49.Reuni

8K 437 34
                                    

Seperti biasa, maaf banget baru bisa update sekarang😥 Authornya bener-bener lagi sibuk:'v

Btw, aku cuma mau ngasih tau aja. Sayang Buat Ian sebentar lagi akan Ending yeeee🙆🙆🙆

Pasukan bahagia mana suaranya???
Atau ada yang sedih bakal di tinggal sama mamas Ian?:'

Mungkin part selanjutnya bakalan Ending:' (galau parah nih)

Oke jangan nangis dulu, yuk langsung baca aja part 49nya👇👇👇

Happy reading babe😋😚

-----------

Setelah mengantarkan Dio pada Shalsa dan berpamitan padanya juga Daniel, Ian berniat untuk mengantarkan Alya pulang. Alya sempat kecewa, padahal ini masih siang, namun karena ia paham bahwa sekarang Ian juga memiliki kesibukkan, akhirnya Alya pasrah. Toh dia juga akan bekerja di Rumah Sakit. Sebenarnya hari ini waktunya ia libur. Namun karena Ian memberitahu besok akan ada acara reuni akhirnya Alya memutuskan bekerja hari ini agar besok ia dapat meminta cuti satu hari.

"Ghe.." panggil Ian membuka suara.

"Ya?"

"Masih cinta gue gak?"

Alya membuang nafasnya kasar, "kalo gak cinta si Dennis tadi udah langsung gue terima"

Ian terkekeh pelan.

"Kasihan dia" ujar Ian sambil terus fokus menyetir mobilnya.

"Siapa?"

"Dennis"

"Kasihan kenapa?"

"Bertahun-tahun jagain jodoh orang"

Alya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Ian.

Ah betapa rindunya aku suasana seperti ini. Tertawa lepas dengan kamu yang selalu ku rindu.

Ian tersenyum melihat bibir indah itu kembali tertawa ceria.

Alya menghentikkan tawanya merasa malu melihat Ian selalu meliriknya.

"Jangan di lirik terus" kesal Alya sambil menundukkan kepalanya.

"Kenapa?" tanya Ian sambil tersenyum menggoda.

"Malu"

Ian terkekeh kemudian meraih kepala Alya untuk menyandar di bahunya.

"Maaf hari ini cuma sebentar"

Alya terdiam kemudian mengangguk sembari tersenyum.

"Kita udah dewasa Yan, udah wajar punya kesibukkan masing-masing"

Ian tersenyum manis menanggapi jawaban dari gadisnya.

Ian menoleh sejenak ke arah Alya yang ada di sampingnya. Mendekatkan bibirnya pada pucuk kepala gadis itu yang tengah bersandar di bahunya dan menciumnya sekilas.

"I love you.."

----------

Henrietta terus mengukir senyuman di bibirnya melihat putrinya kembali dengan seorang lelaki yang semalam datang melamar putrinya. Lelaki itu mengusap-usap rambut Alya berkali-kali ketika keduanya telah turun dari mobil.

Henrietta mengangguk ketika Ian berpamit untuk segera pergi. Sepergi Ian, wajah cantik putrinya bertambah ketika senyuman terukir di sana. Senyuman yang selama ini jarang sekali Henrietta lihat.

"Hay Bunda!" sapa Alya sambil tersenyum lebar.

"Udah ketemu rupanya" goda Henrietta.

Alya mengerucutkan bibirnya kesal "bunda kenapa gak ngasih tau Ghea kalo Ian semalem datang?"

Sayang Buat IAN [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang