39|

681 21 0
                                    

Maap klo ada typo😊

"makasih ya Di, udh anter gue. Maaf ngerepotin" ucap Shasya berterimakasih kepada Aldi.

"Iya sama sama, Lo gak ngerepotin kok, gue malah seneng bantuin lo, hehe" ucap Aldi dengan pipi yang memerah, salah tingkah.

"Hehe" Shasya hanya terkekeh kecil, sebelah alisnya terangkat, agak geli melihat gelagat aneh Aldi.

"Yaudah gue balik ke kelas ya" Aldi pun membalikkan badannya ingin beranjak dari tempatnya, namun tangannya ditahan oleh Shasya.

"Eh tunggu"

Aldi yang masih belum membalikkan badannya, merasa sangat senang. Jantungnya terus berdegup kencang, membuat dirinya tambah salah tingkah.

"Kenapa? Lo ga mau gue pergi ya?" Tanya Aldi saat sudah membalikkan badannya.

Shasya yang mendengar itu, pun menahan diri agar tidak tertawa, sumpah nih orang ge'er banget.

"Ge'er Lo, tadi Lo bilang ada urusan sama mala, gak jadi?"

"Ahh ga jadi gue lupa mau ngomong apa" jawab Aldi yang membuat Shasya menaikkan sebelah alisnya.

"Yaudah, sana balik ke kelas Lo" ucap Shasya lalu melepaskan tangannya dari Aldi.

Dirinya langsung masuk ke dalam kelasnya yang ramai karena guru yang mengajar mereka belum datang.

****

Reyhan dkk berjalan beriringan menuju kantin sekolah, waktu istirahat baru dimulai. mereka membolos pelajaran diruang UKS tanpa ketahuan oleh guru.

Saat sudah berada dikantin Reyhan dkk menghampiri meja Shasya dkk, ada seorang cowok yang duduk tepat disamping Shasya membelakangi Reyhan sambil tertawa dengan perempuan itu, namun Reyhan tau dari bentuk tubuh cowok tersebut, itu Aldi.

Saat sudah berada didepan Aldi yang membelakanginya, Reyhan pun menepuk pundaknya.

"Bisa minggir gak? Gue mau duduk disamping pacar gue" ucapnya sarkas.

Aldi pun menoleh kebelakang dan mendapatkan Reyhan dan teman temannya. Aldi langsung menggeser posisinya tanpa berbicara.

Reyhan pun menempati posisi duduk Aldi tadi dan langsung merangkul pundak Shasya. "Hai yang"

"Hai, luka kamu udah diobatin?" Ucap Shasya seraya memerhatikan wajah Reyhan yang sedikit lecet namun tetap tampan bagi Shasya.

"Udah kok, kamu gimana? Udah gak pusing?" Tanya Reyhan seraya menyentuh dahi Shasya, Shasya hanya menggeleng sebagai jawaban.

Teman teman mereka yang melihat kemesraan Reyhan dan Shasya hanya bisa mengelus dada, terkecuali Mala dan Joey.

"Dasar Bucin, gatau situasi" celetuk Ryan yang sedang memakan makanan Aldi yang berada disampingnya.

Kursi kantin sekolah memang cukup panjang, dapat menampung 5 - 7 orang, jadi mereka semua dapat duduk bersama tanpa pisah meja.

Joey yang merasa tersindir pun membalas ucapan Ryan "Dasar jomblo, sirik-an aja!"

"Gapapa jomblo yang penting gandengan banyak!" Balas Ryan tak mau kalah.

"Gandengan banyak tapi ga modal, cilok gue Lo embat!" sahut Aldi lalu merebut kembali ciloknya yang tersisa sedikit.

"Dasar Playboy missqueen!"

Ryan hanya nyengir sambil menggaruk kepalanya seperti orang bodoh.

***

"Hahaha, apa sih receh banget!"

Shasya kini sedang berbicara dengan Reyhan lewat telepon, sudah hampir satu jam mereka berkomunikasi.

REYNAT  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang