CHAPTER 22

144 18 27
                                    

"Rembulan menghindari malam yang dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rembulan menghindari malam yang dingin. Tidak ada sinar bulan dari langit yang menghitam bersama bintang yang menerangi musim dingin. Mulai saat ini segelap apapun malam dan sesunyi apapun pagi, kita tetap dua jiwa yang bersarang pada satu hati"

Kyonara kembali kerumah sakit bersama Kivano yang berjalan membawa Kyonara dalam kedua tangan Kivano. Kyonara berada dalam gendongan Kivano. Kivano memberikan dirinya untuk Kyonara sandari. Senja berganti malam. Semua tamu undangan sudah pergi meninggalkan acara pernikahan yang sudah selesai sejak satu jam yang lalu. Suho, Chan, Chen, Baeky, Sehun bersama Lay, Kai, Bonara, Umin dan Dokyung berjalan mengekori Kivano yang membawa Kyonara bersamanya. Kivano membawa Kyonara dengan cintanya. Kyonara tenggelam didada Kivano. Angin malam yang berhembus membuatnya sedikit mengantuk. Setelah berganti pakaian diruang ganti yang berada di Sun Convention Centre dengan bantuan Bonara, Kyonara merasa nyaman tidur dengan piyama berwarna hijau tosca dilengkapi juga dengan mantel yang berwarna peach. Kyonara memejamkan matanya. Kedua tangannya dikaitkan pada leher Kivano. Kivano membawa Kyonara dengan begitu santai. Sementara Suho, semua adiknya, Lay, Kai, Bonara, Dokyung serta Umin yang melihat bagaiamana Kivano membawa Kyonara saat itu sangat tersentuh juga bahagia. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa akan berakhir seperti ini. Seperti kisah-kisah dongeng yang ada dibuku cerita. Ini terlalu sadis juga mengesankan diwaktu yang bersamaan. Mereka semua melihat bagaimana cinta antara Kyonara dan Kivano yang sangat besar dan tulus dari hati Kivano dan Kyonara masing-masing. Bonara sebagai perempuan yang saat itu selalu bersama Suho terlihat sangat kagum dengan perjuangan Kivano dan Kyonara selama ini. Bonara tidak pernah menyangka didunia seluas ini dan terkadang begitu mengejamkan ternyata tumbuh cinta yang begitu suci dimana itu mampu mengalahkan rasa sakit. Entah ini semua akan bertahan lama dengan happy ending atau akan berakhir secepatnya dengan sad ending namun Bonara yakin tidak ada hal didunia ini yang berakhir dengan sia-sia. Bagai debu diterjang angin. Berantakan. Mereka semua berjalan kearah lift yang akan menuju keruang rawat Kyonara. Kivano masuk kedalam lift pertama bersama Suho, Bonara, Sehun dan Baeky. Sementara Umin dan Dokyung bersama Chan, Chen, Kai dan Lay mengambil lift yang lainnya. Lift tertutup dan mulai beranjak naik keatas. Kivano menatap wajah Kyonara lalu mengulas senyum manisnya. Kivano terus menatap wajah Kyonara yang saat itu sudah menjadi istri Kivano.

"Bang Ki" panggil Suho pada Kivano. Kivano menatap Suho yang berada disisi kanannya.
"kenapa?" tanya Bang Ki.
"aku ngerasa ini seperti mimpi dimana tepat tengah malam nanti semuanya akan kembali berubah seperti awal. Mungkin ini terdengar konyol. Tapi aku dan yang lainnya sangat bahagia. Kami semua gak tahu harus mengatakannya bagaimana tapi kami sangat senang Kak Kyo akhirnya memiliki seorang laki-laki yang mencintainya. Laki-laki yang selalu berjalan kearah Kak Kyo setiap saat. Laki-laki yang malah gak pergi jauh karena tahu keadaan Kak Kyo yang seperti ini. Terima kasih Bang" kata Suho berkaca-kaca.
"mungkin untuk beberapa orang ini akan sangat bodoh. Kenapa kita harus mencintai bahkan mengasihi orang yang belum tentu selamanya akan hidup bersama kita apalagi dengan keadaan yang menyakitkan seperti ini. Mungkin beberapa orang juga akan sama-sama berlari menjauh dan pergi meninggalkan satu sama lain. Itu bukan cinta, mereka hanya terobsesi dengan cinta. Mereka gak benar-benar merasakan cinta yang sebenarnya seperti apa. Seburuk apapun dia yang bersama kita saat ini bahkan kalo dia cuma seorang dengan kulit dan tulang aja kita akan tetap memilih untuk bersamanya sampai mereka mati bersama. Bahkan ketika mereka harus kelaparan dimusim dingin mereka juga akan tetap memilih untuk bersama. Mereka menerima dan menjalani semuanya bersama. Aku menyadari itu. Aku gak akan tahu apakah nanti aku akan bisa menjadi orang yang lebih sabar dari sekarang. Apakah aku bisa jadi suami yang bisa bertahan menghadapi Kyonara seperti sekarang. Apakah aku bisa menjaga Kyonara lebih baik dari saat ini. Apakah aku bisa membantunya untuk bahagia, menjaganya dan bersamanya setiap saat. Aku gak pernah tahu. Harapan itu ada dan keinginan itu ada. Tapi aku tetap gak tahu akan berakhir seperti apa setelah ini. Aku hanya akan menjalani semuanya bersama Kyonara sesuai kata hatiku. Aku gak bisa berjanji apapun sama kalian untuk kedepannya. Aku takut kalian semua akan kecewa dan akhirnya menyesali hari ini. Tapi aku gak akan pernah membiarkan itu terjadi. Aku akan bersama Kyonara dan kalian semua adik-adiknya. Kalian boleh maki aku kalo aku lupa. Kalian bahkan boleh bunuh aku kalo aku menyakiti hati Kyonara. Hukum aku semau kalian kalo aku sampai menjadi orang yang membuat kalian menyesali hari ini" jelas Kivano pada Suho. Kivano juga melihat kearah Sehun, Baeky dan Bonara secara bergantian.
"Bang. Gue ga sangka selama ini abangnya Lay yang dari luar kayak nyebelin banget itu ternyata punya sisi semanis ini. Gue gak nyangka lo akan perjuangin semuanya sampai akhir. Gue gak nyangka abang gue punya sahabat yang bener-bener hebat. Gue juga gak nyangka Dokter Irene punya anak seluar biasa ini. Abang selalu mengutamakan perempuan. Abang juga mengutamakan perasaan diatas segalanya. Abang juga sangat melindungi perempuan" kata Bonara mengutarakan rasa kagum juga bangganya pada Kivano.
"Bona. Gue belajar banyak dari Umin. Umin yang menyadarkan gue, mengingatkan gue tentang banyak hal. Gue yang sangat bangga dan seneng punya sahabat kayak Umin. Gue gak tahu akan jadi orang yang seperti apa kalo gue gak ketemu sama Umin. Gue yang berterima kasih sama Umin untuk semuanya selama ini. Bahkan disaat gue hampir mati dan gue rapuh melihat Kyonara dengan keadaan seperti ini, Umin juga yang berperan untuk menyalakan api didalam hidup gue. Gue bersyukur untuk itu semua sama Umin" jelas Kivano pada Bonara.
"Mungkin itu bukan abang gue bang" canda Bonara pada Kivano. Kivano terkekeh mendengar perkataan Bonara. Sementara Baeky dan Sehun juga tertawa mendengarnya. Berbeda dengan mereka, Suho malah memukul pelan ujung kepala Bonara. Suho juga memberikan tatapan tajam pada Suho. "sekarang Suho ada dipihaknya Bang Umin. Dikit-dikit belain Bang Umin" omel Bonara pada Suho. Suho tertawa.
"jadi adek kenapa gak bisa banget sih bangga dikit sama abangnya" kata Suho pada Bonara yang sekaligus melirik Baeky dan Sehun yang berdiri didekatnya.
"loh kenapa? Aku bangga kok" jawab Baeky dengan wajah tidak berdosanya.
"kenapa sih gak bisa banget bilang 'kita' jelas-jelas ada gue adeknya disini juga bangga. Ish" omel Sehun pada Baeky.
"cepet tua lo marah-marah mulu" jawab Baeky lalu memeluk Sehun.
"aku bukan cuma sekedar bangga sama Bang Umin. Lebih dari itu malah. Aku bersyukur banget punya abang kayak Bang Umin. Aku ngerasa bersalah karena selama ini aku sering gak ada dirumah. Malah Kai yang selalu nemenin Bang Umin dirumah. Kai yang selalu sama Bang Umin setiap saat. Setiap Bang Umin pulang kerja, Kai yang selalu sambut Bang Umin dan siapin keperluan Bang Umin. Sedangkan aku yang adiknya gak guna banget. Aku malah pergi melarikan diri dari rasa rindu aku sama orang yang gak tahu waktu itu ada dimana. Nyelese banget sih gue ini bisa-bisa nya ninggalin abangnya sendiri buat orang yang pergi gak bilang-bilang" kata Bonara melihat kearah Baeky, Sehun dan Kivano. Bonara tidak melihat kearah Suho. Suho yang merasa dirinya sedang dibicarakan oleh Bonara hanya bisa menahan tawanya dan memperhatikan cara bicara Bonara. "tapi gue seneng sih rasa nyesel gue sekarang udah bisa digantikan sama sosok orang yang pergi itu. Kalo bener dia gak dateng dan pulang gue mungkin akan nyesel seumur hidup karena udah ninggalin Bang Umin gitu aja dirumah sama si Kai" lanjut Bonara. Kivano semakin tertawa.
"Bang Ki, apa yang Bang Ki bilang tentang Bang Umin itu semuanya bener. Bang Umin kelihatannya aja diluar bentukannya kayak gitu padahal hatinya gak gitu. Kadang dia kalo ngomong tu nusuk banget serasa mau nampar orang tapi sebenarnya maksud dia baik banget. Gak tau ah, gue cinta banget sama Bang Umin. Dibanding 'dia' " tunjuk Bonara pada Suho. Suho hanya tertawa pada Bonara.
" bocah aish. Semuanya aja diomongin sih tentang gue yang jelek-jeleknya ujungnya nanti bilang juga 'aku cinta kamu. Kamu jangan pergi lagi ya' gitu kan? " goda Suho pada Bonara. Bonara menutup wajahnya malu. Bonara juga menutup telinganya rapat seolah tidak ingin mendengar perkataan Suho. Baeky dan Sehun tertawa lebar melihat tingkah Bonara dan Suho.
" Bang Ki gak berat gendong Kak Kyo? " kata Sehun pada Kivano tiba-tiba.
"badan aku gak berat yaa" celetuk Kyonara dengan mata terpejamnya. Sejak tadi Kyonara tidak benar-benar tidur. Kyonara masih bisa mendengar pembicaraan mereka semua dengan jelas.
"kak, gue pikir lo tidur" sambung Baeky.
"berisik, aku gak bisa tidur" omel Kyonara yang masih memejamkan matanya.
"aku bingung harus jawab apa. Kalo aku bilang gak berat nanti katanya aku bohong kalo aku bilang berat dia pasti teriak ni" jelas Kivano pada Sehun. Sehun tertawa kecil. Kyonara tetap memejamkan matanya.

The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang