The End

1.8K 29 1
                                    

3 tahun kemudian...

Kini Reyhan melanjutkan pendidikannya diunilversitas terkenal di Indonesia, dirinya bersama Joey dan Mala berada diunversitas yang sama, namun berbeda jurusan.

Sedangkan yang lain melanjutkan pendidikannya diunversitas lain. Pagi ini, Reyhan sedang libur, dirinya akan mengantarkan Kesha-sepupu Reyhan yang kini sudah berstatus menjadi pacar Ryan- kebandara karena dirinya akan melanjutkan pendidikannya di luar negeri seperti kakaknya Shifa.

"Caa, udh siap belom. ini udah siang loh, buruan sebentar lagi pesawatnya mau berangkat!!" Suara Bariton milik Reyhan menggema di ruangan tak lama seorang perempuan cantik turun dari tangga seraya menenteng sebuah koper besar.

"Berisik deh Abang!!, Mending bantu aku nih dari pada ngomel terus!!" Ucap Kesha cempreng, sepupunya yang satu ini sungguh sangat tidak peka-an, dirinya yang sedang kesusahan bukannya dibantu malah disambar oleh ucapannya yang menyebalkan.

"Emangnya pacar kamu kemana sih, punya pacar kok gak digunain!!"  Reyhan langsung menghampiri Kesha dan membantu membawakan kopernya.

"Gatau, katanya lagi gak enak badan"

"Halah, paling cuma alesan. Ryan emang gitu, males kalo pergi pagi-pagi, paling dia lagi molor dikasur!"

"Kok Abang tau sih?"

"Ya iyalah, kan gue temennya!"

"Oohh iya, hehe" cengir Kesha.

Reyhan dan Kesha berjalan keluar rumah menuju mobil, didalam mobil sudah ada Shifa kakak Kesha yang menunggu dengan raut wajah kesal.

"Kalian lama banget sih?!" Omel Shifa.

"Tuh Kesha, lama banget dandannya" sahut Reyhan lalu berjalan kearah bagasi mobil dan menaruh barang-barang Kesha disana.

"Namanya juga cewek, kenapa sih gak suka banget!!" Ucap Kesha kesal dirinya langsung masuk kedalam mobil duduk di bagian belakang sedangkan Shifa didepan bersama Reyhan.

Reyhan hanya terkekeh kecil, dirinya langsung masuk kedalam mobil dan melaju menuju bandara.

***

Bandara Soekarno-Hatta.

Reyhan mengantarkan Kesha yang akan pergi untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Bukannya sedih karena sepupu paling centilnya itu akan pergi, dirinya malah merasa dag-dig-dug seperti akan mendapatkan hadiah yang tak terduga.

Senyum indahnya terus terpancar dibibir nya, membuat Shifa yang berada disampingnya menaikan alisnya heran.

"Lo kenapa sih? Bahagia banget kayanya?" Tanya Shifa kepo.

"Hah? Eh. Enggak, seneng aja Si cabe mau pergi, gua jadi tenang dirumah" ucap Reyhan beralasan.

"Yeuhh, emangnya gue bom nuklir yang bakalan meledak dalam hitungan detik apa? Bikin Lo gak tenang gitu!" Sahut Kesha kesal.

"Hahaha, becanda sih elah. Baper banget kaya cewek" ejek Reyhan.

"Aku cewek!!" Teriak Kesha, membuat Shifa dan Reyhan tertawa karena Kesha yang ingin berteriak dikuping Reyhan namun tak sampai karena dirinya pendek.

"Tinggi tuh keatas dek, bukan kebawah, makanya waktu pembagian tinggi badan tuh maju paling depan!"

Kesha yang mendengar itu menghentakkan kakinya sebal. Sungguh menggoda Kesha itu menyenangkan.

"Udah ah, gak usah ngambek gitu. Jelek tau" ucap Shifa.

Mereka sudah berada di bandara dan pesawat yang akan ditumpangi Kesha 5 menit lagi akan segera berangkat.

REYNAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang