"IAnnnnnnnjing HAHAHAHAHAHAHAHAHHAHA" Rico tertawa terbahak-bahak sambil memukul-mukul meja di depannya seperti orang gila.Alya dan Tiara saling tatap dan mereka pun ikut tertawa.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"
"Anjir hahahaha"
Tawa Alya dan Tiara begitu pecah. Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perut mereka masing-masing hingga membuat seisi kantin menengok kearah mereka. Berbeda dengan Alya dan Tiara, Ian hanya diam menatap Rico dalam, ingin sekali rasanya saat itu ia menghabisi Rico.
Plakk!
Ian memukul bagian bahu Rico.
"Itu mulut kalo ngomong suka asal jeplak aja lu babi!!!" Ian benar-benar kesal pada sahabatnya itu. Namun sedetik berikutnya Ian diam sambil tetap memperhatikan mereka bertiga yang masih saja tertawa.Perlahan, Ian mulai tersenyum melihat gadis yang ia cintai dapat tertawa kembali. Ian memperhatikan Alya dengan lekat. Gadis itu tambah cantik saja setiap hari. Saat seperti ini lah yang Ian suka. Melihat Alya tertawa bahagia dapat menentramkan hatinya.
"Sakit anjir!" Pekik Rico
Ian tak menjawab ia masih saja fokus menatap Alya yang sedang menghentikan tawanya.
Rico memperhatikan Ian yang sedang menatap Alya. Ia tau sahabatnya sangat bahagia ketika melihat gadis yang dicintainya tertawa. Rico berhasil! Membuat Ian kembali pada dirinya yang asli. Ian mampu tersenyum kembali.
"Gausah natap gue sampe segitunya kali Yan!" Alya tiba-tiba saja menoleh pada Ian dengan memasang muka yang ia buat sejutek mungkin meski Ian akan tau ia hanya sedang berpura-pura agar terlihat masih sebal terhadap pria itu.
"Lo udah mau jadi pacar gue belum Ghe?" Tanya Ian sambil tetap menatap gadis itu.
"Bosen gue dengernya" ucap Tiara sambil memutarkan bola matanya.
"Gak!" Jawab Alya
"Bukan gak. Tapi, belum" ucap Ian dengan sangat percaya diri.
"Besok gue tanya lagi. Ntar sore atau malam pun gue bakal tanya lagi. Siapa tau lo berubah fikiran" lanjutnya sambil tersenyum lebar.
Rico dan Tiara hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat Ian dan Alya.
"Itu kak Ian sama kak Alya ya?"
"Romantis banget si mereka"
"Kemana-mana bareng terus"
"Udah ganteng, humoris, romantis lagi. Aaaaaa..."
"Katanya kak Ian sama Kak Alya udah pacaran selama 4 tahun ya?"
"Wahhh langgeng banget si mereka. Pengen deh gue"
Rico dan Tiara hanya diam saja mendengar para Adik kelas cewek kelas 10 yang sedang asik bergosip mengenai Ian dan Alya. Sedangkan Alya berdecak sebal mendengarkannya.
"Sok tau banget!" Ucap Alya dalam hati.
Ian menoleh kebelakang ke tempat dimana Adik kelasnya yang sedang membicarankan mereka. Mendengar dengan seksama. Lalu menoleh kembali menatap Alya disampingnya. Ian lalu meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya.
"Happy Anniversarry yang ke 4 tahun ya sayang" ucap Ian dengan lembut sambil menatap Alya dan mengelus-elus tangan gadis itu.
Alya cepat-cepat melepaskan tangannya dari genggaman Ian.
"Apaan si lo, gila!"
"Lo denger kan, gue ini, Ro..man..tis!" Ucap Ian bangga
"Buka hatimu.. Bukalah sedikit untukku hahahahaha" Rico membuka suaranya melihat kedua orang gila di depannya sedang berdebat. Rico menyanyi berusaha mengeluarkan suara terbaiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayang Buat IAN [Completed]✔
Ficção Adolescente•Highest Rank #634 Teen Fiction (20 Mei 2018) "Gue kangen sama lo, gue kangen sama chat gak penting dari lo, gue kangen sama cokelat yang biasa lo kasih ke gue, gue kangen sama bunga yang biasa lo kasih ke gue! Gue gak suka cokelat pemberian cowok l...