"Aku seperti kembali pada musim dingin yang aku cintai. Aku seperti melupakan rasa kecewa ku pada musim dingin yang hampir membuatku hancur berulang kali. Aku jatuh ribuan pada hati dan cinta kita, sama seperti salju yang ribuan kali juga menjatuhkan dirinya kebumi ini"
Setelah kepergian Dokter Irene dari ruang rawat Kyonara dimana Dokter Irene memiliki jadwal lain untuk bertemu pasiennya yang lain, Umin dan Dokyung memilih untuk beristirahat sebentar diruang rawat Kyonara bersama Kivano, Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay, Kai, Sehun dan Bonara. Umin dan Dokyung tampak kelelahan sampai mereka harus bersandar pada bagian sisi belakang sofa yang ada diruang rawat Kyonara. Sementara itu Bonara bersama Kai dan Sehun sedang menyiapkan makan siang mereka dengan makanan yang telah dibeli Kai dan Sehun sebelumnya. Saat sedang menunggu Bonara, Kai dan Sehun menyiapkan makanan mereka, Kivano memilih untuk duduk didekat ranjang tiduk Kyonara. Kivano merindukan Kyonara bahkan rasa lelahnya saat ini terasa hilang saat melihat wajah cantik Kyonara kembali bersama dirinya dan keluarganya. Kyonara yang kembali ditengah-tengah mereka. Kyonara yang sebentar lagi akan kembali menjadi Kyonara yang lebih hebat dari sebelumnya. Kivano menangis bahagia. Airmata mengalir melewati celah mata dan pelepuk matanya. Kivano menggenggam tangan Kyonara erat dan mengecupnya lama. Kivano menungkupkan wajahnya pada tangan Kyonara yang digenggamnya. Kivano sangat bahagia juga bersyukur karena Kyonara mampu bertahan diwaktu yang sangat sulit ini, dimana tidak semua orang mampu bertahan dengan sekuat tenaga seperti Kyonara. Dimana beberapa orang memilih untuk pasrah dan menyerah pada semuanya, Kyonara malah berusaha sangat keras untuk tetap bertahan dimusim dingin yang penuh salju ini.
"Sayang, terima kasih karena kamu sudah mau bertahan dan mempertahankan semuanya. Terima kasih karena kamu sudah kembali, disini bersama aku, adik-adik kita dan sahabat kita. Terima kasih sudah menjadi perempuan yang hebat dan sangat kuat. Terima kasih sudah mau melewati kesulitan ini bersama-sama. Aku yakin kamu akan sembuh dan kembali sehat. Aku yakin kamu bisa menjadi dokter bedah yang hebat lagi seperti sebelumnya. Aku yakin kita bisa pergi berlibur. Aku yakin mimpi kamu dan kita bisa menjadi nyata. Aku yakin" kata Kivano berbicara pada Kyonara yang masih terpejam diatas ranjang tidurnya. "Kyo, aku ingin kamu tahu aku sempat membenci musim dingin tahun ini. Aku berpikir bahwa ini adalah musim dingin paling bahagia juga mengecewakan disaat yang bersamaan. Aku bahkan membenci waktu karena sudah berulang kali membuat kita hampir tenggelam kedalam jurang perpisahan. Saat itu aku takut. Tapi aku juga percaya kalo kita semua bisa melewati badai salju dimusim dingin yang semua orang bilang musim dingin sangat menyenangkan. Aku rasa mereka benar. Kamu tahu sekarang aku seperti kembali pada musim dingin yang aku cintai. Aku seperti melupakan rasa kecewa ku pada musim dingin yang hampir membuatku hancur berulang kali. Aku jatuh ribuan pada hati dan cinta kita, sama seperti salju yang ribuan kali juga menjatuhkan dirinya kebumi ini. Kyo, aku merindukan kamu. Aku dan semua orang yang ada disini selalu menunggu kamu" kata Kivano akhirnya lalu mengecup puncak kepala Kyonara dengan sangat manis sehingga membuat Suho, Chan, Chen, Baeky, Kai, Lay, Sehun, Umin dan Dokyung yang saat itu mendengar pembicaraan Kivano pada Kyonara dan melihat bagaimana Kivano mengecup Kyonara dan memperlihatkan bagaimana besarnya cinta Kivano pada Kyonara menjadi merasa sangat tersentuh. Itu terlihat sangat manis dan begitu romantis sampai membuat Bonara merasa sangat mengagumi hubungan Kivano dan Kyonara. Bonara sangat menjadikan sosok Kivano dan Kyonara juga hubungan mereka menjadi panutan untuk dirinya bersama Suho dan hubungan mereka. Bonara sangat senang dengan kehadiran cinta Kivano dan Kyonara disana. Bonara jadi lebih tahu bagaimana sebenarnya cinta itu ada dan bertahan. Bahkan orang-orang diluar sana yang sering mengatakan cinta namun akhirnya saling menyakiti dan pergi meninggalkan, Bonara kira itu bukan cinta yang sebenarnya. Cinta yang sebenarnya tidak akan menyakiti apalagi sampai pergi meninggalkan keburukan yang tertancap pada diri sejak lahir. Cinta yang sebenarnya tidak akan pernah menolak untuk bertemu kesulitan, kesusahan dan kematian bahkan cinta yang sebenarnya tidak akan pernah menghindari waktu yang membuat semuanya menjadi seakan ingin mematikan banyak hal yang hidup. Jika itu ada, maka itu bukan cinta melainkan itu adalah obsesi untuk hal yang ingin diakui semua orang bahwa itu adalah cinta. Cinta tidak pernah berpaling pada hal yang menjatuhkan. Bahkan ketika salah satu diantaranya merasakan kesulitan dan kelelahan untuk hal yang tidak ingin dirasakan cinta tetao tidak akan membiarkan segalanya pergi dengan mudah begitu saja. Sama seperti bagaimana Kivano dan Kyonara selama ini bertahan dalam segala kondisi yang membawa mereka terbang kelangit yang paling indah sampai kondisi yang paling menakutkan dan membuat mereka berkali-kali akan mati. Bonara tahu itu, tidak ada perjuangan cinta yang sangat mudah. Semuanya memerlukan kekuatan dari dalam hati yang sesungguhnya. Mata Bonara berkaca-kaca saat melihat bagaimana Kivano sangat dengan jelas menunjukkan kebenaran akan cintanya pada Kyonara. Bonara tertegun bahkan airmatanya memenuhi pelupuk matanya dan luruh satu persatu menetes membasahi wajah mungil Bonara. Umin, Suho dan Kai yang melihat reaksi Bonara terhadap cinta Kivano pada Kyonara juga dapat merasakan perasaan apa yang sebenarnya Bonara rasakanya ketika melihat cinta Kivano menjalar memenuhi kehidupan dan dunia Kyonara.
"Lo kenapa Bona?" tanya Kai akhirnya berusaha memecahkan suasana yang mungkin saja bisa membuat Bonara semakin larut dalam tangisnya. Walaupun Kai tahu airmata itu adalah airmata penuh haru dan rasa bangga melihat perjuangan Kivano dan Kyonara bertahan ditengah dinginnya badai salju saat ini. Hanya saja Kai adalah orang yang tidak bisa melihat sepupunya itu terus mengeluarkan airmata. Kai adalah laki-laki yang paling tidak tahan saat melihat seorang perempuan menangis. Terlebih Bonara adalah saudara yang paling dekat dirinya.
"Kak Bona baper ya?" celetuk Sehun yang tiba-tiba langsung mendapatkan lemparan chopstick dan sendok dari Baeky dan Chan secara bersamaan. Kivano yang saat itu berada didekat Kyonara akhirnya mendengar keributan yang dibuat oleh Sehun, Chan dan Baeky dari suara sendok dan chopstick yang mengenai kepala Sehun dan jatuh kelantai. Kivano melihat kearah Sehun yang meringis kesakitan lalu Kivano juga melihat kearah Bonara yang berdiri terdiam seperti patung ditempatnya sambil menyeka airmatanya. Bonara tersenyum dalam tangis harunya.
"gue gapapa Kai" kata Bonara melihat kearah Kai. "gue terharu aja sama perjuangannya Bang Ki dan Kak Kyo untuk semua ini dan selama ini. Gue gak nyangka kalo cinta itu emang beneran ada didunia seluas ini. Selama ini yang gue tahu dan sering gue lihat adalah bagaimana mereka diluar sana saling mengucapkan cinta, berjanji untuk bersama lalu akhirnya mereka saling membenci dan pergi meninggalkan satu sama lain. Atau mereka diluar sana yang saling bertahan satu sama lain tanpa tahu seperti apa cinta yang sebenarnya itu tumbuh. Tapi disini gue gak lihat itu semua. Gue selalu lihat airmata. Airmata kesedihan juga kebahagiaan yang selalu menguatkan satu sama lain. Gue pikir itu cinta yang sebenarnya. Gue rasa cinta sebenarnya adalah bagaimana airmata bahagia dan airmata kesedihan selalu berjalan beriringan dijalan yang sama dan searah, bukan berbeda arah dan ditempat yang berbeda juga. Gue ngerasa disini gue bisa mendapatkan cinta yang sebenarnya. Gue menyayangkan hal ini untuk orang-orang yang sering berpaling, pergi gitu aja tanpa pamit, bahkan orang-orang yang gak bisa menghargai keberadaan orang yang mereka cintai dan menghargai keberadaan cinta mereka satu sama lain. Andai mereka diluar sana bisa lihat ini gue rasa saat itu juga mereka ingin tenggelam kedasar lautan karena kecewa sama diri mereka sendiri. Andai mereka bisa lihat semua yang terjadi disini sekarang mereka mungkin ini mati dan gak ingin terlahir kembali. Lo semua tahu, kelihatannya yang dilalukan Bang Ki ke Kak Kyo adalah sesuatu hal yang semua orang bisa lakuin kalo mereka mau, tapi nyatanya orang-orang yang akan bertahan dengan semua ini itu dikit banget bahkan hampir gak ada. Gue sakit banget kalo inget itu dan lihat ini semua. Gue nangis bukan karena gue sedih. Tapi karena gue terlalu bahagia ada disini sama Kak Kyo dan Bang Ki juga kalian semua. Disini atmosfer nya beda. Diluar sana orang-orang mati kedinginan tapi kita disini malah saling memberikan kehangatan satu sama lain. Gue bener-bener bersyukur atas semua hal ini. Terlebih untuk perjuangan cinta Bang Ki dan Kak Kyo yang besar banget" Kata Bonara jujur. Umin tertegun setelah mendengar perkataan Bonara, adik perempuan satu-satunya itu. Umin terharu, saat ini adiknya sudah tumbuh menjadi perempuan yang dewasa dan mengerti banyak hal. Umin cukup bangga dengan semua itu. Umin berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Bonara. Umin memeluk Bonara erat. Sangat erat.
"kapan lo bisa jadi sedewasa ini. Kemana aja gue selama ini. Kenapa gue gak tahu kalo adek gue udah jadi dewasa gini. Kenapa lo cepet banget sih jadi tua nya. Padahal gue masih mau banget lo repotin. Gue masih mau anter jemput lo kemana aja lo pergi tapi gue sadar waktu segera berlalu dan itu semua cuma akan jadi album kenangan kita. Gue tahu lo akan ketemu dan hidup bersama orang yang bisa memperlakukan lo lebih baik dari gue. Gue akan sangat senang untuk hal itu. Gue bangga sama lo Bona" kata Umin lalu memeluk Bonara lagi. Bonara menangis didalam pelukan Umin. Bonara menangis bahagia didalam pelukan Umin. Suho yang menyaksikan itu menjadi sangat-sangat bangga pada Bonara. Suho menjadi sangat-sangat lebih mencintai dan lebih jatuh cinta pada Bonara. Suho sangat bersyukur memiliki Bonara disampingnya.
"nah kalo adek kakak tu gitu sih emang. Pelukan, bilang cinta, sayang-sayangan. Bukan malah dibully mulu adeknya. Diajakin ribur mulu adeknya" gerutu Sehun sambil menatap kembali makanan diatas meja. "nambah abang dua, yang satunya dokter bentar lagi sibuk dirumah sakit sampe gak inget pulang. Lah yang satunya lagi sama aja kayak yang lain sukanya sirikan sama siganteng ini" kata Sehun menunjuk dirinya tampan. Baeky dan Lay juga Chan dan Chen yang geram mendengar ungkapan Sehun barusan langsung melemparkan banyak bantal sofa pada Sehun dengan kuat sampai Sehun harus melindungi bagian wajahnya yang paling tampan. Kivano bersama Suho dan Dokyung juga Bonara dan Umin tertawa saat melihat itu semua.
"Bona, gue yakin Suho adalah orang yang memiliki cinta yang besar buat lo. Dia juga punya caranya sendiri untuk mencintai lo, untuk membuat hidup lo dan cinta kalian semakin membentangkan sayap dengan lebar. Gue tahu Suho adalah orang yang bijaksana untuk cinta. Lo gak berada didunia cinta yang salah" balas Kivano pada Bonara. Bonara tersenyum.
"gue percaya sama dia. Bahkan lebih dari sekedar percaya. Gue tahu Suho lebih baik dari kalian semua" balas Bonara pada Kivano. Bonara melihat kearah Suho yang sedang menguntai senyun lebar untuk Bonara. Bonara pun melempar senyum manisnya pada Suho. Siang itu terdengar bahkan terlihat sangat romantis. Siang itu menjadi siang yang penuh dengan kehangatan, canda tawa, cinta dan kasih sayang yang luar biasa besarnya ditengah-tengah salju yang kembali berdatangan. Cuaca menjadi lebih dingin dari hari-hari sebelumnya. Bahkan sangat dingin. Setelah acara makan siang selesai, Umin dan Dokyung kembali bertugas dibagian ahli bedah sementara Kivano bersama Suho, dan Sehun sedang beristirahat disofa panjang yang ada di ruang rawat Kyonara sementara Bonara duduk disampimg Kyonara. Baeky, Chan dan Chen juga Kai memilih untuk menonton acara tv saat itu. Bonara menatap dan memandang wajah cantik Kyonara yang masih terlelap dalam tidurnya. Bonara melihat raut wajah Kyonara yang nampak menunjukkan bahwa Kyonara sedang dalam keadaan yang sangat baik. Kyonara juga tersenyum saat kembali membuka matanya dan mendapati Bonara yang berada disampingnya. Bonara terkejut. Bonara bersama Baeky, Chan dan Chen juga Kai nampak sangat bahagia saat mengetahui bahwa Kyonara sudah bangun dari tidurnya. Ditambah dengan senyuman Kyonara yang manis melihat Baeky, Chan, Chen dan Kai disana. Bonara memeluk Kyonara bersamaan dengan Baeky, Chan, Chen dan Kai yang juga memeluk Kyonara. Mereka sangat amat bahagia. Kyonara seakan sedang menunjukkan bahwa saat ini kondisinya sangat baik dan Kyonara juga sudah sangat sehat. Bonara senang melihat wajah Kyonara yang dirindukannya.
"Kak, gimana perasaan kakak?" tanya Chan akhirnya pada Kyonara.
"aku ngerasa sangat sehat" balas Kyonara dengan suara yang terdengar masih lemah karena berjam-jam tertidur dengan lelap.
"syukurlah, kami semua seneng banget dengarnya kak" balas Chan pada Kyonara.
"mana yang lainnya?" tanya Kyonara pada Chan lalu menatao Bonara, Chen, Baeky dan Kai berganti.
"bilang aja kalo kakak cari Bang Ki kan?" gosa Baeky pada Kyonara. Kyonara tertawa kecil. "Bang Ki, Bang Suho, Sehun lagi tidur kak. Kita gantian buat rawat kakak" lanjut Baeky.
"aku udah sehat gak perlu dijagain terus hehe" canda Kyonara pada Mereka semua.
"keadaan kalian gimana? Aku kangen rumah. Rasanya aku gak sabar mau pulang" kata Kyonara pada Bonara, Chan, Chen dan Kai.
"kita semua baik-baik aja kak. Kakak gak perlu khawatirin kita. Kita bisa jaga diri kita sendiri kok. Kakak cuma perlu fokus sama diri kakak dulu" balas Chen kali ini. "kakak masih harus ada disini beberap hari lagi sampai kakak benar-benar sehat dan diperbolehkan untuk pulang. Kita semua juga kangen banget sama kehadiran kakak dirumah" lanjut Chen. Kyonara tersenyum lebar mendengar penjelasan Chen.
"makasih ya udah rawat aku selama ini. Udah nungguin aku. Udah selalu dateng kesini, dan udah cinta sama aku. Makasih juga karena kalian juga sudah menguatkan aku, terutama Kivano" kata Kyonara pada adik-adiknya.
"kita keluarga kak. Inilah adanya keluarga kan. Dimana anggota keluarganya harus saling berada disisi keluarganya masing-masing" balas Bonara.
"Kak Kyo gak perlu makasih terus-terusan. Ini sudah jadi tanggung jawab kita sebagai keluarga. Makasihnya nanti aja kalo Kak Kyo udah boleh pulang keruma ya" lanjut Kai pada Kyonara. Kyonara terkekeh dan menganggukan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Snow
FanfictionBersama Suho, Baeky, Umin, Chan, Chen, Kai, Sehun, Lay dan Dokyung musim gugur segera berakhir, artinya dia juga harus mengakhiri segala nya untuk melanjutkan musim selanjutnya. Mungkin akan terasa sangat sulit tapi dia begitu antusias menantikannya...