"Jadi lo , adek kelas gue dulu , yang nyebelin itu?!" tanya Shasya spontan.
"hehehe.. , iya tapi sekarang lo suka kan sama gue?!!" jawab Rey yang membuat pipi Shasya memerah.
"Apa sihh lo!!" jawab Shasya malu-malu sambil meninju pundak Rey pelan dan menyembunyikan wajah nya yang mulai merah.
Shasya melangkah mencoba menghindari tatapan Rey pada nya , tapi kemudian Rey menarik tangan nya dan membuat Shasya dan Rey kini saling berhadapan.
Shasya masih menundukan kepalanya , dan Rey kemudian memegang dagu Shasya sembari mendongakan nya ke atas agar dapat melihat wajah nya.
Jantung Shasya bertedak semakin kencang.
"Shaa... aku bener-bener cinta sama kamu , dari dulu sampai sekarang perasaan itu gak pernah hilang , nggak ada yang bisa ngerebut hati aku kecuali kamu" ucap Rey romantis.
"Kamu mau kan jadi pacar aku?" lanjut Rey.
Shasya yang sedari tadi menahan degup jantung nya yang berdegup kencang tak mampu bersuara , lidah nya serasa keluh dia hanya mampu menatap mata indah Rey yang nampak jujur.
Shasya mencoba mencari-cari kebohongan di mata itu tapi ia tak menemukan nya.
seketika ia mengangguk pelan.
"Iya , aku mau jadi pacar kamu" ucapnya.
Rey yang merasa senang mencoba menggoda gadis nya itu.
"Apa?! , aku nggak denger...!!" ucap Rey pura-pura tidak mendengar ucapan Shasya.
"ihh...lo tuhh.. masih sama aja kek dulu , nyebelin tau nggak!" umpat Shasya sambil mencubit pinggang Rey.
"Aduhh , aduhhh..." pekik Rey kesakitan sambil tertawa
Rey pun memegang kedua tangan Shasya lembut seraya mengecup punggung tangan Shasya , sementara Shasya kembali mematung.
"Jadi sekarang kita pacaran kan?" tanya Rey pada Shasya yang masih malu-malu.
Shasya pun hanya mengangguk dengan senyum di bibir nya.
Rey pun mengecup kening Shasya yang kini sudah menjadi kekasihnya.
kemudian mereka berdua meninggal kan taman karna memang hari sudah sore , tak terasa hari begitu cepat berlalu.
💜❤💜❤
Shasya kini menatap langit-langit kamar nya dengan wajah berseri-seri , dia masih memegangi penggaris pink yang tadi diserah kan pada nya oleh Rey.Dia pun melamun memikirkan masa-masa SMP dulu , tak beberapa lama dia menutup wajah nya dengan tangannya.
"Aduhh... malu banget guee... kenapa dulu gue bersikap ke gitu ya?! kaya nya gue kena karma nihh" Shasya bergumam sendiri sambil senyum-senyum.
Tak terasa dia pun mengantuk dan mulai terbuai dengan mimpi indah nya.
Di tempat lain Rey mendatangi tempat tongkrongan yang biasa dia dan teman-temannya berkumpul.
"Heii bro , baru dateng lo?!" ucap arya jepada Rey sembari menjulurkan nya tangan untuk tos.
"Reyy , sumringah amat lo , ada kabar baik apa nih?!" goda erick.
Sementara Joey yang melihat wajah Rey berseri-seri tau bahwa Rey pasti diterima oleh Shasya.
Sadar bahwa dia kalah oleh tantangan yang dia buatnya sendiri , dia pun menjabat tangan Rey.
"Selamat bro.."
Arya , Erick , Roni , dan Ryan mengangkat alis nya tak mengerti ucapan selamat dari Joey untuk Rey.
"Wait.. wait..!! , selamat apan nih , gue bingung?!" sela Ryan menatap kedua sahabat nya itu.
"Gue udah jadian sama Shasya" ucap Rey sumringah.
"Wah..wahh.. selangah lebih maju nih sobat kita!! Pj.. Pj..Pj..!" seru Roni.
"Pasti lah , lo mau minum apa aja gue bayarinn , sepuas lo dah semua" ucap Rey menambahkan.
Rey menghampiri Joey yang sedari tadi hanya terdiam.
"Joey sorry.. gue nggak bermaksud merebut cinta lo. tapi , gue kenal Shasya tuh udah lama waktu gue masih SMP dan dari dulu gue tuh cinta sama dia" terang Rey.
"Ya elahh , Rey.. santai aja kali , lagian gue pasti bisa kok ngelupain dia , cinta gue belum begitu dalem buat dia" sengah Joey santai.
"Oiya.. lo kayanya harus lebih peka lagi deh sama cewe!" ucap Rey.
"emang kenapa?!" tanya Joey.
"Ada cewe manis yang naksir sama lo , tapi lo nya gak peka gitu"
"Siapa Rey?!" tanya Joey cepat.
"Mala" jawab Rey singkat.
"Dari mana lo tau kalo Mala suka sama gue?!"
👋👋👋👋Vote + Coment^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAT [COMPLETED]
Teen FictionDijaga selagi ada, karena jika sudah hilang, berharganya dia akan terasa sangat nyata - ReyNat - Rey memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. "Kak aku suka sama kaka" sambil merogoh kantong celana nya. Belum sempat Rey mengeluarkan penggaris dar...