16 |

984 46 0
                                    

setelah selesai makan Rey melihat jam yang ada di ponsel nya ternyata sudah pukul 7 malam.

"udahan makannya?" tanya Rey

"udah" jawab Shasya sambil menganguk.

setelah membayar bill yang di berikan oleh seorang pelayan
mereka pun meninggalkan restoran tersebut.
Rey melajukan motornya ke tempat geng jones berkumpul.

Shasya memeluk erat pinggang Rey,dia pun menyandarkan kepalanya ke punggung Rey.
dirinya kini terus memikirkan ucapan Rey saat di restoran tadi
dia merasa gelisah memikirkan hal itu.

"dari dulu aku gak pernah lupain kamu dan sampai kapan pun aku gak akan lupain kamu aku akan tetep cinta sama kamu"

"kalaupun nanti terjadi sesuatu sama aku,aku minta sama kamu jangan pernah tinggalin aku karena aku gak mau kehilangan kamu".

"Sha,,udah sampe,mau sampe kapan meluknya??"

ucapan Rey membuyarkan lamunan Shasya.
ia tak sadar mereka kini sudah sampai di cafe tempat berkumpul nya geng jones.
dan Rey sudah mematikan mesin motornya sejak tadi.

"oh,,udah sampe ya" ucap Shasya seraya melepas kan tangan nya dari pinggang Rey,dia pun turun dari motor.

"kamu mikirin apa?" ucap Rey seraya menangkup pipi Shasya

Shasya menggeleng pelan
"enggak gak mikirin apa apa kok"

"ya udah masuk yuk!"Rey menggenggam jemari Shasya dan mengajaknya masuk ke dalam cafe.

Rey mengedarkan pandangan nya ke arah sudut ruangan cafe tersebut dan benar saja teman-temannya sudah berada disana Rey dan Shasya pun menghampiri mereka.

"nah, dateng juga akhirnya" ucap Ryan sontak membuat semua temannya menatap ke arah Rey dan Shasya.

"hai bro.." ujar Rey seraya menepukan tangannya ke arah teman-temannya satu per satu , mereka pun membalas tepukan Rey.

Rey duduk ditempat yang kosong dan Shasya duduk disebelah Rey.

"si Joey beneran gak dateng??" tanya Rey pada teman-temannya.

"gak dateng kali tuh anak" jawab Erik.

"tadi sih bilang ke gue mau ke rumah Mala" kini Roni yang menjawab.

"ooo..." Rey mengangguk,
dia pun beralih ke arah Shasya.

"Sha, kamu mau minum apa?" Tanya Rey.

"mm.. Lemon tea aja deh" jawab Shasya.

Rey mengangkat sebelah tangannya ke arah pelayan tak lama seorang pelayan pun menghampirinya.

"iya mas?" ucap pelayan itu.

"mbak, Lemon tea 2 ya" ucap Rey.

"baik, ada lagi mas?"

"nggak ada, itu aja"

"baik, ditunggu ya mas"

"iya,terima kasih mbak"

pelayan itu pun pergi mengambil pesanan Rey.

dan tak berapa lama pesanannya pun datang.

"terima kasih mbak"

"iya mas"

Shasya pun meminum lemon tea miliknya,begitu pun dengan Rey.
tangan Rey tak pernah lepas menggenggam tangan Shasya
dia merasa akan kehilangan gadis itu jika ia melepaskannya,entah sejak kapan ia merasa kan itu.

"pegangin aja terus Rey" celetuk Erik yang melihat Rey sedang menggenggam tangan Shasya.

"alahh, sirik aja lo" timpal Ryan seraya melempar korek gas ke arah Erik.

"aduhh, sakit ogeb" rintih Erik yang terkena korek gas hasil lemparan Ryan.

"makanya Rik cari cewe, ngeJomblo ae lo" celetuk Arya dan di iya kan oleh Ryan.

"kaya lo gak Jomblo aja pada" balas Erik, sementara Rey dan Shasya terkekeh melihat tingkah teman-teman mereka.

"udah Rik lo terima aja noh,si Chelsea udah lama banget dia ngejar lo noh" ucap Roni antusias.

"ahh, ogahh gue sama dia, lo tau sendirikan noh bedaknya tebel bet njirr!,udah kaya tante-tante" tandas Erik seraya begidig.

Roni pun tebahak-bahak
"kalo gak sama si Anna ae noh, montok" lanjut Roni.

"uffhh..." Erik kaget dan menyemburkan minuman yang ada di mulutnya.

"Tolol!, montok dari mananya?, gendut begitu !" jawab Erik seraya menoyor kepala Roni.

"ha..ha..ha..ha.." sontak semua teman-temanya tertawa begitu pun dengan Shasya.

sesaat kemudian Shasya melirik ke arah Rey yang sedang tertawa lepas, tiba-tiba saja dia teringat dengan ucapan Rey saat di restoran dan kini rasa gelisah itu mulai kembali.

Rey kenapa gue merasa hari ini lo tuh beda banget ada apa ini kenapa gue ngerasa gelisah gini pikir Shasya sambil terus menatap Rey.

"kenapa sih, kok liatinnya gitu baget?" ucap Rey tiba-tiba seraya menarik hidung Shasya.

"aww.. sakit Rey!iihh.." pekik Shasya seraya memukul pundak Rey.

"kenapa sihh sayangg, hmm?" Shasya menjawab dengan tersenyum dan menggeleng pelan,

tak terasa sudah 2 jam mereka berada di sana.

"pulang yukk?!" ajak Rey pada Shasya.

"ya udah ayo , udah malem juga nihh"

"bro,, gue cabut duluan ya, udah malem" ucap Rey kepada teman-temannya seraya bangkit dari duduknya di susul oleh Shasya.

"elahh, Rey masih sore kali, baru juga jam 9" ketus Ryan.

"buat lo ini masih sore, tapi buat cewe gue ini udah malem, ogeb!" jawab Rey tak kalah ketusnya.

"gue duluan ya Jones" pamit Shasya, kemudian tangannya ditarik lembut oleh Rey meninggalkan kafe tersebut.

👋👋👋👋

REYNAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang