Bersama Suho, Baeky, Umin, Chan, Chen, Kai, Sehun, Lay dan Dokyung musim gugur segera berakhir, artinya dia juga harus mengakhiri segala nya untuk melanjutkan musim selanjutnya. Mungkin akan terasa sangat sulit tapi dia begitu antusias menantikannya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bahkandisaatsenjatidakpernah aku lihatlagi dan musimdingin juga tidakterlihatlagi, saatini aku seperti akan mati. Tapilenteraitumenyalaterang, aku tidaksanggupmembuatnyapadam. Aku inginbersamasipemiliklenteradimusimdinginini"
Pagi-pagi sekali Bonara datang kerumah Suho membawa kotak makan bertingkat. Bonara bersama Umin dan Kai datang kesana membawa banyak makanan untuk sarapan mereka. Umin mengantarkan Bonara dan Kai kerumah Suho lalu setelahnya Umin langsung bergegas kerumah sakit untuk melihat keadaan Kyonara. Umin juga langsung menghubungi Dokyung untuk segera kerumah sakit. Kivano menghubungi Umin dan menceritakan kejadian semalam dimana Kyonara merasa pusing lalu kepalanya menjadi sangat sakit. Kivano khawatir akan kondisi Kyonara yang bisa saja menjadi sangat buruk. Umin meninggalkan Bonara dan Kai didepan pagar rumah Suho lalu Umin menyalakan mobilnya dan kembali berada dijalanan. Sementara ity Dokyung yang sudah selesai sarapan juga langsung pergi kerumah sakit. Dokyung dengan cepat melajukan mobilnya dijalanan yang masih terasa sepi. Perasaannya begitu cemas saat mengingat keadaan Kyonara yang saat ini sedang tidak baik. Setelah Umin pergi dari rumah Suho, Bonara bersama Kai memasuki halaman rumah Suho dan berjalan mendekati pintu rumah Suho. Bonara mengetuk pintu itu. Kurang lebih lima menit Bonara dan Kai berdiri didepan rumah Suho sampai Lay datang membukakan pintu untuk Bonara dan Kai. "lama bangeeet elaaahh buka pintu doang" omel Kai pada Lay. "lagi pada diatas siap-siap. Lo sih kepagian kesini. Kayak anak sekolah ish" balas Lay dengan omelannya pada Kai. Bonara yang tidak ingin terlibat dalam pembicaraan Kai dan Lay memilih untuk masuk lebih dulu kedalam rumah Suho. Bonara bisa sakit kepala jika terlalu lama berada diantara Kai dan Lay. Mereka berdua sama halnya dengan Baeky dan Sehun. Tidak pernah berada dalam pembicaraan yang tenang. Selalu bernada tinggi, ketus, saling menjatuhkan, saling memberikan omelan dan lain sebagainya. "Kak Bona belom disuruh masuk udah main masuk aja" celetuk Lay yang masih berdiri didepan pintu bersama Kai. "ini rumah pacar gue ya terserah gue!" teriak Bonara sambil berjalan kedalam rumah. "ini rumah abang gue woyyy" teriak Lay membuat Kai menutup kedua telinganya rapat. "lo makan apa sih pagi-pagi suara nyaring banget" oceh Kai lagi pada Lay. "gue tutup juga ni pintu kalo lo ngomel mulu" ancam Lay pada Kai. Kai dengan cepat segera masuk kedalam rumah. "Bonaaa jangan tinggalin gue napaa. Pergi sama-sama sampe sini main masuk duluan aja" kesal Kai pada Bonara. Bonara tetap berjalan lebih dulu kedalam rumah. Bonara menuju kearah dapur untuk menata makanan yang dibawanya. Bonara meletakkan makanan yang dibawanya keatas piring lalu menata makanan tersebut dimeja makan. Rumah ini terasa sepi tanpa Kyonara. Rumah ini terasa berbeda tanpa kehadiran Kyonara. Isi rumah ini memang membuat ramai namun tetap terasa ada yang kurang lengkap untuk melengkapi suasana dirumah. Bonara merenung sejenak memikirkan Kyonara. Rindu sekali melihat Kyonara kembali tertawa bersama semua adik-adiknya dan makan bersama dengan Kyonara. Bonara merindukan banyak moment bersama Kyonara. Bonara tersadar saat Kai bersama Lay mengikuti Bonara kearah ruang makan dimana Bonara baru saja selesai menata makanan. "Pacar gue mana?" tanya Bonara pada Lay. "siapa?" tanya Lay dengan wajah sok polosnya. "semoga jomblo selamanya ya kamuu" kata Bonara dengan raut wajah sinisnya pada Lay. "gue doain gak jadi nikah sama Bang Suho lo ya" balas Lay mengancam Bonara. "bisa-bisanya Bang Ki punya adek kayak lo" balas Bonara pada Lay. "bisa diem gak sih lo berdua?" teriak Kai dari ruang tv. Kai baru saja menyalakan tv dan menonton acara pagi. "sohib lo ni idiotnya kumat" kata Bonara lalu berjalan kearah tangga dan menaiki anak tangga. Bonara berniat untuk kelantai atas untuk membangunkan Suho yang mungkin saja masih tertidur. Saat Bonara menaiki anak tangga, Bonara bertemu dengan Sehun yang baru saja akan turun kebawah. Pilihan yang baik untuk Bonara naik kelantai atas dan meninggalkan Kai, Lay bersama Sehun. Bonara tidak ingin terkena serangan darah tinggi mendadak jika harus mendengar pembicaraan Sehun bersama Kai dan Lay pagi ini. Bonara sudah bisa menebak keributan apa yang akan terjadi dibawah, belum lagi jika Baeky datang dan menghampiri mereka. Maka hancurlah isi rumah Suho. "eh kak Bona udah dateng" tanya Sehun dari arah atas. "udah dong" balas Bonara cepat dari arah bawah. "Suho mana?" tanya Bonara pada Sehun. "masih dikamarnya. Tidur kali" jawab Sehun santai. Bonara langsung cepat melangkahkan kakinya kearas atas dan meninggalkan Sehun yang turun kelantai bawah. Setibanya Bonara dilantai atas Bonara langsung menuju kamar Suho dimana didepan kamarnya terdapat nama Suho. Bonara dengan perasaan yakin bahwa itu kamar Suho. Bonara mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada jawaban dari Suho. Bonara terus mengetuk pintu kamar Suho dengan keras sampai Suho akhirnya membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Bonara untuk masuk kedalam. Bonara terkejut saat melihat isi kamar Suho yang cukup berantakan. Suho masih mengantuk dan membawa dirinya kembali keatas tempat tidur. "banguuuunn Suhoooooo" teriak Bonara pada Suho. Bonara juga mengguncang tubuh Suho agar Suho bangun dari tidurnya. "lima menit lagi. Aku ngantuk" kata Suho dengan mata terpejam dan menutupi dirinya dengan selimut. "ihhh udah siaaang. Kita harus kerumah sakit. Ini hari pertama Kak Kyo Kemoterapi" kata Bonara duduk ditepi tempat tidur Suho. Suho tetap diam dan tidak bergerak. Suho tetap memejamkan matanya. "sayanggg banguuuunn atau aku guyur pakek air es!!!" ancam Bonara pada Suho. Mendengar kata es Suho dengan cepat bangun dari tidur. Suho trauma dengan air es. Dulu Kyonara pernah mengguyur Suho dengan air es karena Suho tidak mau bangun dan pergi sekolah. Akhirnya Kyonara berubah menjadi kakak perempuan yang kejam. Kyonara memakai caranya sendiri untuk membangunkan Suho. "ni bangun ni. Puas nona?" tanya Suho pada Bonara. Bonara tersenyum penuh kemenangan. "nih mandi sana!!" Bonara melempar handuk yang tergantung didekat pintu kamar mandi pada Suho. Suho mengambil haduk itu dari Bonara. "bawel banget sih kamu pagi-pagi" kata Suho sambil mencubit kedua pipi Bonara. Bonara meringis kesakitan. "yaaaiiissss!!!" balas Bonara sambil memegang kedua pipinya yang sedikit memerah. Suho berlari kearah kamar mandi dan masuk kedalam. Suho mulai menyalakan shower dan mandi. Sementara Bonara memilih untuk membersihkan dan merapikan kamar Suho selagi sipemilik kamar sedang mandi. Bonara menata tempat tidur Suho, mengganti alas tidur Suho juga selimutnya. Bonara menata meja kerja Suho dan membereskan pakaian yang bertebaran dilantai. Bonara membawa pakaian kotor itu ke ruang mencuci yang ada dibelakang dekat dapur. Bonara meletakkannya disana. Lalu Bonara kembali kekamar Suho. Bonara merapikan lemari pakaian Suho yang terlihat sangat berantakan. Bonara juga menyiapkan pakaian untuk Suho kenakan hari itu. Setelah itu Bonara keluar dari kamar Suho menuju lantai bawah dimana Chan dan Chen juga sudah bergabung bersama Baeky, Sehun, Kai dan Lay. "Kalian kalo mau sarapan duluan gapapa sarapan aja, biar nanti Suho nyusul. Habis itu kita prepare kerumah sakit. Kak Kyo hari ini ada jadwal kemoterapi" jelas Bonara pada Chan, Chen, Baeky, Sehun, Kai dan Lay. "siaaap kaak!!" balas Baeky langsung menyerbu meja makan bersama Sehun yang mengekor dibelakangnya. Selanjutnya Kai dan Lay juga langsung berlari kearah meja makan. Bonara bersama Chan dan Chen hanya menggelengkan kepala mereka pelan saat melihat tingkah adik-adik mereka yang sudah besar namun masih terlihat seperti anak kecil. "kapan mereka gedenya ya" kata Chen menatap Chan dan Bonara bergantian. "selama mereka deketan gitu gak gede gede kayak nya" balas Bonara pada Chen. "kalo gak sayang aja nih ya, nyerah gue tinggal serumah sama mereka" sambung Chan lalu berjalan menuju meja makan bersama Chen. Bonara masih berdiri ditempatnya sejenak lalu mengikuti Chan Chen yang pergi kemeja makan.