END

10.8K 517 44
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen:'v
Aku bingung mau ngomong apaan, gak nyangka juga ini akhir cerita dari Sayang Buat Ian:'

Antara seneng dan sedih bakal di tinggal sama Ian..

Maaf juga baru bisa update sekarang.

Yang udah nebak-nebak gimana endingnya, yuk buktiin bener nggak. Langsung baca aja oke👌👇

----------

Alya menatap pantulan wajahnya di cermin, rambut hitam yang biasanya terurai kini tertata rapih dengan sedikit helai rambut di bagian telinga yang dibiarkan begitu saja, hiasan bunga ikut menempel pada sisi kiri rambutnya.

Gaun berwarna putih nan indah dengan hiasan berlian dengan bagian bawah yang panjang dan lebar hingga mengenai lantai, Alya sendiri hampir tak mengenali wajahnya di cermin, terlihat sangat cantik dan istimewa gadis itu hari ini. Apalagi di tambah dengan senyuman manis yang mengukir seperti tak akan pernah pudar menambah kecantikkan gadis itu.

"Cantik.."

Alya menoleh pada pemilik suara tersebut, Alya semakin tersenyum melihat seorang gadis yang sudah berdiri di pintu kamarnya.

"Makasih Ver.."

Vera tersenyum memandang gadis itu, Vera sendiri merasa takjub melihat penampilan Alya yang begitu mempesona.

"Sama siapa?" Tanya Alya ketika melihat Vera mendekat.

"Aji.." Jawab Vera.

Alya hanya mengangguk kemudian kembali menatap cermin di depannya. Alya merasa kedua pundaknya di pegang oleh seseorang, namun mata Alya masih menatap cermin sembari melihat Vera yang sudah berdiri di belakangnya sambil tersenyum.

Vera sendiri sebenarnya merasa bingung mengapa Ian menyuruhnya untuk segera menemani Alya, tentu saja ia kesal. Padahal gadis itu ingin melihat bagaimana penampilan Ian, ingin mendampingi lelaki itu berjalan menghampiri Alya nanti bersama Rico yang ada di sebelah Ian juga.

Namun harapannya luntur, Ian malah meneleponnya untuk berangkat menemani Alya di rumah gadis ini.

Sebagai sahabat yang baik, tentu saja Vera menurut. Rasa kecewanya hilang ketika melihat penampilan Alya yang begitu perfect hari ini. Bahkan Vera merasa sedikit iri dengan kecantikkan yang di miliki Alya.

"Lo cantik banget.." Puji Vera lagi.

"Ian pasti kaget liat penampilan lo" lanjut gadis itu.

Alya masih terus tersenyum membiarkan Vera mengoceh mengenai dirinya.

"Gue titip sahabat gue ya"

Alya melihat ada sedikit kesedihan di mata Vera, tangan Alya mencoba meraih dan mengelus-elus tangan gadis itu yang berada di pundaknya.

"Pasti" jawab Alya mantap.

"Gue bersyukur lo yang jadi tempat bahagianya Ian"

"Hidup Ian gak bakal lagi terasa sepi lagi Al selama ada lo.."

Alya menarik nafasnya kemudian membalikkan badannya, tangannya mengusap pelan pipi Vera mencoba menghapus air mata yang sedikit keluar dari sana.

"Jangan nangis.." Ujar Alya menghibur.

Vera seketika terdiam, ekspresinya berubah seperti kesal.

"Emang kenapa kalo gue nangis? Bedak gue gak bakal luntur kok"

Tawa kecil keluar dari bibir Alya. Vera memang sedikit sudah pandai berdandan rupanya.

"Ian kapan datengnya ya?" tanya Alya.

Sayang Buat IAN [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang