CHAPTER XV

85 11 17
                                    

"Mungkin ada saatnya kita menjadi beku seperti salju. Mungkin ada saatnya kita seperti es yang sulit mencair. Bagaimanapun itu aku rasa kita perlu memikirkannya apakah kita benar-benar bisa memilih untuk tetap tinggal atau pergi dan meninggalkan"

Kyonara berjalan memasuki Sun Hospital dengan perasaan yang tidak bisa dibilang bahwa Kyonara sudah sangat baik atas apa yang terjadi kemarin. Kyonara hanya berusaha untuk menjadi seorang dokter yang profesional dan dapat memisahkan antara pekerjaan dan urusan pribadi lainnya. Kyonara berjalan menyusuri koridor rumah sakit bersama seorang laki-laki yang juga berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Laki-laki yang berjalan di belakang Kyonara secara diam-diam. Kivano, tidak ingin mendekati Kyonara dan merusak mood perempuan itu. Kivano akan menunggu sampai semuanya memang benar-benar lebih baik. Usaha apapun yant dilakukan Kivano saat ini tetap akan bernilai minus dimata Kyonara. Kivano juga ingin membuat Kyonara lebih nyaman dari kemarin. Kivano akan membiarkan Kyonara berjalan didepannya. Kivano cukup melihat Kyonara dari jauh dan memastikan bahwa Kyonara terlihat lebih baik dari kemarin. Kyonara berdiri didepan lift, menunggu lift terbuka dan membawa dirinya kelantai 6 dimana ruang perawatan Kimmy berada. Kyonara menatap lurus kearah pintu lift yang berwarna silver dan memantulkan banyangan. Kyonara melihat seseorang yang berdiri dibelakang sana yang sedang memperhatikan Kyonara. Dari bayangan yang terlihat samar, Kyonara sudah dapat mengetahui siapa yang sedang berdiri memperhatikan dirinya. Kyonara tabu dari cara laki-laki itu berdiri dan berpakaian. Kyonara tahu bahwa itu adalah Kivano. Kyonara juga tahu selama perjalanan menuju lift Kivano berjalan tepat dibelakang Kyonara. Kivano berjalan dalam diam tanpa menyentuh Kyonara sedikitpun.

Ting..
Lift terbuka. Kyonara memasuki lift itu. Kyonara menatap wajah tampan yang dirindukannya dengan sangat jelas. Saat itu bayangan yang sebelumnya terlihat samar kini dapat Kyonara amati dengan sangat jelas bagaimana cara Kivano menatap Kyonara dari jauh. Bagaimana raut wajah Kivano yang sangat mengkhawatirkan Kyonara. Bagaimana tatapan mata Kivano yang mengatakan bahwa Kivano sangat merindukan Kyonara. Kyonara dapat melihat itu semua. Kyonara melihat Kivano bersamaan dengan hatinya yang menjerit dan meronta-ronta. Kyonara melihat Kivano bersamaan dengan airmata yang mulai memenuhi pelupuk matanya dan perlahan-lahan menetes diatas wajah cantiknya. Kyonara diam. Kivano diam. Pintu lift tertutup dan mereka hanya diam. Mereka hanya menguntai tatapan dimana keduanya sangat ingin berlari kearah yang sama dan saling mendekap satu sama lain. Setelah kyonara lebih dulu berada didalam lift. Kivano menyusul Kyonara dengan menggunakan lift yang lainnya. Kivano membawa dirinya menuju kelantai 6 untuk melihat keadaan Kimmy hari itu. Mungkin Kivano dan Kyonara akan bertemu disatu ruangan yang sama. Mungkin keajaiban yang akan berpihak pada cinta mereka berdua.

Kyonara sampai lebih dulu diruangan Kimmy. Kyonara melihat bagaimana kondisi Kimmy sudah terlihat sangat baik dari sebelumnya. Kimmy sedang makan dan disuapi oleh ibunya. Kimmy tersenyum bahagia saat melihat Kyonara datang untuk melihatnya. Kyonara berjalan mendekati Kimmy dan memeluk gadis kecil itu. Kyonara juga memberikan kecupan manis pada Kimmy. Kyonara terlihat sangat menyayangi Kimmy.
"hai. Bagaimana hari ini?" tanya Kyonara pada Kimmy.
"aku merasa sehat hari ini Dok" kata Kimmy dengan wajah riangnya. Kyonara senang mendengar jawaban Kimmy.
"makan yang banyak ya, istirahat yang cukup dan jangan lupa untuk selalu bahagia dan tertawa" pesan Kyonara pada Kimmy.
"siap dok" kata Kimmy dengan semangat yang dia punya. Kyonara tertawa kecil sebelum akhirnya Kyonara memutuskan untuk segera pergi dari ruangan itu sebelum dirinya akan bertemu dengan Kivano. Kyonara membuka pintu ruangan dan didepan sana Kyonara sangat terkejut saat melihat Kivano berdiri didepan pintu. Jarak mereka sangat dekat. Namun keduanya tidak bisa saling menggapai satu sama lain.

The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang