32. Selesai Ujian Nanti

4.7K 322 14
                                    

Ini hari ke dua Vera koma, Alya setiap hari selalu mendampingi Ian yang sibuk menemani Vera.

Hari ini, seperti biasa ia datang menuju Rumah Sakit dimana Vera di rawat. Tak lupa juga gadis itu membawa bekal yang ia bawa dari rumah untuk Ian.

Alya membuka pintu ruangan tersebut. Terasa sangat sepi sekali. Vera yang masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dan Ian yang masih tertidur pulas di atas sofa. Alya tersenyum melihat wajah Ian. Wajahnya yang tenang meski terlihat bahwa lelaki itu sangat lelah. Alya baru menyadari satu hal kalau Ian memang memiliki wajah yang tampan bahkan melebihi Daniel.

Alya menaruh makanan yang ia bawa dari rumah di atas meja yang ada di sana. Namun matanya terhenti dan mulai tertuju pada sebuah ponsel yang juga berada di atas meja tersebut. Alya mengernyitkan dahinya dan mulai mengambil ponsel itu. Mungkin orang tua Vera yang meletakkan ponsel tersebut disana. Alya menaruh kembali ponsel milik Vera namun entah mengapa rasa penasaran mendorongnya untuk melihat-lihat isi ponsel tersebut, siapa tau ada informasi yang lebih jelas tentang siapa yang menabrak Vera waktu itu meski polisi bilang itu kecelakaan murni.

Gadis itu mulai menyalakan ponsel milik Vera. Beruntung, tak ada password di sana. Hal yang pertama kali Alya buka adalah galeri. Namun betapa terkejutnya Alya ketika melihat banyak foto Ian di sana. Meski ada beberapa foto Vera bersama Ian dan Rico. namun tetap saja dadanya merasa sedikit sesak sekarang. Alya tau ini sangat lancang, namun ia benar-benar di buat penasaran sekarang. Alya mulai mengecek pesan yang terdapat di sana. Tidak ada banyak pesan yang terlalu penting. Hanya pesan dari Rico, Ian, dan, tunggu sebentar!

Shelin!

Alya langsung membuka isi pesan tersebut. Menscrollnya ke atas. Meski tak terlalu banyak, namun Alya merasa aneh dengan nama Ian yang mereka bahas.

Mau sampe kapan lo kayak gini terus Ver? Nahan-nahan perasaan lo gitu.

Gue gak ngerti!

Ayolah Ver gue udah ngerasa salah banget sama lo semua waktu itu. Tapi Ver, Gue tanya lo beneran rela liat Ian sama Alya?

Alya mengernyitkan dahinya tak mengerti.

Jangan bilang lo masih ada niatan buat ngehancurin hubungan mereka!?

Astaga enggak sama sekali!
Oke deh terserah lo, tapi gue tanya, lo masih suka sama Ian kan?

Deg!

Kenapa gak di bales? Lo masih cinta sama Ian kan? Ver gue tau perasaan lo selama ini. Bertahun-tahun lo sok kuat gitu. Vera gue tau cuma Ian yang lo butuhin dalam hidup lo!

Ver seenggaknya lo coba ungkapin perasaan lo itu Ver!

Gue bahagia kok liat Ian bahagia

Dan lo lebih bahagia liat Ian bahagianya sama lo kan?

Alya menscroll kebawah namun sudah tak ada lagi. Alya menarik nafasnya dalam-dalam. Alya menaruh ponsel milik Vera dan menatap gadis yang terbaring lemah itu. Hidup Vera sekarang sedang di uji antara hidup dan mati. Vera butuh seseorang yang bisa menguatkannya untuk menjalankan masa-masa ini. Alya meneteskan air matanya. Gadis itu merasa bingung dengan apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Maafin gue Ver" ujar Alya lirih.

"Ini udah waktunya lo bahagia. Lo berhak dapetin apa yang selama ini lo harapkan Ver"

Sayang Buat IAN [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang