18. Ngantuknya Hilang

6.5K 454 34
                                    

Jumat pagi, Alya sedang sibuk bersiap-siap untuk pergi ke Jogja. Alya sebenarnya sempat menolak ajakan Ian waktu itu untuk pergi ke Jogja, namun karena Ica setuju dan terus mengajak Tiara dan dirinya, akhirnya Alya menuruti permintaan lelaki itu.

Sebenarnya, mereka berniat untuk pergi ke Jogja pada hari sabtu, namun dikarenakan hari jumat libur sebab tanggal merah, jadi mereka berniat berangkat ke Jogja pada hari ini.

Alya mengecek ponselnya, ia membuka satu pesan masuk disana.

-Udah siap belum Bun? Mas Ian mau cuss jemput nih-

Alya tertawa kecil melihat pesan masuk dari lelaki itu. Alya kemudian membalas pesan dari Ian bahwa dia sudah siap.

Tak butuh waktu lama, Henrietta sudah memanggil namanya bahwa Ian sudah datang. Alya turun dari kamarnya sambil membawa koper miliknya.

Alya keluar dari rumahnya, ia melihat teman-temannya sudah berada di dalam mobil milik Rico.

Alya kemudian berpamitan dengan Henrietta begitupun Ian.

Ian mengambil koper yang di genggam Alya dan mulai menaruhnya di Bagasi mobil.

"Bunda gak ikut?" Tanya Ian pada Henrietta sambil tersenyum.

Henrietta menggelengkan kepalanya sambil tertawa melihat Ian yang melangkah masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati" ujar Henrietta.

"Dadahhh bundaaaaa" teriak semua orang yang ada di dalam mobil sambil melambaikan tangannya kearah Henrietta.

----------

Di dalam mobil, Ian yang menyetir dan Alya duduk disampingnya, sedangkan Rico dan Vera duduk di kursi tengah. Ica dan Tiara duduk di kursi paling belakang.

"Lo gak mabokan kan Ric?" Tanya Vera pada Rico.

"Nggak lah! Ini nih si Ian yang biasa mabok mah" jawab Rico sambil menunjuk Ian yang ada di depannya.

Ian mengangkat sebelah alisnya dan menoleh sebentar ke arah belakang. Alya merasa kaget dengan ucapan Rico.

"Ian suka mabok?" Tanya Alya pada Rico.

"Iya"

"Mabok mobil?" tanya Tiara.

"Bukan" jawab Rico santai.

"Mabok apaan?" Sambar Ica yang mendengarkan percakapan mereka.

Semua orang mulai tertuju pada Rico sambil mendekatkan wajah mereka pada lelaki itu bersiap untuk mendengarkan kata-kata yang akan lelaki itu ucapkan.

"Mabok cintanya neng Alya HAHAHAHA"

Seketika mereka menjauh dari Rico dan duduk kembali dengan wajah yang datar melihat kelakuan lelaki tersebut.

Vera mengambil bantal kecil yang ada di mobil dan membuangnya tepat di wajah Rico.

"Apaan si lo kutil!" Pekik Vera.

Ian yang melihat kelakuan sahabatnya langsung tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Rico hanya tersenyum kikuk sambil memperlihatkan deretan giginya.

----------

Hari sudah mulai sore, matahari sudah mulai berpamit untuk pulang.
Perjalanan ke Jogja begitu lama, membuat semua orang yang ada di mobil merasa begitu lelah. Belum lagi dikarenakan macet saat diperjalanan.

Vera merasa kesal pada Rico setelah turun dari mobil.

"Udah gue bilang naik kereta aja! ribet kan! Pake mobil, lama gini! Sampe pada pegel nih badan gue!" Ucap Vera pada Rico.

Sayang Buat IAN [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang