46. Sepucuk Mawar

4.8K 365 34
                                    

Sebelumnya maaf banget buat part kemaren yang kurang asik. (Karena mamas Iannya gak muncul wkwk)

Tapi buat part ini, aku....

Langsung baca aja deh ya😂

Happy shopping gaes..
Eh salah!

Happy reading gaes👇👇👇❤

-----------

Angin sore menyapa setiap helai rambutnya. Alya memilih duduk di sebuah kursi yang berwarna putih di pinggir taman. Meletakkan tas miliknya di sampingnya, lalu meraih sebuah laptop dari dalam tasnya.

Tangannya merogoh sesuatu di balik saku baju yang ia kenakan. Sebuah Flashdisk yang selama ini selalu ia bawa.

Hal seperti ini yang selalu ia lakukan setiap kali ia rindu. Menatap layar laptopnya sambil menonton sebuah cuplikan kenangan indah tentang lelaki itu bersama senja dan angin yang selalu menemani.

"Ian ngapain lo?" ujar Rico sambil mendekatkan kamera miliknya pada wajah Ian.

"Brisik! Lagi deg-degan gue"

"Kenapa Yan" tanya Rico lagi sambil sedikit tertawa.

"Lo gak liat nih!?"

Rico mengarahkan kameranya pada sebuah kue dihiasi lilin yang menyala di atasnya yang sedari tadi di pegang Ian.

"Buat siapa Yan?"

"Buat bebep" jawab Ian santai.

"Hallo gaes, ini kita lagi ngumpet di balik tembok buat ngasih kejutan ke calon pacarnya si Ian" Rico melambai-lambaikan tangannya pada kamera miliknya.

"Bilang sesuatu Yan.."

"Hay.." ujar Ian sambil tersenyum kikuk.

"Singkat banget! Yang panjang"

"Haaaaaaaaaaayyyyyyyyy"

Alya tertawa sejenak. Selalu saja begini. Tak ada rasa bosan meski ia selalu menontonnya. Alya ingat ketika itu ia masih kelas dua SMA. Dimana ketika Ian memberikannya kejutan saat Alya pulang sekolah.

"Bukan gitu bego!"

Ian berdecak sebal lalu menatap kamera Rico dengan dekat.

"Hallo gaes.. Nama gue Reza Alfian, cowok paling ganteng seRT di komplek apartemen gue. Sekarang gue lagi mau ngasih kejutan buat calon istri gue tersayang karena hari ini dia ulang tahun. Okesip!"

Rico tertawa terbahak-bahak "si Alya dateng si Alya dateng" bisik Ica yang sedari tadi ada di samping mereka.

Rico mengarahkan kameranya pada posisi dimana Alya berada. Gadis itu seperti sedang kebingungan karena rumahnya sangat gelap.

Cetak!!

Lampu pun seketika terang.
"Happy birthday Alya.. Happy birthday Alya...." mereka kompak bernyanyi apalagi Ica dan Tiara. Ian membawa kue tersebut pelan-pelan hingga ke hadapan gadis itu. Sedangkan Rico masih terus fokus pada kamera miliknya.

Alya hanya tersenyum biasa. Ya! Biasa saja.

"Tiup lilinnya tiup lilinnya.. Ti.."

Lagu belum selesai, namun Alya sudah meniup lilin tersebut seketika membuat semuanya terdiam. Raut wajah Alya terlihat biasa saja. Tak ada rasa senang atau gembira.

Senyum Ian sedikit memudar namun di tengah keheningan, laki-laki itu yang kembali memecah suasana.

"Eh eh.. Ayok cepet potong kue. Si Ghea kayaknya kecapean. Nanti dia wishnya sama gue. Lo duduk dulu Ghe"

Sayang Buat IAN [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang