Bersama Suho, Baeky, Umin, Chan, Chen, Kai, Sehun, Lay dan Dokyung musim gugur segera berakhir, artinya dia juga harus mengakhiri segala nya untuk melanjutkan musim selanjutnya. Mungkin akan terasa sangat sulit tapi dia begitu antusias menantikannya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kembalipadamusim yang sangatdingin, saatinidinginkembalimenyapa bak rembulandimalam hari. Bersinardenganterangnamummembekubersamalangitgelappenuhbintang. Bintang yang bersinar setelah badaisaljumenghantamkemarinmalam"
Seoul. Tepat puku 4 sore Kivano dan Kyonara bersama Suho, Chan, Chen, Baeky, Sehun, Lay, Kai, Bonara, Umin dan Dokyung kembali menapakki jalanan Seoul yang sangat dingin. Salju kembali turun semalam hingga tadi pagi sehingga membuat sore itu terasa membeku. Kyonara bersama Bonara berjalan cepat masuk kedalam rumah meninggalkan para lelaki yang masih berjalan santai didepan masuk kerumah dengan koper yang mereka bawa. Para lelaki yang sepertinya mampu bertahan pada cuaca yang sangat dingin bahkan mereka sempat tertawa dan bercanda bersama, sedangkan Kyonara bersama Bonara memilih untuk menyalakan penghangat ruangan elektrik. Kyonara duduk bersama Bonara diruang keluarga sambil menghangatkan badan mereka. Kyonara dan Bonara juga menunggu Kivano, Suho, Chan, Chen, Baeky, Sehun, Lay, Kai, Umin dan Dokyung masuk kedalam rumah dan menghangatkan diri mereka bersama-sama didalam rumah. Tidak lama kemudian, terdengar suara pintu rumah Kyonara terbuka. Kyonara melihat Kivano yang masuh bersama Sehun yang terlihat manjan dengan Kivano. Sehun memeluk Kivano dari samping untuk menghangatkan suhu tubuh Sehun sementara itu Suho menyusul dari belakang bersama Baeky, Chan dan Chen lalu dilanjutkan dengan Lay bersama Kai juga Umin dan Dokyung. Mereka masuk kedalam rumah dan duduk disofa panjang dan besar yang ada diruang keluarga. Sehun menggapai remote tv yang terletak diatas meja bulat didepan sofa. Sehun menyalakan tv dan melihat acara sore saat itu. "Kak, didapur ada banyak persediaan makanan. Sebelum kakak pulang dari rumah sakit kemarin aku sama Suho udah belanja dulu biar kakak gak susah lagi harus kesupermarket untuk belanja" jelas Bonara pada Kyonara yang duduk disamping Kyonara. Kyonara melihat wajah Bonara lalu tersenyum. "maaf ya jadi buat kamu repot Bona. Padahal kakak bisa pergi belanja sama Kivano atau Sehun" kata Kyonara menunjuk Sehun yang sedang menonton tv didepan Kyonara. "Sehun suka nemenin kakak belanja ya?" tanya Bonara pada Kyonara. "Sehun suka nemenin Kak Kyo belanja sekalian ngabisi duit Kak Kyo buat jajan" celetuk Baeky yang duduk diantara Kivano dan Suho. "aib lo gak usah dibongkar gitu bang" sambung Sehun dengan santai tanpa melihat kearah Baeky. "mana ada itu aib gue. Yang suka pergi kepasar sama Kak Kyo kan lo" kata Baeky pada Sehun. "tapi gue gak ngabisin duit Kak Kyo. Gue cuma nguras aja uangnya Kak Kyo" balas Sehun sambil mengganti channel tv. "sama aja Sehunniiii" teriak Chen melempar bantal sofa yang sedang dipeluknya kearah Sehun yang duduk disampingnya. "suka banget lo bang lempar bantal ke gue. Sekali-kali kek lempar uang" protes Sehun pada Chen. "mau uang?" tanya Chen cepat pada Sehun. Sehun melihat kearah Chen cepat dan tersenyum. "mau" kata Sehun cepat dengan wajah girangnya berharap Chen akan memberikan uang pada dirinya. "KERJA DI UNIVERSE" sambung Chan kali ini yang duduk didekat Dokyung. Dokyung tertawa setelah mendengar perkataan Chan. "anak ayam lo makan apaan sih baterai nya penuh terus sih" omel Bonara yang berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah dapur. "makan nasi dong, gak kayak lo kak makan makanan kucing makanya suka sakit kepala" balas Sehun sambil tersenyum devil kearah Bonara. "ulu uluuu iya gue tahu deh makanan lo kan lebih elit ya. Makanan ayam kan" kata Bonara lalu memasuki dapur. Kyonara tertawa kecil mendengar pembicaraan Bonara dan Sehun. "Sehun seganteng ini karena selama ini dia makan makanan ayam Bona" sambung Kyonara lalu berdiri dari duduknya dan berniat untuk menyusul Bonara yang berada didapur. Sebelum Kyonara melangkahkan kakinya menuju dapur, Kivano menahan tangan Kyonara sehingga Kyonara melihat kearah Kivano yang duduk disamping Kyonara sejak tadi. "mau kemana?" tanya Kivano pada Kyonara "astagaaa Bang Ki takut banget ditinggal Kak Kyo. Sana pepet teruuuss" celetuk Sehun pada Kivano. "lo nanti kalo udah punya pacar tahu deh ya rasanya gimana kalo sama-sama jauhan dikit pasti dicariin" sambung Dokyung kali ini. "kalo lo putus dari pacar lo dan lo nangis-nangis gue orang pertama yang ketawa ngakak ya Hun" sambung Kai. Kivano tertawa kecil mendengar itu semua. "gak salah kan kalo gak bisa jauh dari istri sendiri. Asal jangan gak bisa jauh dari istri orang aja" kata Kivano pada Sehun. "lah bener bang, jaman sekarang liat tv ada aja tuh acara tikung menikung. Mampet kepala gue lihatnya" sambung Baeky. "emamg pernah ditikung Ky?" tanya Suho pada Baeky. "gak usah gue jawab lo juga pasti tahu bang" kata Baeky memutar bolanya malas. "pacar aja gak punya gimana mau ngerasain ditikung" celetuk Sehun. "dih mulutnya anak ayam pengen di remes ah" kata Baeky dengan gaya seakan ingin meremas mulut Sehun. "aku mau kedapur bikin minum samaa makan" kata Kyonara tersenyum pada Kivano. "buat gue ya kak" kata Sehun cepat. "gak. Cuma mau bikin minuman buat Kivano doang" balas Kyonara membuat Sehun cemberut. Kyonara berjalan kearah dapur. Sesampainya didapur Kyonara melihat Bonara sedang membuat beberapa minuman hangat seperti teh hangat, susu hangat dan coklat hangat. "Kak Kyo mau minum apa?" tanya Bonara pada Kyonara. "coklat hangat aja deh" kata Kyonara pada Bonara. "Bang Ki?" tanya Bonara sambil mengaduk susu hangat untuk Sehun. "nanti biar kakak yang bikin. Kakak mau bikinin Kivano teh madu. Dimusim dingin kayak gini selain kita harus menjaga suhu tubuh biar tetap hangat kita juga harus tetap sehat. Madu akan membantu kita menjaga kesehatan" jelas Kyonara pada Bonara. "waahhh, aku salut sama kakak. Kakak selalu mengetahui banyak hal apalagi untuk keperluan Bang Ki" balas Bonara kagum pada Kyonara. "kita sebagai perempuan harus mengetahui banyak hal. Terutama untuk keperluan diri kita sendiri, suami dan anak-anak kita nanti. Kita yang harus membentangkan selimut tebal dan besar untuk keluarga kecil kita disaat musim berganti. Tapi suami kita yang akan membentangkan selimut tebal dan besar saat hujan meteor dan hujan peluru datang menembus rumah kita. Kita sebagai seorang perempuan, istri dan ibu memiliki banyak pilihan. Kita juga berproses menjadi seseorang yang memiliki tugas kewajiban dan tanggung jawab yang sangat banyak dan cukup besar. Untuk itu kita harus memiliki bekal yang banyak seenggaknya cukup pun sudah cukup. Kita harus tahu bagaimana dan seperti apa keadaan dirumah dan diluar rumah. Kita harus tahu jalan keluar seperti apa yang harus kita ambil nantinya kalo terjadi sesuatu didalam dan diluar rumah. Kita juga harus bisa menjadi kekuatan untuk suami dan anak-anak kita. Banyak hal yang kita harus siapkan untuk itu. Bukan hanya bagaimana kita akan memberi mereka kasih sayang, cinta, makanan dan baju hangat. Tapi bagaimana kita dapat melindungi, menghadapi, menghargai keberadaan mereka dirumah dan diluar rumah. Bagaimana kita percaya dan yakin terhadap mereka. Bagaimana kita akan tumbuh bersama didalam istana yang gak terlalu besar. Kita juga harus tahu tentang siapa mereka didalam rumah dan diluar rumah. Ini bukan seperti kita mengenal teman kita sendiri tapi seburuk apapun mereka diluar dan didalam rumah kita tetap harus menjaga mereka. Ini seperti kita harus menjaga telur naga. Jika merawatnya dengan kasih sayang yang cukup maka mereka akan mejadi naga yang jinak tapi jika menjaga mereka dengan kasih sayang yang tidak tulus maka itu akan berakhir dengan sia-sia. Mereka akan tumbuh menjadi naga yang liar, diluar ataupun didalam rumah. Semua yang terjadi diantara kita diluar sana itu tergantung bagaimana kita hidup didalam rumah. Seperti apa kita mencoba untuk hidup didalam rumah. Seperti apa kita menanam ribuan benih permata didalam rumah. Keburukan yang terjadi diluar rumah semata-mata bukan karena lingkungan yang gak mendukung tapi ada yang salah didalam sini. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Cari tahu semuanya dan selesaikan didalam rumah jangan sampai orang diluar mencium semua pekerjaan kita didalam sini. Kita harus siap bahkan harus sangat siap untuk dunia ini" jelas Kyonara panjang lebar pada Bonara. Bonara tertegun sampai sulit untuk berkata-kata. Bonara sangat bahagia juga bersyukur memiliki Kyonara sebagai orang terdekatnya. "kakak yakin dan percaya sama Bang Ki diluar sana? Kakak tahu siapa Bang Ki sebenarnya didalam sini dan diluar sana" tanya Bonara pada Kyonara. "aku selalu percaya dan yakin sama Kivano. Disini ataupun diluar. Aku istrinya, kalo bukan aku yang harus yakin dan percaya sama Kivano lalu harus siapa lagi. Kalo kita yakin dan percaya sama orang yang hidup didalam istana yang sama dengan kita maka hal yang akan terjadi diluar sana kita dapat menyelesaikannya dengan baik. Semuanya berawal dari dalam sini. Aku tahu siapa Kivano didalam sini dan diluar sana. Aku bertemu dengan Kivano diluar dan aku membawanya masuk kedalam sini untuk lebih mengerti tentang Kivano. Aku bukan orang yang hanya akan tahu bagaimana suamiku, tapi aku adalah orang yang akan mengerti tentang suamiku. Tahu dan mengerti adalah dua hal yang berbeda namun tetap pada sisi yang sama. Seperti koin. Kalo kita hanya tahu kita belum tentu dapat mengerti tentang orang yang hidup bersama kita. Sedangkan kalo kita mengerti kita pasti sudah tahu tentang orang yang hidup bersama kita. Sesuatu yang kita mengerti pasti dapat kita miliki dengan mudah, kita juga dapat menerima dengan sangat baik. Tapi untuk sesuatu yang kita hanya tahu itu belum menjadi jaminan untuk kita akan menerima segalanya dengan mudah dan baik. Kita perlu mengerti lalu menerima semuanya" balas Kyonara pada Bonara. "aku percaya, apapun yang kami lakukan saat kami sedang bersama ataupun sedang sendiri-sendiri kami berdua memiliki alasan sendiri dimana disetiap alasan itu memiliki hak atas kesempatan dan kebahagiaan" lanjut Kyonara pada Bonara. "aku ingin jadi perempuan yang seperti itu. Aku ingin jadi perempuan yang hebat seperti kakak" kata Bonara kagum pada Kyonara. "jangan jadi perempuan seperti aku Bona. Kamu hanya lihat aku dari satu sisi. Masih ada sisi lain didalam diri aku yang punya banyak kekurangan dan aku yakin setiap kekurangan yang aku miliki pasti kelebihannya berada dijiwa orang lain. Mungkin ada dikamu. Setiap orang memiliki taraf kehebatan masing-masing dan kamu gak bisa menyamakan itu. Kamu memilki cara kamu sendiri untuk menjadi lebih hebat. Aku juga kagum sama kamu, aku lihat kamu jauh lebih kuat dan hebat daripada semua adik-adik aku. Mereka memang laki-laki tapi untuk bisa menerima kesakitan aku dulu kamu adalah orang pertama yang jauh lebih hebat dari mereka. Bahkan kamu gak menangis dan kita malah tersenyum walaupun aku tahu didalam hati kamu, kamu sedang menangis. Aku juga kagum sama kamu karena kamu berani untuk memaafkan dan menerima kembali Suho yang sudah memutuskan untuk pergi dan meninggalkan kamu dulu, bahkan kamu sangat berani untuk menyelami kehidupan Suho dan keluarganya. Kamu berani untuk berjuang bersama Suho dan kami semua saat aku hampir mati waktu itu. Kamu berani untuk masuk kerumah ini dan gak membiarkan rumah ini hancur berantakan. Itu semua gak mudah, untuk beberapa orang, melalukan itu semua harus dengan keberanian, kekuatan dan kehebatan yang sangat besar tapi kamu? Kamu dari awal sudah memiliki itu semuanya. Suho bangga sama kamu. Kami semua mencintai kamu" jelas Kyonara pada Bonara. Bonara berkaca-kaca. Bonara terharu. Kyonara datang pada Bonara dan memeluk Bonara dengab erat. "kamu harus menjadi wanita yang mengerti segala hal. Aku percaya saat ini kamu adalah wanita yant seperti itu. Terima kasih sudah berani menyelami kehidupan Suho dan keluarga Suho. Terima kasih sudah berada disisi ku sejak pertama kali Bona" kata Kyonara pada Bonara. "Kak, aku yang sangat berterima kasih karena sejak pertama kali aku kembali dengan Suho kalian semua sudah membuka pintu rumah ini sangat lebar untuk aku. Kalian membuka pintu hati kalian sangat baik untuk aku. Sejak saat itu aku terlalu jatuh cinta sama kakak dan adik-adik kakak. Aku jatuh cinta dengan semua keadaan dirumah ini. Walaupun aku juga menangis terlalu banyak saat itu tapi aku gak pernah menyesalinya kak. Aku menikmati ini semua. Bersama kakak aku jadi tahu bagaimana rasanya memiliki seorang kakak perempuan dan merasakan cinta dari kakak perempuan. Bahkan aku juga mendapatkan cinta dari adik laki-laki lebih dari satu. Aku jatuh cinta setiap hari sama kalian semua kak" balas Bonara didalam pelukannya bersama Kyonara. Kyonara memeluk Bonara erat, sangat serat. "kamu antar minuman ini kedepan mereka pasti udah kelamaan nunggu. Habis itu kita masak makan malam sama-sama ya" kata Kyonara pada Bonara. Bonara tersenyum. Ini pertama kalinya Kyonara dan Bonara akan memasak makanan untuk makan malam secara bersama-sama. Bonara selalu ingin masak dengan saudara perempuan, itu adalah cita-cita Bonara sejak lama. Namun melihat keadaan Umin yang belum juga memiliki pasangan, harapan itu pun terkikis perlahan-lahan sampai Kyonara hadir dalam kehidupan Bonara harapan itu kembali menyala. Bonara sangat senang mendengar ajakan Kyonara. "oke kak" kata Bonara pada Kyonara. "Bona, bawa ini sekalian buat Kivano ya" pesan Kyonara pada Bonara. Bona membawa minuman itu bersama dengan minuman yang telah dibuat Bonara untuk Suho, Umin, Dokyung, Kai, Baeky, Lay dan juga Sehun.