi kondisinya ataukah aku harus egois hanya untuk mendapatkan pengakuan bahwa aku adalah kekasihnya.

Apakah aku salah saat aku memperkenalkan diriku sebagai temannya?, bagaimana kalau dia benar benar tak menganggapku sebagai bagian darinya?

"Sha,, dimakan dong, kok cuma di aduk aduk aja si! " Mala mengejutkan ku.

"Ya tuhan!!, La Lo ngagetin gue aja ishh! " kesalku pada Mala sambil kutepuk kepalanya, ia pun meringis.

"Ya abisnya lo dari tadi cuma ngaduk ngaduk bakso nya aja, bukannya dimakan!,lo mikirin apa sih?! ".

"Elo masih nanya aja, emang siapa lagi yang bisa mampir di pikiran gue?,lo kan tau sendiri siapa orangnya! ".

"Iya iya gue tau lo pasti lagi mikirin Rey kan?! ".

"Tuh tau masih nanya! ".

"Ya ampun neeng,, jangan jutek jutek knapa, ntar cantiknya ilang! ". Ryan tiba tiba nyeletuk, rupanya sejak tadi dia menyimak obrolanku dengan Mala.

"Ishh,, apa si lo yan nyambung aja" dengusku kesal.

Selanjutnya ku dengar kelima cowok itu mulai saling mengejek Dan mentertawakan satu sama lain aku pun memilih kembali ke kelas tanpa berpamitan pada mereka.

"Si Shasya kenapa dah?? "

👋👋👋👋

Hahaa part ini gaje ya?
Tapi semoga suka ya,,, 😊😊
Jangan lupa vote nya,jangan cuma jadi silent reader :v 😝

REYNAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang