CHAPTER 38

200 16 14
                                    

"Seperti embun, terkadang cinta membuat rasa sejuk begitu mendalam didalam jiwa, sampai melupakan bagaimana terik disiang hari menyengat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti embun, terkadang cinta membuat rasa sejuk begitu mendalam didalam jiwa, sampai melupakan bagaimana terik disiang hari menyengat"

Minggu pagi yang cerah, semua orang dirumah Kyonara tampak sudah bangun dari tidur lelap mereka. Yoora dan Kinno duduk didalam box bayi mereka menunggu Kivano dan Kyonara yang mungkin sebentar lagi akan mengambil mereka dari dalam box bayi. Yoora dan Kinno tampak sedang bermain didalam box bayi dengan beberapa mainan yang terdapat disana. Sementara diruang tidur yang lain, Suho bersama Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun nampak sedang mencuci wajah mereka masing-masing di kamar mandi. Sehun yang sudah selesai lebih dulu kembali berbaring diatas tempat tidur. Rasanya masih terlalu malas untuk menyeret langkah keluar ruang tidur. Sehun memainkan game di ponselnya bersama Baeky dan Chan. Baeky duduk didepan meja kerja Suho sedangkan Chan duduk di sofa panjang yang terletak disudut kiri ruang tidur Suho sedangkan Chen dan Lay juga Suho sedang berada dibalkon. Mereka melihat cuaca yang kembali hangat dan sangat cerah. Beberapa orang yang melintas diluar sana sangat nyaman dengan pakaian mereka yang saat itu tidak lagi menggunakan mantel. Ini akan menjadi hari libur yang sangat mengesankan setelah badai salju berlalu. Suho, Chen dan Lay merasakan sengatan mentari dipagi hari bersama. Mereka melakukan beberapa olahraga kecil bersama. Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun sangat menikmati hari libur mereka bersama. Mereka menghabiskan waktu bersama sejak kemarin sampai hari ini. Sungguh, ini waktu yang sulit untuk dibayar dengan apapun bahkan tidak akan pernah bisa dibayarkan oleh apapun. Sama seperti Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun yang sedang asik dengan rutinitas mereja dipagi hari itu, Yoora dan Kinno yang berada didalam box bayi ternyata juga sangat menikmati hari libur mereka. Yoora dan Kinno kembali berbaring dengan beberapa boneka anak disana. Yoora dan Kinno tertawa bersama. Saat sinar matahari menyelinap masuk melalui celah jendela yang ada diruangan mereka Yoora dan Kinno tampak sangat senang terlebih saat sinar matahari itu memantul dicermin. Mereka dapat melihat dan merasakan langit begitu cerah dan cuaca menjadi lebih hangat. Yoora dan Kinno menikmati cerahnya pagi didalam box bayi mereka. Yoora dan Kinno tertawa bersama untuk beberapa saat sebelum tangis mereka pecah karena bosan berada didalam box bayi cukup lama. Yoora dan Kinno ingin sekali keluar dari box bayi mereka. Yoora dan Kinno menangis kencang memanggil nama Kivano dan Kyonara yang masih tertidur ditempat tidur mereka. Kivano dan Kyonara sama sekali tidak mendengar suara teriakan dan tangisan dari Yoora dan Kinno saat itu. Kyonara malah semakin meringkuk didalam dekapan Kivano. Setelah semalam Kivano dan Kyonara menghabiskan waktu bersama tenggelam didalam rasa rindu dan menyatukan cinta mereka, hari ini keduanya terlihat nampak berseri didalam tidur mereka terlebih Kivano yang sepanjang malam memeluk Kyonara. Keduanya menikmati tidur mereka tanpa merasa terganggu dengan suara tangisan dari Yoora dan Kinno yang menangis sejak tadi.

"MOOOOMMMMMMMMM, DAAAAADDDDD" kata Yoora dan Kinno dalam tangis mereka berteriak memanggil Kivano dan Kyonara.
"DAAAAADDD MOOOMMMM HIKS" kata Yoora dan Kinno lagi. Mereka menangis kencang sehingga membuat telinga Baeky, Sehun dan Chan yang sedang bermain game merasa terusik. Ketiganya melepaskan ponsel mereka dan menutup aplikasi game itu. Chan, Baeky dan Sehun mencoba untuk mendengarkan suara Yoora dan Kinno dengan seksama dari ruang tidur Suho.
"MOOOOMMMMMM, BANGUUUUNNNN, MAU TUUULUUUNN MOOMM" kata Yoora kali ini.
"MOOOMMM, DAAADDD HIKS, MAU KELUAR DARI CINIII MOOMM" lanjut Kinno. Mereka menangis sejadi-jadinya. Airmata keduanya mengalir deras membasahi wajah mungul mereka. Suara nyaring itu juga membuat Suho, Chen dan Lay yang baru masuk keruang tidur terkejut dan menghentikan langkah mereka.
"itu suaranya Yoona sama Kinno" kata Chen cepat.
"mereka nangis" sambung Baeky.
"Kak Kyo sama Bang Ki dimana?" tanya Sehun cemas.
"Yoora sama Kinno kenapa pagi-pagi nangis gini" sambung Lay itu khawatir.
Suho berjalan cepat kearah pintu dan menekan tuas pintu. Suho berlari keluar ruang tidurnya diikuti oleh Chan dan Chen lalu Baeky, Sehun dan Lay. Mereka semua berlari kearah kamar Kivano dan Kyonara. Kivano dan Kyonara seakan dibuat tuli dialam mimpi sana. Kivano dan Kyonara masih sangat nyaman berada diatas tempat tidur mereka bersama. Suho bersama Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun sudah berada tepat didepan pintu ruang tidur Kivano dan Kyonara mereka semakin mendengar dengan jelas suara tangisan Yoora dan Kinno.
"YOORAAA KINNOOO" teriak Suho sambil mengetuk pintu dengan kencang. Yoora dan Kinno dapat mendengar suara Suho dengan jelas.
"Pamaaaann Suhooooo" teriak Yoora dan Kinno bersamaan. Suho, Sehun dan Baeky mengetuk pintu kamar Kivano dan Kyonara sangat kencang sampai bunyi ketukan mereka terdengar sangat jelas.
"BAAAANG KIIII KAAAAKK KYOOO" teriak Lay dari arah luar.
"YOORAAA SAMA KINNO KENAPAAAAA!!!" sambung Chen sangat khawatir dengan keadaan Yoora dan Kinno yang masih menangis didalam sana. Yoora dan Kinno benar-benar bosan berada didalam box bayi mereka yang cukup tinggi dari lantai. Andai box bayi itu tidak terlalu tinggi mungkin Yoona dan Kinno dapat keluar dari sana dengan usaha mereka sendiri.
"gue yakin Bang Ki sama Kak Kyo belom bangun" celetuk Chan kali ini.
"gilaaaakk!! Gak mungkin banget orang serajin mereka bangunnya siang gini" balas Sehun.
"ya bisa aja kali" kata Baeky.
"KAK KYOOOO, BANGUUUN KAK. YOORA SAMA KINNO NANGIIISS" teriak Suho. Suho masih berusaha untuk membuat ketukan sekeras mungkin pada pintu kamar Kivano dan Kyonara. Bukan hanya Suho, tapi Chan dan Chen juga Baeky, Sehun dan Lay juga berteriak dan membuat suara ketukan hebat dari balik pintu kamar Kivano dan Kyonara. Kivano dan Kyonara yang berada didalam akhirnya perlahan-lahan mendengarkan suara gemuruh dari luar kamar mereka. Kyonara terkejut saat mendengar suara tangisan Yoora dan Kinno. Kyonara membangunkan Kivano dengan cepat.
"sayaang bangun. Yoora sama Kinno nangis" kata Kyonara membangunkan Kivano. Kivano membuka matanya perlahan dan mencoba untuk menangkap suara nyaring dari kedua anak kembarnya. Kivano tersentak dan langsung bangun dari tidurnya. Kyonara keluar dari dalam selimut yang menutupi tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang. Kyonara mengambil kimono handuknya. Kyonara juga memberikan kimono handuk milik Kivano. Mereka berlarian keruangan Yoona dan Kinno yang berada didekat ruang tidur mereka. Yoora dan Kinno melihat kearah Kyonara yang datang bersama Kivano. Suara tangisan Yoona dan Kinno mereda saat Kyonara dan Kivano mengeluarkan mereka dari dalam box bayi dan membawa mereka kedalam gendongan Kivano dan Kyonara.
"sayaang, maafin mom sama dad ya kelamaan bangun" kata Kyonara memeluk Yoora dan Kinno bersamaan lalu memberin kecupan cukup lama pada Yoora dan Kinno secara bergantian.
"hiks" kata Yoora dan Kinno. Kyonara menghapus airmata Yoora dan Kinno.
"sayangnya dad, maafin dad sama mom ya bangunnya kesiangan. Maaf ya Yoora Kinno" sambung Kivano tidak enak hati telah membuat suasana pagi Yoora dan Kinno berantakan. Kivano juga memeluk Yoora dan Kinno lalu menciumi mereka. Kivano dan Kyonara menenangkan perasaan Yoora dan Kinno lalu membawa Yoora dan Kinno keruang tidur mereka.
"KAAAAKK WOII BANGUUUNN, BAANG BANGUUUN, LO BERDUA TIDUR APA BELAJAR MATIII" oceh Sehun dari arah luar.
"BAAANGGG KIII LO MASIH HIDUP KAN DIDALAM. KAK KYOO JUGA KAN!!!" sambung Lay. Mereka semakin khawatir dengan keadaan Yoona dan Kinno.
"KAK KYOO, BANG KIIII, MAU BUKA PINTU SENDIRI ATAU GUE DOBRAAAKK!!!" kata Suho semakin gelisah setengah mati. Kyonara dan Kivano semakin merasa bersalah telah membuat suasana dirumah kacau. Kivano dan Kyonara berjalan mendekati pintu kamar dan membukanya perlahan. Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun terduduk lemas dilantai setelah melihat Yoora dan Kinno berada didalam gendongan Kivano dan Kyonara. Mereka membelai dada mereka masing-masing dan merasakan detak jantung mereka yang tidak karuan sejak tadi.
"maaaf" kata Kyonara tersenyum kaku pada semua adik-adiknya.
"lo habis ngapain kak?!" tanya Sehun dengan gaya polosnya saat melihat Kivano dan Kyonara hanya memakai kimono handuk.
"lo berdua asik sendirian, sedangkan anak-anak lo nangis!" omel Baeky kali ini.
"kita semua cemas sama Yoora dan Kinno" keluh Suho lalu berdiri dari duduknya.
"ponakan paman kenapa tadi nangis" tanya Suho pada Yoora dan Kinno.
"mom dad lama bangun" oceh Yoora dengan gaya bicaranya yang mulai terdengar jelas.
"gak mau lama-lama diatas tempat tidur" sambung Kinno cemberut.
"oh kasihannya ponakan paman Suho. Mom sama dad lama banget ya bangunnya" kata Suho lalu mencubit pelan pipi kanan Yoora dan Kinno gemas. Yoora dan Kinno tertawa. Suho juga tertawa.
"anak bayi aja gak mau lama-lama ditempat tidur. Lah lo berdua malah betah banget diatas tempat tidur ya" tembak Sehun langsung pada Kivano dan Kyonara. Kivano dan Kyonara tertawa kikuk pada adik-adik mereka.
"maaf ya sudah buat mood kalian semua pagi-pagi kacau, makasih juga sudah khawatir sama Yoora dan Kinno" kata Kivano akhirnya.
"lo berdua lagi mau buat anak lagi ya bang" tanya Chan langsung pada Kivano. Kivano gugup setengah mati atas pertanyaan Chan barusan. Kivano kesulitan untuk menjawab.
"ya jelas lah mereka suka diatas tempat tidur, gue sih yakin mereka kangen banget berduaan" sambung Chen kali ini.
"gak bisa ditahan bentar ya" tanya Suho.
"menurut lo kalau lo rindu sama pasangan lo rasa rindunya bisa ditahan? Makanya nikah cepetan biar bisa rasain yang gue rasain" kata Kivano pada Suho.
"kak, lo juga lagian gak bisa nahan banget" sambung Sehun.
"lo aja kalau lapar gak bisa tahan rasa lapar lo kan, nah sama kayak Kak Kyo dan Bang Ki. Mereka sama-sama kelaparan dan susah banget nahan rasa lapar mereka jadilah mereka sama-sama makan" jelas Baeky.
"ih apaan sih. Udah sana mandi, nanti aku bikinin makanan buat sarapan" kata Kyonara mengalihkan pembicaraan.
"ini sogokan karena habis ketahuan berhubungan semalam ya!" kata Lay cepat.
"gak, bukan!" balas Kyonara malu.
"udahlah kak jangan malu gitu, kita sih paham banget" kata Chen pada Kyonara.
"udah sana, aku mau mandiin Yoora sama Kinno" kata Kyonara membuat Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun tertawa melihat Kyonara kikuk.
"Yoora sama Kinno doang? Aku gak sekalian?" goda Kivano pada Kyonara. Kyonara kesal lalu memberikan cubitan mungil pada lengan Kivano.
"ihh kiyooott deh Kak Kyo" goda Sehun yang melihat Kyonara kesal juga tersipu malu.
"Sehuuuunnn!!!" teriak Kyonara pada Sehun. Sehun tertawa puas melihat wajah Kyonara yang bersemu merah.
"pama tunggu dibawah ya sayang" kata Suho pada Kinno yang berada didalam gendongan Kivano .
"iyaahh hihihi" kata Kinno lalu tertawa kecil pada Suho. Suho berlalu meninggalkan Kinno dan Kivano, tidak lama kemudian Kivano juga membawa Kinnao  masuk kedalam kamarnya setelah Suho bersama Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun pergi dari pandangan mereka. Kivano menghampiri Kyonara yang sedang memandikan Yoora dikamar mandi. Yoora tampak sangat senang berada didalam bathtub, lalu Kivano juga membawa Kinno masuk kedalam bathtub. Kivano dan Kyonara selalu memandikan Yoora dan Kinno bersama-sama saat mereka sedang tidak bekerja. Kivano dan Kyonara juga selalu melakukan banyak hal bersama Yoora dan Kinno ketika mereka sedang libur, seperti saat Kivano dan Kyonara selalu memberik makan pada Yoora dan Kinno, lalu mereka mengajak bermain Yoora dan Kinno dan membuat Yoora dan Kinno tertidur disiang hari dan malam hari. Kivano dan Kyonara akan mengurus Yoora dan Kinno secara langsung saat tidak ada urusan pekerjaan. Kivano dan Kyonara sangat menikmati hari-hari mereka bersama Yoora dan Kinno. Yoora dan Kinno tumbuh dan berkembang melalui tangan-tangan orang-orang hebat. Selain Kivano dan Kyonara, paman-paman tampan mereka juga selalu ikut mengurus dan merawat Yoora dan Kinno. Mereka semua akan dengan senang hati menghabiskan waktu bersama Yoora dan Kinno. Yoora dan Kinno adalah anak yang pintar juga sangat baik pada semua orang, tidak sulit untuk memberitahukan banyak hal pada Yoora dan Kinno. Mereka merupakan anak kembar yang selalu ingin berinteraksi dengan banyak orang dan tentunya memiliki rasa keinginan tahuan yang besar. Rutinitas Yoora dan Kinno dipagi hari merupaka kegiatan keseharian mereka, seperti dimulai dari bangun tidur mereka akan bermain sebentar dengan Kivano dan Kyonara dikamar mereka, lalu setelah Kyonara dan Kivano akan memandikan mereka, setelah mandi pagi, Yoora dan Kinno juga akan langsung diberi makan oleh Kivano dan Kyonara. Biasanya setelah makan pagi mereka akan bermain bersama paman-paman mereka yang tampan diruang keluarga. Mungkin juga menonton acara tv anak bersama. Seperti saat itu Kivano dan Kyonara baru selesai memberi makan Yoora dan Kinno. Wajah mungil nan lucu mereka tampak kotor dengan noda makanan yang tersisa dipinggir mulut mereka. Kyonara dengan segera membersihkan sisa noda makanan mereka dengan kain lembut setelah mereka sudah siap Kyonara dan Kivano membawa anak kembar itu untuk menemui Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun. Kivano dan Kyonara akan membiarkan Yoora dan Kinno untuk bersama semua pamannya. Sementara itu Kivano dan Kyonara akan kembali kekamar mereka dan pergi mandi.
"kamu mandi duluan gih, aku mau bikin sarapan dulu" kata Kyonara sambil memberikan handuk pada Kivano. Kivano menerima handuk itu.
"kenapa kita gak mandi sama-sama aja, biar menghemat waktu" modus Kivano pada Kyonara.
"itu ide yang bagus!!" kata Kyonara cepat lalu membuat Kivano tersenyum lebar.
"tapi itu hanya akan menjadi sebuah ide dan gak akan terealisasikan" lanjut Kyonara membuat Kivano mengerucutkan bibirnya, hal itu membuat Kyonara tertawa gemas melihat tingkah Kivano yang terkadang seperti anak kecil. Kyonara mengambil langkah lebih dekat dengan Kivano. Kyonara mengalungkan kedua lengannya pada leher jenjang Kivano. Kyonara mendekatkan wajahnya dan sedikit menaikkan posisinya berdiri. Kyonara mengecup bibir Kivano yang terlihat menggemaskan untuk Kyonara. Kivano terkejut, jantungnya berdebar kencang. Wajahnya bersemu panas. Kivano benar-benar gila dibuat oleh kecupan Kyonara. Kivano menginginkan Kyonara lebih namun dirinya sadar itu bukan waktu yang tepat.
"aku masih menginginkan kamu, aku akan datang nanti" kata Kyonara tepat didepan wajah tampan Kyonara.
"aku masih merindukanmu kamu, aku yang akan datang lebih dulu" balas Kivano tersenyum manis kearah Kyonara. Kivano kembali mengecup bibir manis milik Kyonara. Mereka menikmati penyatuan cinta mereka yang singkat melalui bibir tipis milik mereka. Kivano dan Kyonara menikmati waktu romantis yang cukup lama itu sebelum mereka akhirnya melepaskan tautan bibir mereka masing-masing. Kyonara meminta Kivano untuk segera mandi, dengan berat hati akhirnya Kivano harus mandi tanpa Kyonara. Entah mengapa, Kyonara seperti candu bagi Kivano. Kivano seakan ingin mengurung Kyonara seharian dikamar mereka dan menghabiskan waktu bersama. Namun sayang, Kivano benar-benar harus segera mandi dan datang keruang keluarga untuk berganti dengan adik-adik mereka yang sedang menjaga Yoora dan Kinno. Setelah Kivano masuk kedalam kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin dsri shower, Kyonara mengganti kimono handu dengan piyama tidur. Kyonara harus segera pergi kedapur dan membuatkan sarapan untuk keluarganya. Setelah Kyonara mengganti pakaiannya, Kyonara turun kelantai bawah dan pergi menuju dapur.
"mooommm" panggil Yoora saat Kyonara melewati ruang keluarga untuk menuju dapur.
"apa sayang" kata Kyonara tersenyum manis pada Yoora yang duduk diantara Suho dan Chen.
"mau kemanah" tanya Yoora dengan gaya lucunya.
Kyonara tertawa kecil. "mom mau buat makanan untuk paman-paman Yoora sama Kinno" jelas Kyonara pada Yoora. "paman-paman Yoora sama Kinno kan harus makan, kalo gak makan nanti mereka sakit" lanjut Kyonara.
Yoora tersenyum patuh dan mengerti. "byee mom" celetuk Kinno pada Kyonara.
"Yoora sama Kinno mau makan biskuit?" tanya Kyonara pada kedua anak kembarnya.
"mauuuuu!!!" teriak Yoora dan Kinno bersamaan. Sehun yang duduk disamping Kinno menutup telingannya rapat saat mendengar suara nyaring dsri Kinno juga Yoora.
"Kak, anak lo makannya apaan sih suaranya besar banget" omel Sehun pada Kyonara. Kyonara tertawa melihat raut wajah kesal Sehun.
"nanti mommy ambilkan ya biskuit nya" balas Kyonara pada Yoora dan Kinno.
"gak sadar kamu ya, suara kamu juga kalau teriak kayak gitu besarnya. Apalagi kalau soal makanan" kata Kyonara pada Sehun.
"ah mana ada suara gue gitu kak. Salah dengar kali" jawab Sehun dengan wajah tak berdosanya.
"iya kak salah dengar kali. Mungkin itu suara orang idiot yang bersenyumbi dibalik ketampanannya" kata Chan langsung mendapat hadiah bantalan sofa yang melayang kearahnya.
"kenapa lo yang marah? Ngerasa?" tanya Chan pada Sehun.
"gak tuh" balas Sehun.
"terus kenapa lempar bantal" tanya Chan lagi.
"Sehun itu gak merasa bang, tapi sangat merasa kalau dirinya idiot" celetuk Baeky.
"yah idiot teriak idiot" kata Sehun pada Baeky.
"yah idiot lagi ngomongin dirinya sendiri" balas Baeky.
"Yoora, Kinno tolongin pamaaaan dooonggg" rengek Sehun pada Yoora dan Kinno.
Yoora dan Kinno terkekeh melihat raut wajah Sehun. "dlaamaaa" kata Yoora dan Kinno bersamaan mengatakan kata 'drama'. Yoora dan Kinno mengatakan kata drama seperti Suho, Chan, Chen atau Baeky yang pernah mengatakan kata yang sama pada Sehun.
"hahhhh!!" Sehun terkejut mendengar Yoora dan Kinno yang juga sudah pintar mengucapkan kata drama pada Sehun. Sehun benar-benar tidak menduga.
"siapa yang ngajarin nih boca ngomong ginian?" tunjuk Sehun pada Suho, Chan dan Chen, Baeky dan Lay.
"anak kecil itu bisa menilai dan mereka selalu jujur kali" kata Chen pada Sehun.
"gak mungkin, pasti ada yang ngajarin deh" tebak Sehun lagi.
"ekting" kata Yoora dan Kinno bersamaan setelah melihat raut wajah Sehun yang terkejut.
Sehun melihat kearah Yoora dan Kinno yang sedang tertawa. Sehun benar-benar tidak menduga bahwa kedua ponakan kembarnya dapat mengatakan hal sejujur itu pada Sehun.
"paman gak drama sayang" jelas Sehun pada Yoora dan Kinno.
"oooohhhhhhh" balas Yoora dan Kinno yang membuat Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Kyonara tertawa puas sedangkan Sehun nampak frustasi dengan tingkah menggemaskan Yoora dan Kinno.
"gak masih didalam perut sampai udah besar kayak sekarang pun bisa aja tetep bikin orang frustasi" gerutu Sehun.
"kacihaaan" kata Yoora dan Kinno bersamaan lagi.
"sabar Hun sabaaarr" kata Sehun pada dirinya sendiri.
"sabar paman" kata Kinno pada Sehun. Sehun menatap kearah Kinno dan tersenyum lebar.
"pintar banget ya Kinno main dramanya. Jelas-jelas yang bikin gue gila itu lo terus lo bisa-bisanya kasih gue semangat seakan-akan lo gak bikin kesalahan apapun" kesal Sehun pada Kinno namun Kinno malah membalas Sehun dengan tawa lucu. Kinno tertawa sampai kedua mata kecilnya tidak terlihat.
"hihihi" lanjut Yoora yang juga ikut tertawa. Sehun semakin frustasi. Sehun mengacak rambutnya sebentar.
"jangan main-main sama anak kecil. Mereka lebih berbahaya sama zombie yang ada digame lo!!" kata Baeky lalu tertawa puas melihat raut wajah kesal Sehun.
"kak gak usah punya anak lagi ya. Lo yang punya anak tapi gue yang ngerasa mau mati" omel Sehun pada Kyonara.
"duh gimana ya, semalam aja lagi proses mau bikin adik buat Yoora sama Kinno" goda Kyonara pada Sehun.
"KAAAAAAKKKKKK!!!!" teriak Sehun pada Kyonara. Kyonara tertawa bersama Suho, Chan, Chen, Baeky dan Lay. Sehun nampak lemah tak berdaya mendengar suara tawa dari semua saudara-saudaranya termasuk kedua ponakan kembarnya. Sehun berjalan meninggalkan mereka semua. Sehun berjalan kearah tangga untuk pergi menuju kamarnya.
"paman mau kemanah" tanya Yoora pada Sehun.
"kemol!!" jawab Sehun tanpa melihat kearah Yoora.
"bye paman" balas Yoora. Sehun menghentikan langkahnya dan melihat kearah Yoora.
"kalau dia udah besar gue ajakin kelapangan juga dah" kesal Sehun malah semakin membuat Kyonara, Suho, Chan, Chen, Baeky dan Lay tertawa bersama Yoora dan Kinno. Sehun kembali menaiki anak tangga.
Setelah Sehun menaiki anak tangganya menuju kamarnya yang berada dilantai dua rumah mereka, Kyonara berjalan kearah ruang makan untuk mengambil biskuit Yoora dan Kinno yang Kyonara letakkan diatas meja makan. Kyonara mengambilnya dan langsung memberikannya pada Yoora dan Kinno. Yoora dan Kinno dengan senang menerima biskuit yang diberikan Kyonara.
"Yoora, Kinno, mommy tinggal masak dulu ya, Yoora sama Kinno main disini ya" kata Kyonara pada Yoora dan Kinno.
"iyah mommy" jawab Yoora dan Kinno.
Kyonara langsung pergi ke dapur dan mengolah beberapa bahan makanan untuk dimasaknya. Kyonara seperti seorang chef yang sangat profesional. Masakan Kyonara selalu menjadi favorit semua orang dirumah itu. Kyonara memasukkan satu persatu bahan makanan dan mengaduknya menggunakan spatula. Kyonara juga mencicipi rasa makanannya sebelum dihidangkan dipiring saji. Kyonara juga menyiapkan minuman kesukaan keluar mereka, susu dan coklat hangat, juga teh madu untuk Kivano. Setelah semuanya siap, Kyonara menata semua makanan dan minuman diatas meja makan. Saat Kyonara sedang menata meja makan, Chen datang menghampiri Kyonara dan membantu Kyonara. Chen juga membersihkan dapur bersama Baeky dan Chan. Semua peralatan masak dan area masak terlihat sangat bersih karena tangan-tangan Chan, Chen dan Baeky sedangkan Suho dan Lay berada diruang keluarga bersama Yoora dan Kinno.
"kak kalau mau mandi silahkan aja, nanti biar Yoora sama Kinno sama kita dulu" kata Chan pada Kyonara.
"makasih ya kalian sudah bantu aku. Aku mau mandi dulu. Titip Yoora sama Kinno ya" balas Kyonara pada Chan, Chen dan Baeky.
Kyonara bersama Chan, Chen, dan Baeky berjalan bersama menuju ruang keluarga. Chan, Chen dan Baeky kembali duduk diruang keluarga sementara Kyonara menuju kamarnya yang berada dilantai atas. Kyonara memutar tuas pintu kamarnya dan berjalan masuk kesana. Kyonara melihat Kivano sedang mematut dirinya didepan cermin panjang yang berada tepat disamping meja rias Kyonara. Kivano terlihat sedang mengancingnya baju kemeja yang dipakainya. Kyonara tersenyum kearah Kivano sambil berjalan mendekati Kivano. Kyonara mengambil alih kancing baju kemeja Kivano dan mengancing satu persatu baju kemeja Kivano. Kivano tersenyum manis pada Kyonara dan membiarkan Kyonara melakukan semua hal yang diinginkannya. Kivano menikmati setiap perhatian dan perlakuan manis Kyonara pada dirinya.
"selesai" kata Kyonara sesaat setelah mengancingkan baju Kivano. "kamu duduk sini" pinta Kyonara pada Kivano untuk duduk dikursi persegi yang berada didepan meja rias miliknya. Kivano patuh pada Kyonara dan duduk ditempat yang ditunjuk Kyonara sebelumnya. Kyonara mengambil sisir kecil yang selalu digunakan Kivano untuk menata rambutnya yang hitam. Kyonara menyisir perlahan rambut setengah basah milik Kivano. Kyonara menata rambut Kivano dengan baik dan sangat rapih. Kyonara tersenyum melihat kearah Kivano yang juga tersenyum kearah dirinya. Mereka saling memandang satu sama lain. Kyonara meletakkan kembali sisir kecil itu ketempatnya lalu Kyonara memeluk Kivano dari arah belakang. Kyonara memeluk Kivano dengan erat dan penuh cinta. Kyonara merasakan aroma wangi tubuh Kivano yang selalu menjadi favorit nya setiap saat. Aroma tubuh Kivano selalu menjadi candu untun Kivano. Merasakan aroma tubuh Kivano saja telah membuat Kyonara seakan tidak berdaya.
"aku selalu suka wangi kamu" kata Kyonara berbisik ditelinga Kivano. Hal itu membuat Kivano merasakan sensasi yang luar biasa. Kivano merasakan detak jantungnya berdebar hebat, dia juga gugup dan penasaran akan hal apa yang akan Kyonara lakukan padanya.
"aku selalu suka kamu, semuanya" balas Kivano lalu mengecup lengan Kyonara. Kyonara juga merasakan detak jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
"bisa gak kita kayak gini aja" pinta Kyonara pada Kivano.
Kivano tertawa melihat sikap manja Kyonara terkadang muncul secara tiba-tiba. "rasanya aku ingin kurung kamu disini seharian" balas Kivano pada Kyonara.
"honeymoon lagi yuk" kata Kyonara membuat Kivano terkejut.
"mau kemana?" tanya Kivano pada Kyonara. Kivano memutar tubuh Kyonara dan membuatnya duduk diatas pangkuan Kivano.
"Jepang mungkin" balas Kyonara pada Kivano. "aku inginnya cuma sama kamu, berdua" lanjut Kyonara pada Kivano.
"Yoora sama Kinno kita tinggal?" kata Kivano tersenyum manis pada Kyonara. Kyonara mengangguk pelan. "mereka kita titip sama Suho, Chan, Chen, Baeky, Sehun dan Lay aja kalau gitu" kata Kivano lagi.
"kapan kita akan pergi" tanya Kyonara pada Kivano.
"besok, lusa atau minggu depan. Kapanpun kamu mau" kata Kivano sambil membelai wajah cantik Kyonara. Kyonara terlihat nampak bahagia.
"aku ingin menghabiskan banyak waktu berdua sama kamu. Kamu ingat dulu, banyak melalui hal-hal sulit sampai kita kesulitan untuk mendapatkan waktu berdua. Dan saat ini aku ingin kita memiliki waktu berdua" jelas Kyonara pada Kivano.
"aku selalu merindukan kamu dan waktu dimana kita bisa berdua bisa menghabiskan banyak hal bersama. Aku selalu merindukan kamu dan menginginkan kamu" kata Kivano sedikit berbisik ditelinga Kyonara saat Kivano mengucapkan kalimat bahwa dirinya merindukan Kyonara. Kyonara tersenyum dan bersemu malu. "kamu seperti candu buat aku" lanjut Kivano semakin membuat Kyonara gugup. Kivano mengecup wajah cantik Kyonara. Kivano beralih keleher jenjang Kyonara yang membuatnya semakin menggila. Kivano masuk kedalam lekuk leher jenjang Kyonara dan mengecupnya. Kyonara memejamkan matanya, menahan gejolak yang menggebu didalam hati dan dirinya. Kyonara memeluk Kivano erat dan memegang bahu Kivano cukup erat. Kyonara berusaha semaksimal mungki untuk menahan keinginannya bersama Kivano saat itu.
"haruskah kita melanjutkan disana" tunjuk Kivano pada tempat tidur mereka yang telah rapih.
"ini berbahaya" kata Kyonara membuat Kivano tertawa. "kita akan melanjutkannya nanti" bisik Kyonara pada telinga Kivano. Kyonara juga menggigit daun telinga Kivano sehingga membuat Kivano semakin frustasi karena sikap Kyonara yang terlampau romantis padanya. Kyonara turun dari atas pangkuan Kivano. Kyonara berjalan masuk kedalam kamar mandi dan meninggalkan Kivano yang hampir mati depresi karena rasa rindunya yang sangat besar pada Kyonara ditambah dengan sikap Kyonara yang membuatnya semakin menjadi gila. Kivano benar-benar tidak bisa menahan rasa cinta yang membara seperti api. Kivano meneguk air yang berada didalam gelas yang terdapat diatas meja kecil disamping tempat tidurnya untuk menenangkan dirinya. Kivano duduk ditepi tempat tidurnya dan menyentuh dadanya, merasakan detak jantungnya yang perlahan kembali normal.
"dia selalu menggemaskan!" kata Kivano melihat kearah pintu kaca kamar mandi yang menampakka  siluet dari tubuh Kyonara yang sedang mandi.
"aku semakin jatuh cinta" gerutu Kivano lagi. Kivano tersenyum dan berdiri dari duduknya. Kivano menyiapka pakaian milik Kyonara diatas tempat tidur mereka lalu Kivano berjalan mendekati pintu kaca kamar mandi mereka dan membukanya pelan. Disana terlihat Kyonara sedang berdiri membelakangi Kivano dibawah guyuran air dingin dari shower.
"sayang pakaiannya aku taruh diatas tempat tidur" kata Kivano. Kyonara mendengarkan suara Kivano dengan jelas. Kyonara memutarkan pandangannya dan melihat kearah Kivano. Kyonara tersenyum kearah Kivano. Kivano menahan air liurnya yang mungkin sebentar lagi akan jatuh dari mulutnya. Tubuh Kyonara membuat rasa cinta Kivano semakin melebarkan sayapnya. Kivano tertegun dan terpukau dengan pemandangan indah didepan sana. Sayangnya, Kivano harus lebih bisa menahan dirinya saat itu. Kivano dan Kyonara tidak akan membiarkan adik-adik mereka datang kekamar mereka dan berteriak seperti tadi pagi jika mereka terlambat untuk makan pagi bersama.
"makasih sayang, tunggu aku dibawah ya" balas Kyonara berbicara dari balik tetesan air yang turun dari shower.
"kamu mau dibawah? Oke aku diatas ya" goda Kivano pada Kyonara.
"KIVANOOOO!!" teriak Kyonara membuat Kivano tertawa.
"jangan malu gitu, semalam kamu juga hebat kok. Hahahah" goda Kivano lagi pada Kyonara. Raut wajah Kyonara bersemu merah dan malu sedangkan Kivano tertawa puas melihat raut wajah Kyonara yang memerah seperti kepiting rebus.
"i love you" kata Kivano pada Kyonara setelah dirinya meredakan tawanya.
"i love you too" kata Kyonara pada Kivano. Kivano menutup pintu kamar mandi dan membiarkan Kyonara menyelesaikan rutinitas paginya. Kivano keluar dari kamarnya dan menghampiri Yoora dan Kinno yang sedang berada diruang keluarga bersama Suho, Chan, Chen, Baeky dan Lay.
"Sehun mana?" tanya Kivano pada semua adik-adiknya.
"lagi mandi bang" jawab Chen.
"kalian kalau mandi juga sana, biar Yoora, Kinno sama aku" kata Kivano lalu duduk didekat Yoora.
"oke bang, kita semua mandi dulu ya habis itu sarapan bareng" kata Lay. Lay berdiri dari duduknya bersama Baeky.
"byyee Yoora. Byee Kinno" kata Baeky pada ponakan kembarnya.
"byeee pamaann" balas Yoora dan Kinno dengan tawa lucu mereka.
Suho bersama Chan, Chen, Baeky dan Lay meninggalkan Kivano bersama Yoora dan Kinno. Kivano, Yoora dan Kinno sedang menikmati acara tv anak yang menayangkan film animasi untuk anak-anak seusia Yoora dan Kinno. Yoora dan Kinno terlihat sedang mengikuti suara dari soundtrack film animasi itu. Mereka meniru lagu yang diputar dengan gaya mereka masing-masing. Kivano kagum dengan kemampuan Yoora dan Kinno yang mudah memahami dengan cepat.
"yeaaaayyy!!! Anak-anak dad semakin pintaar yaa" puji Kivano pada Yoora dan Kinno. Yoora dan Kinno terlihat sangat senang. Mereka juga tertawa kearah Yoora dan Kinno.
"Daaaddd, love you" kata Yoora dan Kinno bersamaan pada Kivano. Kivano dapat mendengar dengan jelas bahwa Yoora dan Kinno semakin berbicara dengan sangat jelas. Pengucapan mereka semakin baik disetiap kata yang mereka katakan. Ini adalah pencapaian yang luar biasa untuk Kivano sebagai seorang ayah dari anak kembarnya.
"dad love Yoora and Kinno" balas Kivano tersenyum lebar kearah Yoora dan Kinno. Yoora dan Kinno memeluk Kivano erat dan penuh cinta. Keduanya juga memberikan banyak kecupan diwajah Kivano.
Saat Kivano sedang tertawa bersama Yoora dan Kinno diruang keluarga terdengar suara bel pintu rumah mereka berbunyi. Kivano tidak tahu siapa orang yang datang kerumah mereka dihari libur seperti ini. Kivano hanya tahu biasanya yang datang kerumah mereka setiap pagi adalah Bonara, Kai, Umin atau Dokyung, yang Kivano tahu Umin dan Dokyung sedang ada dinas pagi hari itu. Kivano menebak bahwa orang yang berada dibalik pintu rumahnya adalah Bonara atau Kai atau bahkan keduanya.
"Yoora sama Kinno duduk disini ya, jangan kemana-mana, daddy mau buka pintu dulu. Oke?" pinta Kivano pada Yoora dan Kinno agar mereka tetap duduk disofa dengan baik.
"okeee" balas Yoora dan Kinno pada Kivano. Kivano langsung berjalan kearah ruang tamu dan membiarkan Yoora dan Kinno tetap berada diruang keluarga. Saat Kivano sedang berjalan kearah ruang tamu, Sehun yang sudah selesai mandi menghampiri Yoora dan Kinno.
"tadi kayanya ada suara Bang Ki deh" gerutu Sehun pada dirinya. "kok sekarang gak ada" kata Sehun saat melihat ruang keluarga hanya ada Yoora dan Kinno.
"Yoora, Kinno, dad mana?" tanya Sehun pada Yoora dan Kinno.
"disana" tunjuk Kinno kearah ruang tamu. Sehun berjalan mengikuti arah yang ditunjuk oleh Kinno. Disana Sehun melihat Kivano sedang membukakan pintu untuk Kai yang datang bersama Umin dan Dokyung.
"loh Kak Bona, gak ikut bang?" tanya Sehun pada Kai.
"Bona ada kerjaan, klien nya dari Inggris datang untuk liburan disini jadi Bona harus menemani mereka selama tiga hari kedepan" jelas Kai pada Sehun.
"oh gitu" kata Sehun. "jadi lo datang sepagi ini cuma buat ngelatih gue bang? Ahhh terharu guee" kata Sehun dengan penuh percaya diri.
"gue mau bikin tugas bareng Baeky sama Lay. Jangan geer deh!!" kata Kai lalu masuk kedalam rumah.
"yaaaiissshh" teriak Sehun membuat Kai tertawa.
"lo masih ingat basic dance yang gue pernah ajarin kan?" tanya Kai pada Sehun.
"ingat lah" jawab Sehun santai.
"hari ini gue akan mulai ngelatih dance ke lo pakai musik" jelas Kai pada Sehun.
"susah gak bang?" tanya Sehun mulai khawatir.
"jangan cemas gitu, mukak lo makin jelek. Hahaha" goda Kai pada Sehun.
"gue serius ini, takut gak bisa" kata Sehun lemah.
"sejak kapan Sehun si anak ayam yang ganteng ini kehilangan rasa percaya dirinya" kata Kai pada Sehun.
"ini pertama kalinya buat gue bang" balas Sehun membuat Kai terkekeh.
"didunia ini gak ada yang mudah. Tapi kalau lo terus berusaha dan melakukan yang terbaik semuanya akan pasti lebih mudah" kata Kai pada Sehun.
"huffttt" balas Sehun terlihat lega setelah mendengar penjelasan dari Kai.
"Kai itu kayak mesin dance, lo gak perlu khawatir dan takut gak bisa. Gue yakin setelah lo belajar banyak hal tentang dance sama Kai, lo pasti kecanduan buat ngedance dan skill dance lo pasti jauh lebih baik" sambung Umin pada Sehun.
"optimis dong Hun kalau lo itu bisa!" lanjut Dokyung.
"ya tapi kan tetep aja gue ini manusia bang ada masanya gue gak percaya diri dan takut gagal" balas Sehun pada Kai, Umin, Dokyung dan Kivano.
"kenapa harus takut gagal kalau saat ini lo sudah melakukan semuanya dengan baik" jawab Kivano.
"lo pernah mengalami kegagalan bang?" tanya Sehun pada Kivano, Umin, Dokyung dan Kai.
"Hun, lo pikir semua yang hidup didunia ini gak pernah mengalami kegagalan. Kucing aja tuh ya kalau mau makan harus usaha dulu, kalau orang gak mau kasih dia makanan otomatis dia akan gagal untuk makan saat itu. Hal itu juga berlaku buat kita semua, termasuk gue. Untuk jadi dokter anak gue pernah jatuh dan bangkit lagi itu terjadi terus menerus bahkan sampai saat ini. Pertama kali gue gagal saat gue harus tes uji kelulusan untuk masuk fakultas kedokteran. Lo tahu, Dokter Irene itu ibu gue, dia dokter yang hebat dan punya pengaruh besar di kampus dan dirumah sakit tapi nyatanya, gue harus ikut dua kali tes kuliah difakultas kedokteran sampai gue ketemu sama Umin. Kita berdua juga pernah gagal waktu ujian disemester pertama. Disaat semua orang libur, kita harus ambil kuliah semester pendek untuk memperbaiki kinerja belajar kita. Gue sama Umin juga pernah sama-sama gagal untuk tes masuk kerja di Sun Hospital. Jangan lo kira itu rumah sakit keluarga gue, gue bisa masuk dan keluar seenaknya disana. Lo salah. Keluarga gue gak pernah membina gue dan Lay jadi orang yang kayak gitu. Mereka bilang kalau lo mau sukses ya lo harus usaha, cuma diri lo yang bisa nolong lo dari jurang keputus asaan. Lo bahkan harus siap jatuh dan bangkit lagi dengan kedua kaki lo. Lo harus terus berusaha untuk semua mimpi-mimpi lo yang sangat banyak. Lo tahu, semua yang lo lakukan saat ini akan lo dapatkan suatu saat ini. Mereka bilang you get what you give. Dan gue rasa itu benar. Gue pernah gagal dibeberapa tes kedokteran gue dulu tapi karena gue merasa gue bisa dan gue harus lakukan usaha yang lebih dari sebelumnya jadi sekarang gue sudah mendapatkan apa yang gue usahakan sebelumnya" jelas Kivano panjang lebar pada Sehun. Sehun kagum dengan penjelasan Kivano.
"lo tahu cerita gue sama Kivano barusan kan. Kegagalan dan keberhasilan selalu beriringan Hun. Gak ada yang gak pernah mengalami kegagalan dan langsung berhasil begitu aja. Semuanya melalui proses yang panjang tentunya dengan usaha yang besar dan doa yang cukup banyak. Apa lo usahakan saat ini pasti akan terbayarkan dan lo dapatkan dikeesokan harinya. Lo percaya kan sama Tuhan. Tuhan pasti akan memberikan hadiah buat lo sesuai dengan usaha dan kemampuan lo. Semakin besar usaha yang lo lakukan dan doa yang lo ucapkan maka akan semakin besar juga hadiah yang lo terima dari Tuhan" sambung Umin pada Sehun.
"kalau lo tanya ke gue, gue pernah gagal apa gak, gue akan jawab iya. Gue sama Kyonara itu sama. Kta berada pada tingkat awal ospek sampai sekarang Kyonara udah kerja duluan dan gue masih jadi dokter magang. Gue rasa saat ini gue juga sedang dalam kegagalan. Gue gak melewatka  satu kesempatan yang mungkin bisa membuat gue sama Kyo berada dibarisan yang sama. Gue gagal mendapatkan pekerjaan dimusim dingin tahun ini dan itu membuat gue hampir gila terlalu kuliah dan jadi dokter magang. Tapi gue gak akan berhenti untuk berusaha sampai gue merasa gue berada dibarisan yang benar dan sesuai dengan keinginan gue. Gue terlalu ambisius untuk hal-hal yang menjadi cita-cita gue. Gue juga takut gagal tapi kalau gue cuma takut gagal dan gak melakukan apapun maka gue pikir gue akan lebih cepat karam didunia ini. Dan itu adalah hal yang sangat gue tolak. Gue gak ingin karam tanpa melakukan hal apapun. Lebih baik gue gagal dan pernah berusaha dari pada gak sama sekali. Saat ini gue melewatkan sebuah pekerjaan tetap di Sun Hospital yang gue rasa semua orang yang menjadi dokter sangat ingin bekerja dan menjadi dokter tetap disana. Dan ternyata gue melewatkan itu. Gue hampir rapuh tapi gue gak mau rapuh, gue tetap berusaha untuk lulus tahun ini juga dan see, semua tugas akhir gue keterima dan gue bisa ikut acara kelulusan akhir tahun ini. Selanjutnya gue gak tahu apakah gue akan lulus keterima kerja di Sun Hospital atau gue gagal. Gue harus siap dengan keduanya. Yang jelas gue gak akan nyerah gitu aja. Mimpi gue, usaha gue dan niat gue jauh lebih besar, jauh lebih dalam, dan jauh lebih luas dari jurang kegagalan" lanjut Dokyung.
Sehun benar-benar terpukau dengan kisah penuh inspirasi untuk dirinya yang sebentar lagi akan keluar dari bangku sekolah menengah atas dan mulai menapakki perjalanan selanjutnya. Sehun benar-benar sangat khawatir tentang masa depannya yang belum pasti. Sehun takut gagal dan mengecewakan banyak orang terutama semua keluarganya yang sudah memberikan banyak semangat juga doa untuknya. Sehun takut melukai mereka semua.
"lo gak perlu khawatir dengan masa depan Hun, kalau saat ini lo melakukan sesuatu dengan baik, dimasa nanti gak ada alasan untuk lo takut" kata Kai saat melihat raut wajah cemas Sehun.
"gue sadar bang, lo semua benar. Apa yang gue lakukan sekarang, apa yang gue usahakan sekarang akan gue dapatkan nantinya. Gue juga harusnya gak perlu takut akan sesuatu hal yang belum terjadi, gue yakin saat ini gue sedang melakukan banyak hal dengan baik. Lo semua menguatkan gue bang. Gue janji akan berusaha semaksimal mungkin dan memberikan yang terbaik untuk diri gue dan lo semua. Gue gak akan mengecewakan semua semangat dan doa yang lo semua kasih ke gue selama ini. Makasih banyak ya bang" jelas Sehun pada Kivano, Umin dan Dokyung juga Kai.
"semangat yaaa!!" kata Umin pada Sehun.
"lo harus latihan yang sungguh-sungguh" kata Dokyung.
"percaya diri dan optimis!!" sambung Kivano.
"lo punya banyak orang yang mendukung lo, jadi gak ada alasan untuk lo menyerah" jelas Kai pada Sehun.
"siaaaapppp!!!" balas Sehun penuh semangat.
"eh kita masuk kedalam yuk, sarapan bareng" kata Kivano pada Umin dan Dokyung juga Kai.
"meluncuuurrr" kata Kai yang lebih dulu berlari keruang keluarga disusul Sehun dari belakangan. Diruang Keluarga terdapat Kyonara bersama Chan, Chen, Baeky dan Lay yang sedang bermain bersama Yoora dan Kinno.
"pamaaan kaaaii" teriak Kinno dan Yoora bersamaan.
"halooooo Kinno. Halooo Yoora" balas Kai ramah pada Kinno dan Yoora. Kai juga memeluk mereka erat. Yoora dan Kinno juga sangat senang dengan kehadiran Umin dan Dokyung yang berjalan bersama Kivano.
"Yoora sama Kinno lagi apa?" tanya Dokyung pada Yoora dan Kinno. Yoora dan Kinno tersenyum manis pada Dokyung.
"makan biskuit paman" kata Yoora pada Dokyung.
"biskuit nya enyaakk" lanjut Kinno pada Dokyung. Dokyung tertawa kecil melihat tingkah anak kembar Kivano dan Kyonara. "paman mau?" tanya Kinno pada Dokyung.
"mau..mau.." balas Dokyung lalu menerima biskuit yang diberikan Kinno padanya. Dokyung mencoba untuk memakan biskuit yang diberikan Kinno.
"eehhhmmm enaaaakkk" kata Dokyung dengan gaya bicara seperti anak kecil. Yoora dan Kinno tertawa melihat tingkah lucu Dokyung.
"Kak, lapaaaaarr" rengek Sehun pada Kyonara.
"mulai dramanya kayak Yoora sma Kinno" celetuk Baeky pada Sehun.
"bodoamaaattt" balas Sehun pada Baeky.
"kita sarapan bareng yuk" kata Kyonara mengajak Umin dan Dokyung juga Kai.
Kyonara membawa Yoora dan Kinno untuk duduk dikursi makan mereka yang berada didekat meja makan. Kyonara memberikan beberapa potongan buah seperti pepaya, melon dan apel pada Yoora dan Kinno. Kyonara selalu rajin memberikan Yoora dan Kinno buah-buahan sebagai cemilan mereka selain biskuit. Yoora dan Kinno juga sangat menikmati makanan mereka bersama semua orang yang sedang menikmati makan pagi mereka. Kivano duduk disamping Kyonara bersama Yoora dan Kinno.
"eh Bona mana? Kamu gak ajak Bona kesini, Suho?" tanya Kyonara pada Suho.
"Bona kerja kak, ada kliennya dari Inggris yang datang kesini jadi Bona harus menemani mereka sampai tiga hari kedepan" jelas Suho pada Kyonara.
"jadi lo galau bang, dilema gitu gak ada Kak Bona" kata Sehun pada Suho. "biasany kan Kak Bona sama  lo nempel kayak perangko" lanjut Sehun.
"lo kira gue sama Bona ini kayak anak SMA disekolah lo yang lebay banget mau ketemuan setiap saat, kalau gak ketemuan ngambeknya tiga hari tiga malam, mau diajak kemol dulu biar gak ngambek lagi" balas Suho pada Sehun.
"nah itu kenapa gue ogah terima cewek-cewek yang suka nembak gue setiap hari. Gue gak mau pusing kayak gitu bang. Lo tahu sendiri kan gue ini gantengnya sampai langit ketujuh sana, ntar mereka yang jadi pacar gue cemburuan terus lagi kalau tahu banyak cewek yang mengidolakan gue. Duh gue gak mau pusing ah" oceh Sehun membuat Baeky yang duduk disampingnya langsung mengetuk kepala Sehun dengan menggunakan chopstick yang belum dipakainya. Sehun merintih kesakitan.
"aahhh, kenapa sih lo" protes Sehun pada Baeky.
"disini gak ada orang gila kayak lo ya, kalau mau gila jangan disini. Sana diluar" kata Baeky pada Sehun.
"Bang Dokyung, Bang Umin, gue titip Sehun tolong dibawa dan dicari tahu ya apa isi otaknya ni anak. Diteliti lah gitu. Mungkin ada yang salah sama isi kepalanya" sambung Chan.
"lo semua rela kan kalau otaknya Sehun diteliti?" tanya Chen pada Suho, Baeky dan Lay.
"otaknya diganti yang baru juga gak apa-apa" balas Lay cepat.
"jangan dimasukin lagi aja isi kepalanya dah" kata Suho.
"gue sih rela banget" lanjut Baeky.
"punya abang kok pada jahat gini sama adeknya. Gak bersyukur banget punya adek seganteng ini sih" omel Sehun pada Suho, Chan, Chen, Baeky dan Lay.
"BERSYUKUR!!!" balas Suho, Chan, Chen, Baeky dan Lay bersamaan.
"aaaissshhh" kesal Sehun pada Suho, Chan, Chen, Baeky dan Lay.
"Paman Sehun" panggil Yoora pada Sehun. Sehun melihat kearah Yoora.
"kenapa Yoora" tanya Sehun pada Yoora.
"love you paman" kata Yoora dan Kinno bersamaan.
"aaaaakhhiiirrrnyaaaa ponakan gueee mendukung pamannnyaaaaa" teriak Sehun kegirangan dari tempatnya duduk.
"aahhh dramaa" omel Kinno pada Sehun.
"hah! Yaampun!! Gini banget sih rasanya dibawa terbang tinggi kelangit ketujuh terus dijatuhin kedasar bumi" kata Sehun.
"hahaha" kata Suho, Baeky, Lay, Chan, Chen, Umin, Kai dan Dokyung tertawa bersama melihat raut wajah kesal Sehun.
"gak boleh gitu sayang. Kasihan dong pamannya jadi sedih kan" kata Kyonara pada Kinno.
"gak boleh ragu-ragu" sambung Kivano lalu tertawa.
"dadddddyy gak boleh" protes Yoora pada Kivano.
"mampuus kaan dimarahin sama anaknya sendiri" celetuk Sehun. Kivano tersenyum kikuk kearah Yoora.
"paman maaf yah, muaah" kata Kinno bertingkah menggemaskan pada Sehun. Sehun tersenyum lebar kearah Kinno.
"muaaaahh" balas Sehun melemparkan ciuman dari jauh untuk Kinno. Kinno tertawa mendapatkan ciuman dari Sehun.
Mereka tertawa melihat tingkah lucu Yoora dan Kinno bersama dengan Sehun yang nampak seperti anak kecil. Sehun sepet jantung dari rumah keluarga Kyonara. Sehun seperti mentari yang bersinar terang bersama Yoora dan Kinno dikeluarga mereka. Ketiganya mampu membuat semua orang tertawa dan bahagia setiap saat. Suasana ruang makan sangat ramai dengan suara tawa dari mereka semua. Mereka juga menikmati makanan yang disajikan oleh Kyonara. Makanan yang selalu menjadi favorit dikeluarga mereka. Kyonara, Kivano, Yoora, Kinno, Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay, Sehun, Kai, Umin dan Dokyung menyantap makanan mereka sampai habis tidak bersisa. Setelah acara makan pagi selesai, Suho bersama Chan, Chen, Baeky, Lay dan Kai mulai melatih Sehun diruang keluarga yang berada dilantai atas. Sedangkan Yoora dan Kinno sedang asik menonton dan bermain bersama diruang keluarga. Kyonara, Kivano bersama Umin dan Dokyung masih tetap berada diruang makan bersama. Mereka seperti sedang membicarakan beberapa hal serius disana.
"jadi kenapa lo berdua gak pergi kerumah sakit dan malah datang kesini?" tanya Kivano pada Umin dan Dokyung.
"kita emang sengaja datang kesini untuk ketemu lo sama Kyonara" kata Umin pada Kivano. "lo ingat Kimmy, anak perempuan kecil yang sakit kanker. Keadaannya sekarang semakin parah. Semalam Kimmy kembali dibawa ke rumah sakit untuk menjalankan pengobatannya. Keadaan tiba-tiba kritis dan sekarang dia gak sadarkan diri diruang ICU" kelas Umin pada Kivano dan Kyonara. Kyonara sangat terkejut dengan pembicaraan Umin.
"bukannya selama ini keadaan Kimmy sudah mulai membaik ya" kata Kyonara pada Umin dan Dokyung.
"kanker yang dideritanya sudah mencapai stadium akhir. Zat-zat kimia dari kemoterapi bahkan sudah sulit untuk diterima oleh tubuhnya. Sedangkan sel-sel kanker itu berkembang dengan cepat. Yang kita takutkan adalah keselamatan Kimmy. Kondisi tubuhnya benar-benar lemah" sambung Dokyung.
"jadi langkah apa yang sedang dilakukan untuk proses kesembuhan Kimmy" tanya Kivano pada Umin dan Dokyung.
"jalan satu-satunya saat ini adalah memberikan Kimmy obat agar sel-sel kanker itu memperlambat pertumbuhan mereka" jawab Umin pada Kivano.
"besok aku mau lihat Kimmy" kata Kyonara khawatir dengan keadaan Kimmy. "aku jadi teringat saat dulu aku dan Kivano hampir berada dijalan yang berbeda. Kimmy datang dan menguatkan aku saat aku berpikir akan kehilangan Kivano selamanya. Kimmy juga menolongku untuk menyelamatkan cintaku sama Kivano" jelas Kyonara berkaca-kaca. Kivano membawa Kyonara kedalam dekapan nya dan memberi ketenangan untuk Kyonara.
"semua akan baik-baik aja, kita semua akan berusaha untuk mempertahankan Kimmy dan dunianya" balas Kivano.
"gue mau lo tetap jadi dokter anak untuk Kimmy" kata Umin pada Kivano.
"Bagaimanapun Kimmy saat ini dan nanti, gue tetap akan menjadi dokter anak dia" kata Kivano tegas.
Kyonara berdoa dalam hati kecilnya untuk kesembuhan Kimmy. Sungguh hati kecil Kyonara sangat tidak ingin kehilangan Kimmy. Kyonara akan berjuang untuk kesembuhan Kimmy. Umin, Dokyung juga Kivano akan terlibat didalam dunianya Kimmy yang sangat berarti untuk Kyonara. Setelah mereka selesai dengan pembicaraan mereka, Umin dan Dokyung pergi dari rumah Kyonara dan kembali kerumah sakit untuk bekerja. Kivano dan Kyonara memilih untuk menenami Yoora dan Kinno bermain sepanjang hari. Sedangkan Sehun sedang berlatih dance juga bernyanyi lalu bermain alat musik seperti gitar. Sehun terlihat sangat serius berlatih dan bersungguh-sungguh. Sehun berlatih dengan sangat baik dibawah pengawasan Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Kai. Sehun juga menunjukkan perkembangan yang pesat disesi latihannya kali ini. Sehun termasuk orang yang memiliki kemampuan lebih cepat belajar dan memahami semua yang dipelajarinya. Sampai jam makan siang tiba, Sehun bersama semua saudara-saudaranya juga Kivano dan Kyonara memilih untuk makan siang bersama disalah satu tempat makan yang menjadi favorit mereka, tentunya bersama Yoora dan Kinno. Mereka pergi makan siang bersama dan menikmati cuaca yang begitu indah. Tidak terlalu terik dan juga tidak terlalu dingin. Sejuk sekali. Hembusan angin juga begitu terasa menusuk kulit namun mereka sangat menikmati waktu kebersamaan mereka hari itu. Setelah makan siang selesai, mereka memilih untuk berjalan-jalan sebentar di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal disana dan juga besar. Kyonara dan Kivano terlihat membeli beberapa pakaian baru untuk Yoora dan Kinno yang sedang bersama Lay dan Kai. Sehun juga terlihat sedang memilih beberapa pasang sepatu baru, diikuti Baeky, Kai dan Lay yang membeli jam tangan baru juga topi baru dan beberapa baju baru sedangkan Suho bersama Chan dan Chen sedang mengantri dikasir, mereka juga membeli jeans baru dan sepatu baru. Hari itu dihabiskan untuk berbelanja beberapa keperluan mereka. Setelah selesai mengelilingi pusat perbelanjaan, Kivano, Kyonara, Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay, Kai dan Sehun juga Yoora dan Kinno pulang kerumah tepat pukul empat sore. Setibanya dirumah, mereka langsung masuk kedalam kamar masing-masing untuk beristirahat sebentar. Kyonara dan Kivano juga  terlihat sedang memandikan Yoora dan Kinno. Setelah itu Kyonara dan Kivano memberikan Yoora dan Kinno makan terakhir Yoora dan Kinno berakhir didalam box bayi mereka dan tertidur dengan lelap. Yoora dan Kinno terlihat lelah setelah seharian bermain dan pergi bersama Kivano, Kyonara dan semua paman-pamannya. Kivano dan Kyonara membiarkan Yoora dan Kinno menikmati tidur sore mereka. Setelah Yoora dan Kinno tertidur nampak disana suasana kembali begitu romantis. Kyonara yang sedang menghapus makeup nya didepan meja rias nya dihampiri Kivano. Kivano tersenyum manis kearah Kyonara yang juga sedang tersenyum kearah Kivano. Kyonara meletakkan pembersih wajahnya setelah semua makeup tersapu dengan baik dari wajah cantik Kyonara. Kivano melepaskan perlahan-lahan ikatan rambut Kyonara dan membiarkan  rambut Kyonara tergerai. Kivano dan Kyonara mendekatkan diri mereka satu sama lain. Kivano memeluk Kyonara dengan erat dan penuh cinta.
"bagaimana dengan sore ini?" bisik Kivano pada Kyonara yang berada didalam dekapannya.
"aku milik kamu seutuhnya. Jangan tanya aku. Lakukan yang kamu mau karena aku juga menginginkannya" bisik Kyonara tepat ditelingan Kivano. Kivano tersenyum bahagia bersama Kyonara. Kivano mengecup bibir manis Kyonara. Mereka menautkan bibir keduanya satu sama lain. Kivano membuka menurunkan resleting dress Kyonara perlahan-lahan. Sedangkan Kyonara membuka kancing kemeja Kivano satu persatu. Semua pakaian mereka bertebaran dilantai. Kivano membawa Kyonara kedalam gendongannya dan meletakkan Kyonara kedalam bathtub yang berisi dengan air hangat. Kivano membawa dirinya bersama Kyonara kedalam bathtub. Mereka mengambil spons dan saling membersihkan tubuh mereka satu sama lain. Keduanya terlihat sangat bahagia saat menghabiskan waktu bersama dan saling jatuh cinta setiap saat. Keduanya juga menikmati waktu bersama di bathtub dan membuat suasana tubuh mereka bergitu relax.
"you're so beautiful" puji Kivano pada Kyonara.
"this is for you" balas Kyonara pada Kivano.
Kivano kembali mengecup bibir tipis Kyonara. Kyonara juga dapat merasakan bibir tipis Kivano. Mereka tenggelam bersama romansa cinta disore hari bersama senja yang terlihat sangat indah diatas langit. Warna orange menyala terang seakan ikut merasakan kebahagiaan yang tiada tara seperti Kivano dan Kyonara saat itu.

The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang