17. Terungkap

6.1K 412 24
                                    

Ian menghentikan langkahnya menyadari bahwa Alya sudah tak mengikutinya.

Ian menoleh kebelakang melihat gadis itu yang sedang diam sambil menatap ponselnya.

"Ghe.." Panggil Ian.

Tak ada jawaban dari gadis itu. Ian mulai mendekat ke arah Alya dan langsung mengambil ponsel Alya dari genggaman gadis tersebut.

"Eh" ucap Alya kaget mendapati Ian yang sudah mengambil ponselnya dan menatap layar ponsel tersebut.

Ian mengernyitkan dahinya dan menatap Alya.

Ian membaca banyak pesan dari si pengirim yang mengancam gadisnya untuk menjauhinya.

"Lo kenapa gak pernah cerita sama gue kalo ada yang neror lo gak jelas gini?" Tanya Ian sambil menatap mata Alya tajam.

Alya meraih ponsel miliknya dari tangan Ian, Alya mulai berjalan melewati Ian menuju parkiran.

"Ayo pulang" ucap Alya.

"Lo belum jawab gue Ghe"

Alya berdecak sebal. "Gue juga gak tau Reza Alfian. Tiba-tiba ada yang neror gue kaya gitu. Yaudah lah, gue bisa apa coba"

"Lo bisa kan cerita sama gue?"

Alya hanya diam melihat Ian yang masih terus menatapnya tajam.

Ian benar-benar kesal sekarang, siapa yang berani mengganggu gadis yang dicintainya.

"Ian.. Ayo pulang" ucap Alya dengan pelan.

Ian menarik nafas berat, kemudian berjalan beriringan dengan Alya untuk segera pulang.

Lo gak tau berhadapan dengan siapa sekarang!

-----------

Paginya, setelah menaruh tas dikelasnya, Ian pergi menuju ke sebuah kelas yang ia yakini terdapat seseorang yang semalam ia cari informasinya.

Tentu saja Ian tak akan tinggal diam melihat gadisnya selalu mendapat teror dari seseorang yang berani mengancam gadisnya untuk menjauhi dirinya.

Ian mencari banyak Informasi semalam. Terutama kepada siapa saja yang ia curigai.

Ian mulai memasuki kelas tersebut. Hanya ada beberapa orang disana karena ini memang masih sangat pagi.

"Ada kak Iaaaaan!" Teriak seorang gadis yang sedang sibuk menyapu lantai.

Teriakan gadis tersebut sontak membuat seisi kelas tersebut menoleh kearah pintu.

Ian tak memperdulikan tatapan dan bisikan dari adik kelasnya. Ian langsung masuk ke dalam dan mendekati gadis yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya di pojok kelas. Gadis yang kemarin menumpahkan minumannya di kepala Alya.

Ian langsung mengambil ponsel yang digenggam gadis tersebut dan duduk dihadapannya.

"Kak.. Kak Ian" ucap Gadis itu.

"Gue pengen nanya sama lo" ujar Ian tanpa basa-basi.

Ian melirik ke seluruh penjuru kelas menatapi para adik kelasnya yang sedang melihatinya. Ian menolehkan kepalanya kearah pintu seolah menyuruh mereka untuk keluar sebentar. Tak perlu waktu lama, akhirnya mereka keluar dari kelas meninggalkan Ian dengan gadis yang duduk didepannya berdua.

"Nanya apa ya kak?"

"Lo kemaren yang numpahin minuman di kepala Ghea kan?" Tanya Ian dengan menatap mata gadis itu tajam.

"I..itu.. Gak sengaja kak"

"Gak sengaja?" Tanya Ian lagi.

"Iya kak"

Sayang Buat IAN [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang