Pagi ini Shasya memasuki kelas nya dengan gontai, moodnya sangat buruk hari ini, sudah 2 hari Rey tidak menjemput nya ataupun mengantar nya pulang namun bukan itu yang ia pikirkan saat ini, ia merasa gelisah ia merasa akan ada hal buruk yang terjadi entah apa.Sampai di kelas Shasya langsung duduk di kursi nya dan menelungkupkan kepalanya di atas meja, di sampingnya sudah ada Mala yang duduk sambil membaca novel.
Melihat tingkah yang tak biasa dari sahabatnya,Mala langsung mengalihkan perhatian nya pada Shasya.
"Sha, lo kenapa, sakit?! "
tak ada jawaban dari Shasya ia malah memejamkan matanya."Kalo sakit gak usah masuk sekolah kali Sya! "Mala memegang dahi Shasya dengan punggung tangan nya
"Gak panas, tapi kok dahi lo keringatan gini ya"
tanpa menunggu jawaban dari Shasya Mala langsung memegang tangan Shasya hendak membawa nya ke UKS. "Gue anterin ke UKS yu Sya"Shasya langsung menahan tangan nya yang di tarik oleh Mala. "Gak usah La, gue gak papa kok, cuma pusing dikit, ntar juga baikan"Shasa pun menyunggingkan senyumnya untuk menghilangkan kekhawatiran sahabatnya itu. Namun pikirannya masih tidak tenang memikirkan mimpinya tadi malam, mimpi itu tampak begitu nyata.
Di dalam mimpinya ia merasa berada di sebuah rumah sakit. Disana ia melihat seseorang tengah berbaring dengan kepala yang berlumuran darah, ia tak dapat melihat wajah orang itu dengan jelas ,ia mencoba menghampiri orang itu namun kaki nya terasa lemas ,tubuhnya bergetar hebat kala melihat darah yang sangat banyak.
Hingga ia terbangun pun tubuh nya masih gemetar dan jantungnya berdetak kencang, keringat bercucuran di dahinya dan napasnyapun tersenggal-senggal.
Rey masuk ke dalam kelas bersama ke lima sahabat nya, melihat Shasya yang sedang menelungkupkan kepalanya tatapan Rey berpindah ke Mala.
Saat Mala menoleh ke arah Rey, Reypun mengangkat dagunya seolah bertanya pada Mala, "Shasya kenapa?"
Seakan mengerti maksud Rey Mala pun mengangkat bahu seolah menjawab "gak tau"Setelah mereka menempati tempat duduk masing masing Ryan pun bertanya pada Rey "Shasya kenapa?"
Rey tidak menjawab ia hanya bergidik bahu tanda tidak tau.
"Apa karna gue nyuekin dia ya,,dia jadi begitu,,, " pikir Rey
Tak lama bel pun berbunyi tanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai.
Semua siswa siswi kelas XI IPA 2
fokus dengan materi yang diberikan oleh guru Fisika, namun tidak dengan Shasya pikirannya tak menentu memikirkan mimpinya itu.🔔🔔🔔🔔
Bel pulang sekolah telah berbunyi, Shasya segera membereskan alat tulisnya dan memasukannya ke dalam tas.
Ia masih tak ingin bertegur sapa dengan Reyhan, rencananya ia ingin pulang sekolah sendiri hari ini dengan naik angkutan umum, karena supir nya sedang sakit.
Shasya tergesa gesa menyusuri koridor sekolah sampai sampai tak peduli pada orang yang meneriakinya karna tersenggol olehnya.
Karna tujuannya adalah segera keluar pintu gerbang sekolah secepat mungkin.
Tak lama ia pun sampai digerbang sekolah, ia sudah bersyukur sosok lelaki yang dihindari nya tidak mengejar nya.
Namun langkahnya terhenti karna ada suara familiar Yang terdengar ditelinganya
Suara familiar itu memanggil namanya dari arah belakang dan sedikit membuatnya terkejut.
"Shaa!!"
Ia tak berniat membalikan badannya, karna ia sudah tau siapa pemilik suara tersebut, ia pun tak menghiraukan panggilan itu dan terus melanjutkan langkahnya.
Shasya harus menyebrangi jalan Raya didepan sekolahnya untuk menuju halte agar bisa pulang menggunakan angkutan umum.
Sesaat ia menengok ke kanan dan kiri, setelah dirasa aman ia pun segera menyebrang, langkahnya terburu buru karna ia ingin sekali menghindari seseorang yang memanggilnya tadi.
Namun belum sempat ia sampai dipinggiran jalan, ada sebuah mobil yang melaju kencang dari arah tikungan yang tak jauh dari sekolahnya.
Shasya melihat mobil itu melaju sangat kencang ke arah nya ia pun terkejut dan menghentikan langkahnya sambil berteriak dengan kedua tangannya terangkat keatas menutupi wajahnya.
Di pikirannya saat itu ia akan mati hari itu juga,ia pun teringat akan mimpinya tadi malam
ini kah hal buruk Yang sudah dirasa nya akan terjadi
namun sedetik kemudian ia mendengar seseorang berteriak ke arah nya.
"Shaaa..., awaas!!!"
👋👋👋👋
Jeng jeng jengg!!!😂😂
Shasyanya mati gak???, klo shasya mati nasib Rey bakalan kaya gmna ya???.
Next part selanjutnya!!!
Vote!!
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAT [COMPLETED]
Teen FictionDijaga selagi ada, karena jika sudah hilang, berharganya dia akan terasa sangat nyata - ReyNat - Rey memberanikan diri mengungkapkan perasaannya. "Kak aku suka sama kaka" sambil merogoh kantong celana nya. Belum sempat Rey mengeluarkan penggaris dar...