31 |

742 39 0
                                    

Rey memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya,terlihat Tania tengah menyirami tanaman, kegiatan rutin yang dilakukan nya setiap pagi.

Rey keluar dari mobil dan melangkah gontai memasuki rumahnya,pakaiannya terlihat lusuh dan rambut berantakan. langkahnya terhenti saat suara Tania mengejutkannya

"Rey.. Dari mana kamu?, kenapa kamu gak pulang semalam?! "

Rey berhenti namun dia tak menjawab pertanyaan mamah nya.

"Rey.. Jawab mamah!" Tania kembali bertanya, kali ini ia mulai melangkah mendekati Rey yang mematung membelakangi nya. Tania membalik tubuh Rey agar menatapnya."kenapa kamu lusuh seperti ini, kamu tidur dimana semalam?! " kali ini suara Tania mulai meninggi.

"Maaf mah.. Semalem aku tidur di apart Ryan, aku lupa ngabarin mamah"

"Kamu itu!,Kamu udah bikin mama sama papa khawatir, udah berkali kali mama telepon kamu, gak ada yang kamu jawab"

"Maaf mah, Rey cape, lengket, mau mandi" Rey melangkah meninggalkan Tania tanpa menjawab pertanyaannya.
Sedangkan Tania menggeleng pelan sambil memperhatikan putra nya yang mulai memasuki rumah.

Tiba dikamarnya Rey langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Pengaruh alkohol memang sudah tak terasa namun Rey masih merasakan bau alkohol di mulut nya karena itu ia tak berani berlama-lama berada di dekat Tania.

Matanya kini menatap langit-langit kamar nya,ia merenungkan perkataan Ryan sebelum ia meninggalkan apartement sahabatnya itu

"Gue rasa Angga dan geng nya bukan orang yang tepat buat di jadiin sahabat Rey, lebih baik kita jauhin mereka".

Setelah merenung beberapa saat ia langsung menyambar handuk yang ada di jemuran kecil di balkon dan ia pun segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri

------------------------------------

Shasya sedang menikmati sarapan pagi bersama mama nya, sedangkan papanya masih berada diluar kota karena urusan bisnis.

"Mah, malam minggu nanti ada acara pensi di sekolah, aku boleh dateng kan mah? " Tanya Shasya di sela sela sarapannya.

"Boleh,, kamu perginya sama siapa? " tanya mama nya.

"Belum tau juga sih berangkat bareng siapa" jawab Shasya sambil menyuap makanan nya.

Tak lama mama Shasya sudah menyelesaikan sarapan nya.
"Kalo nggak ada yang jemput kamu, biar pak Maman yang nganterin kamu, ya? " ucap mamah Shasya seraya bangkit dari duduk nya kemudian pergi kehalaman untuk menyiram tanaman.

"Iya.. "Jawab Shasya sebelum mama nya menjauh.

Setelah selesai sarapan Shasya membereskan piring kotor dan membawanya ke dapur.

"Neng Shasya biar bibi aja yang bawa ke dapur... " sela bibi ketika melihat Shasya mengangkat piring kotor.

"Nggak papa bi, cuma bawa kedapur aja kok" jawab Shasya sambil melangkah ke dapur.

Setelah meletakan piring di dapur Shasya segera mengambil hp dan sebuah headset yang ada di kamar tak lupa ia mengambil sepatunya dan memakainya.

"Mah,aku mau lari pagi dulu ya mah" Shasya pamit dan langsung keluar gerbang.

Setelah keluar gerbang Shasya memasang headset di telinganya dan menyalakan musik dari hp nya.Setelah itu ia mulai berlari lari kecil sambil sesekali menggerakkan tangannya keatas dan kesamping, ia terus melangkahkan kakinya mengitari taman yang berada tak jauh dari rumahnya. Banyak sekali orang yang juga melakukan aktivitas yang sama dengannya, cukup lama ia berlari pelan mengitari taman tersebut hingga akhirnya seorang pria bertubuh tinggi tegap menabraknya.

REYNAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang