CHAPTER 32

108 16 19
                                    

"Kita seperti langit yang melindungi cinta yang bertebaran diudara dan jatuh pada hati juga jiwa setiap insan yang ada di bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita seperti langit yang melindungi cinta yang bertebaran diudara dan jatuh pada hati juga jiwa setiap insan yang ada di bumi. Menjaga mereka sama halnya seperti kita menjaga lapisan es agar tidak retak dimakan kekecewaan"

Pagi-pagi sekali Kyonara sudah berada didapur. Pagi itu Kyonara sedang membuat sarapan untuk dirinya, Sehun yang akan pergi kesekolah, Baeky dan Lay yang juga akan pergi kekampus juga Kivano, Suho, Chan dan Chen yang akan pergi bekerja. Hari itu Kyonara mendapat jadwal bekerja disiang hari sampai pukul 8 malam. Pekerjaan Kyonara tidak sepadat dulu seperti sebelum dirinya mengandung, saat ini Umin dan Dokyung sebagai sahabat baik Kyonara meminta Kyonara untuk lebih fokus pada kehamilannya dan tidak terlalu memikirkan pekerjaannya. Dokter Irene juga menyarankan agar Kyonara lebih menjaga kesehatan untuk dirinya dan juga calon anaknya nanti. Setiap pagi Kyonara selalu menyempatkan dirinya untuk membuatkan sarapan untuk Kivano, Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun. Kyonara selalu ingin semua orang dirumahnya melakukan tradisi keluarga Kyonara yang tidak pernah padam sampai detik ini, dimana tradisi itu adalah mereka harus sarapan pagi bersama setiap hari, mereka juga mengusahakan untuk makan siang bersama dan makan malam dirumah bersama. Jika waktu tidak memungkinkan mereka untuk melakukan semuanya, minimal mereka dapat memilih dari ketiga hal tersebut untuk dilakukan secara bersama. Pagi itu Kyonara membuat sarapan pagi terasa lebih lezat dengan menu nasi goreng kimchi, telur goreng juga susu dan coklat hangat dimusim dingin yang belum ingin beranjak dari negara itu. Pagi itu kembali disambut dengan hujan es yang membekukan semua orang. Rasanya ingin sekali Kyonara meminta Kivano untuk tetap tinggal dirumah bersama dirinya dimusim dingin ini, menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Kivano selalu mendapat jadwal tugas dirumah sakit dari pagi sampai malam. Terkadang Kyonara dan Kivano harus makan malam bersama diluar tanpa Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun. Mereka juga selalu pulang kerja bersama-sama. Selama masa kehamilan Kyonara yang pertama ini, Kyonara terlihat sangat manja pada semua orang terlebih pada Kivano. Seperti hari kemarin dimana Kyonara meminta Kivano untuk tidak masuk bekerja dan menemaninya masak dirumah lalu siangnya Kyonara meminta Kivano untuk menemani dirinya pergi berbelanja kebutuhan rumah tangga dimana yang biasanya menemani Kyonara berbelanja selama ini adalah Baeky dan Sehun dan malamnya Kyonara mengajak Kivano untuk menjemput Suho, Chan dan Chen di Universe dengan alasan Kyonara ingin sekali melihat Chan dan Chen karena beberapa hari terakhir Chan dan Chen selalu pulang malam dan sampai rumah larut malam, mereka bahkan hanya bertemu dengan Kyonara dipagi hari dan saat malam hari ketika Chan dan Chen pulang Kyonara sudah pergi tidur. Entah kenapa, tiga hari belakangan ini Kyonara selalu ingin bersama Kivano, bahkan disela waktu istirahat kerjanya Kyonara selalu datang keruangan Kivano dan menghabiskan waktunya bersama Kivano. Kyonara tampak aneh saat Kivano tidak dizinkannya untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai dokter hari itu. Kyonara ingin Kivano menonton sebuah film bergenre comedy romance di bioskop bersama dirinya. Sering kali Kivano harus menyudahi pekerjaannya dirumah sakit dan mengikuti keinginan Kyonara. Selain Kivano, Kyonara juga menunjukkan sikap manjanya pada Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun. Setiap pagi Kyonara selalu ingin Sehun yang membuatkan teh atau coklat hangat untuk dirinya. Itu terjadi sejak usia kandungan Kyonara masih sangat muda dan berlangsung sampai detik ini. Kyonara juga meminta Sehun untuk selalu membuat suasana dirumah mereka lebih wangi. Sehun juga selalu menggunakan parfume Kivano yang sangat Kyonara sukai, Sehun menggunakan itu dengan alasan agar dirinya tidak mendapatkan serangan dari Kyonara yang bisa saja berubah menjadi lebih cerewet dari biasanya. Sehun juga mendapatkan tugas untuk menemani Kyonara berpergian, seperti jika Kyonara ingin pergi jalan-jalan hanya untuk sekedar makan atau minum sesuatu atau Kyonara ingin membeli sesuatu yang sangat diinginkannya. Selain Sehun yang sudah sangat frustasi juga depresi dibuat oleh Kyonara, Baeky, Lay, dan Suho juga menjadi orang yang hampir mati karena rasa frustrasi tinggal bersama ibu hamil. Setiap 3 hari sekali Baeky dan Lay harus mengganti warna rambut mereka sesuai dengan keinginan Kyonara. Baeky dan Lay juga pernah memakai pakaian berwarna pink dan peach untuk digunakan pergi kekampus. Menurut Kyonara saat Baeky dan Lay memakai pakaian berwarna pastel, keduanya terlihat semakin menggemaskan juga nampak begitu manis. Baeky dan Lay terpaksa harus membeli beberapa pakaian dengan warna yang diinginkam Kyonara. Terkadang Kyonara juga harus mengikuti Baeky dan Lay untuk pergi kesalah satu toko pakaian langganan mereka agar Kyonara juga dapat memilih warna pakaian yang cocok untuk dikenakan oleh Baeky dan Lay. Hampir setiap hari Baeky dan Lay menjadi bahan tertawaan untuk Kai dan teman-teman satu kelas mereka yang lainnya. Baeky dan Lay selalu suka melihat Kyonara merasakan kebahagiaan dimasa kehamilannya namun diwaktu yang bersamaan Baeky dan Lay juga merasa sangat malu dengan warna rambut yang selalu senada dengan warna pakaian mereka. Begitu juga dengan Suho, setiap makan malam Suho harus membuat menu makanan kesukaan Kyonara seperti bubur kacang merah, sup ayam, sup daging dengan rumput laut, dan makanan berkuah lainnya. Selama kehamilannya ini, Kyonara selalu ingin memakan makanan yang berkuah dan hangat. Kyonara juga sangat sensitif untuk rasa makanan. Kyonara tidak  suka makanan yang terlalu manis atau asin. Kyonara ingin semua makanan yang dimakannya memilik cita rasa yang pas, sedangkan Suho memiliki kelemahan dibidang masak dan menciptakan cita rasa yang sesuai dengan keinginan Kyonara. Hampir setiap hari Suho harus mengganti menu makanannya karena Kyonara tidak ingin memakan menu yang sama dalam dau atau tiga hari setelahnya. Suho juga mengalami kesusahan hampir disetiap saat bahkan Suho juga merasakan perasaan yang bisa dikatakan bahwa Suho hampir frustrasi juga depresi setiap hari sama halnya seperti Sehun, Baeky dan Lay. Mereka dibuat sangat kerepotan dan kebingungan untuk menghadapi sikap Kyonara yang berubah-rubah. Terkadang sangat manja, biasa saja, bahkan lebih cerewet dari biasanya. Kyonara juga bisa terlihat sangat menyeramkan dan juga sangat menggemaskan diwaktu yang bersamaan namun walaupun demikian cinta untuk Kyonara dari Kivano, Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun tidak pernah berkurang sedikit pun. Sama seperti pagi itu, terlihat disana bahwa Kivano yang baru saja menghampiri Kyonara didapur langsung memeluk Kyonara dengan penuh cinta dari arah belakang dan membuat Kyonara sedikit terkejut.
"aaahh kamu" kata Kyonara setelah melihat Kivano melingkarkan kedua tangannya pada Kyonara.
Kivano tersenyum manis pada Kyonara. Kivano juga memberikan kecupan manis pada pipi kanan Kyonara dari arah samping.
"kamu kenapa cantik banget sih. Kamu tuh selalu menggoda aku setiap hari" kata Kivano pada Kyonara. Kyonara yang saat itu sedang menyiapkan nasi goreng kimchi yang dibuatnya keatas piring yang cukup besar harus menghentikan kerjanya untuk beberapa menit. Kyonara selalu menyukai dan menikmati setiap perbuatan manis Kivano. Kyonara selalu ingin berada didalam dekapan Kivano, Kyonara juga selalu ingin berdekatan dengan Kivano sepanjang hari.
"apasih kamuu" balas Kyonara dengan wajahnya yang memerah malu.
"kamu masak apa?" tanya Kivano pada Kyonara.
"kamu lihatnya apa?" tanya Kyonara balik pada Kivano.
"aku gak bisa lihat makanan yang kamu buat. Kecantikan kamu mengalihkan pandangan aku. Jadi aku lebih fokus sama kamu" balas Kivano masih memeluk Kyonara dari arah belakang.
"gombaaalll terus ya" jawab Kyonara. "nak, liat daddy nih masa kerjaannya pagi-pagi udah gombalin mommy" kata Kyonara berbicara pada perutnya yang kian membesar.
"nak, liat deh mommy kalian beneran cantik. Gimana daddy mau lama-lama kerja diluar kalo mommy selalu menggoda daddy" kata Kivano lalu memutar tubuh Kyonara pelan menghadap dirinya. Kivano menurunkan tubuhnya agar lebih sejajar dengan perut besar Kyonara. Kivano memberikan kecupan manis penuh cinta pada perut besar Kyonara, cukup lama. Kivano juga membelai perut besar Kyonara dengan penuh kasih sayang. Kivano selalu mengajak bicara calon anak kembar mereka yang masih didalam perut Kyonara disetiap kesempatan.
Kyonara tertawa kecil mendengar perkataan Kivano pada calon anak mereka yang masih berada didalam perut. "mommy sengaja, biar daddy pulang kerjanya lebih cepat" balas Kyonara pada Kivano. Kivano tertawa kecil lalu kembali mengecup perut besar Kyonara.
"hari ini aku pulangnya malam" kata Kivano pada Kyonara. "kamu selesai kerja jam berapa?" tanya Kivano pada Kyonara.
"aku selesai kerja jam 8an" kata Kyonara terlihat cemberut.
"loh kenapa gitu mukaknya?" gida Kivano pada Kyonara. Kivano membelai wajah cantik Kyonara dengan penuh cinta.
"aku maunya hari ini makan malam masakannya Suho terus makan malem bareng sama mereka" tunjuk Kyonara pada adik-adiknya. "tapi karena kita pulangnya malem jadi gak enak kalo mau minta mereka untuk nunggu kita" lanjut Kyonara pada Kivano.
Kivano tersenyum manis pada Kyonara. "malam ini kita makam malam diluar aja ya biar mereka makan malam dirumah" kata Kivano memberikan pengertian pada Kyonara.
"tapi aku maunyaa makan sama mereka, mau makan masakan Suho" rengek Kyonara pada Kivano. Kivano mulai kebingungan mencari cara untuk menenangkan Kyonara. Kivano memutar kepalanya untuk menemukan cara lain. Sebenernya Kivano sangat tidak ingin membuat adik-adik mereka kesusahan lagi. Selama ini Kivano menyadari bahwa mereka merasa kesulitan untuk memenuhi permintaan Kyonara yang sangat banyak. Kivano tidak ingin mengganggu waktu istirahat malam senua adik-adiknya.
"aku maunya makan malam sama kamu sayang, cuma sama kamu" pinta Kivano pada Kyonara. Kyonara masih menampakkan wajah cemberutnya.
"yaudah deh iya" balas Kyonara membuat Kivano sedikit lega. Kyonara kembali menyiapkan makanan untuk disantap diwaktu sarapan pagi itu. Kivano membantu Kyonara untuk menata meja makan dan makanan mereka diatas meja makan. Kyonara juga menyiapkan beberapa minuman hangat untuk Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun seperti susu rasa vanilla untuk Sehun dan Lay lalu coklat hangat untuk Suho, Baeky, Chan dan Chen, selanjutnya Kyonara juga membuat teh madu untuk Kivano. Kivano selalu menyukai teh madu buatan Kyonara, minuman itu seperti candu bagi Kivano sama seperti kehadiran Kyonara yang juga menjadi candu untuk Kivano. Sama halnya dengan Kyonara, akhir-akhir ini Kivano juga tidak ingin terlalu lama meninggalkan Kyonara dirumah atau terlalu lama berjauhan dari Kyonara. Kivano selalu ingin pulang kerumah lebih cepat. Kivano selalu ingin bersama Kyonara dan menikmati waktu bersama Kyonara lebih lama. Pagi itu, Kivano dan Kyonara sudah duduk dimeja makan bersama Kivano disampingnya. Mereka berdua menunggu Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun yang masih bersiap dikamar mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, seharusnya mereka sudah berada dimeja makan dari setengah jam yang lalu. Kyonara sudah terlihat sudah bosan menunggu kehadiran semua adik-adiknya dimeja makan akhirnya memutuskan untuk menaik kelantai dua rumahnya dan melihat satu persatu kegiatan adik-adiknya saat itu. Kyonara sangat ingin tahu apa yang dilakukan semua adik-adiknya sampai mereka terlambat untuk datang keruang makan. Kivano menemani Kyonara untuk melihat kegiatan semua adik-adik mereka dipagi hari. Pertama Kyonara menghampiri kamar Sehun yang pintunya sedikit terbuka. Kyonara berdiri diambang pintu kamar Sehun bersama Kivano yang berdiri disampingnya dengan perasaan gugup juga takut. Sedangkan Kyonara menatap tajam kearah Sehun yang berdiri ditengah ruang kamarnya sambil memegang pengharum ruangan yang baru saja digunakannya untuk membuat ruang kamarnya menjadi lebih harum. Kyonara melipat kedua tangannya didada. Kyonara juga menatap tajam Kivano yang berdiri disampingnya dengan perasaan yang sangat gugup. Kivano menatap tatapan tajam Kyonara. Kyonara menatap tajam Kivano dan Sehun seakan Kyonara akan segera menerkam mereka berdua secara bersamaan.
"SEHUUUUUNNNN!!!" teriak Kyonara dari pintu kamar Sehun. Sehun sangat terkejut dan berbalik arah melihat kearah Kyonara yang berdiri bersama Kivano diambang pintu kamarnya. Sehun sangat takut melihat tatapan tajam Kyonara dari depan sana. Sehun gugup setengah mati.
"Kkk..Kk..Kak Kyo" kata Sehun terbata-bata pada Kyonara. Baeky bersama Lay juga Chan dan Chen akhirnya keluar dari kamar mereka dan berlarian kekamar Sehun setelah mendengar teriakan Kyonara memanggil nama Sehun sementara itu Suho masih berada didalam kamar mandinya sehingga tidak begitu jelas mendengar teriakan Kyonara.
"JADI SELAMA INI PARFUME NYA KIVANO YANG KAMU PAKEK BUAT PENGHARUM KAMAR KAMU?" kata Kyonara menekan setiap kata yang diucapkannya. Sehun terkejut lalu menyembunyikan dengan cepat botol parfume yang dipegannya kedalam saku celanas sekolahnya agar Kyonara tidak bisa melihat botol parfume itu lagi. Sehun terdiam, wajahnya memucat setelah ketahuan oleh Kyonara bahwa selama ini Sehun selalu menggunakan parfume Kivano untuk membuat kamarnya dan kamar Suho menjadi lebih wangi.
"pantesan ya Kivano beli parfume untuk setiap tiga hari sekali, ternyata bukan buat badan dia aja tapi buat kamar kamu!! Masa Kivano harus berbagai parfume sama kamar kamu sih Sehuuuunnnn!!" Kyonara geram pada Sehun. Kyonara berjalan mendekati Sehun yang bergetar ketakutan. Sementara Baeky, Lay, Chan dan Chen hanya tertawa melihat raut wajah Sehun yang nampak takut melihat Kyonara yang geram dengan tingkahnya. Kivano juga mengikuti Kyonara dari arah belakang. Kivano berusaha untuk menenangkan Kyonara.
"hhhh.. Maaf kak, habisnya gue gak tahu wangi yang kayak apa yang kakak suka. Gue kan tahu nya kakak suka banget sama wangi parfume nya Bang Ki ya jadi aku minta aja parfumenya Bang Ki kak" jata Sehun akhirnya dengan santai sambil menunjukkan wajah nya yang langsung berubah seperti tidak ada dosa sedikitpun pada Kyonara. Kyonara tampak kesal. Kyonara langsung beralih melihat Kivano yang berdiri tepat disampingnya.
"kamu" kata Kyonara pada Kivano. Kivano dibuat gugup setengah mati oleh Kyonara. "kenapa kamu mau-mauan parfumenya dipake Sehun buat bikin wangi kamarnya. Aku beli itu buat kamuuu bukan Sehuuuunn. Aku beli buat badan kamu bukan kamar Sehuuunn Kivano" geram Kyonara pada Kivano.
"aku gak tega liat Sehun kamu omelin karena ruangannya bau sayang" balas Kivano dengan senyum kakunya pada Kyonara. Baek, Chan, Chen dan Lay nampak begitu senang melihat drama yang diciptakan Sehun pagi itu.
"tapi bukan berarti harus pakek parfume juga dong" jawab Kyonara pada Kivano.
"Sehuunn mana parfumenya Bang Ki, bawa sini ya" teriak Suho tiba-tiba dari arah kamarnya. Kyonara kembali membulatkan matanya lebih besar. Kyonara menjadi sangat geram dengan tingkah Sehun, Kivano dan Suho.
"siniin parfumenya" pinta Kyonara pada Sehun. Sehun memberikan parfume itu pads Kyonara dengan cepat. Sehun tidak ingin membuat Kyonara semakin marah lagi. Kyonara mengambil parfume itu dari Sehun dan menbawanya kekamar Suho. Kyonara masuk kedalam kamar Suho dan melihat Suho yang sedang menatut dirinya dicermin.
"eh ada Kak Kyo" kata Suho dengan kekehan kecil. Suho kembali menatao kearah cermin tanpa melihat tatapan tajam Kyonara.
"nih parfumenya" kata Kyonara ketus pada Suho. Suho terkejut dan membulatkan kedua matanya. Sehun bersama Kivano berlari masuk kearah kamar Suho. Suho menatap raut wajah penuh rasa khawatir dan bersalah dari Sehun juga Kivano. Sehun mengedipkan kedua matanya memberi kode pada Suho agar Suho dapat memberi alasan lain pada Bonara. Sehun juga memberi kode lewat matanya pada Suho mengenai Kyonara yang sudah mengetahui tentang parfume Kivano yang mereka gunakan sebagai pengharum ruang kamar mereka.
"kenapa terkejut gitu?" tanya Kyonara ketus pada Suho.
"hah, gakpapa kok kak" kata Suho terbata-bata. Nafasnya seakan tercekat dan membuatnya kesulitan untuk berbicara.
"mau dipakek buat pengharum kamar kamu juga?" tebak Kyonara pada Suho. Suho menatap kearah Sehun dan Kivano. Sehun dan Kivano memejamkan kedua mata mereka seakan tidak ingin melihat amarah Kyonara yang sedang meletup karena tingkah konyol Suho bersama Kivano dan Sehun.
"gak kak, aku mau pinjam parfume Bang Ki buat aku pakek. Aku suka wanginya. Hehe" balas Suho sekenanya pada Kyonara.
"gak usah bohong Suho ganteng. Aku udah tahu kalian bertiga berbagi parfume selama ini" balas Kyonara pada Suho. Suho sangat terkejut. Jantungnya lemas seketika. Suho seakan ingin mati saja daripada harus berhadapan dengan ibu hamil yang memiliki segudang emosi untuk membuatnya menjadi udang panggang. Suho tidak memiliki kekuatan seperti ibu hamil. Suho tidak memiliki banyak kekuatan untuk melawan peperangan antara dirinya dan Kyonara yang hidup bersama kedua calon anak Kyonara. Suho seakan sedang diserang oleh tiga orang secara bersamaan. Suho ingin tenggelam saja saat ini. "mampu gue. Yatuhan lindungilah diri ini. Jauhkan diri ini dari siksa ibu hamil yatuhan" batin Suho berdoa. Kyonara menarik nafasnya dalam dan berusaha untuk menenangkan hati juga pikirannya. Kyonara juga berusaha untuk mehahan amarah dan mengontrol emosinya pada Kivano, Suho dan Sehun. Jujur ini terlihat sangat lucu sama seperti Baeky, Lay bersama Chan dan Chen yang sejak tadi tertawa begitu puas melihat Kivano, Sehun dan Suho yang berhadapan dengan Kyonara. Sebenarnya Kyonara juga sedang menahan tawanya ketika melihat raut wajah gugup Kivano, Suho dan Sehun terlebih kelakuan Sehun yang menggunakan parfume milik Kivano untuk pengharum ruang kamarnya dan Suho. Ini sangat konyol. Parfume mahal berubah tugas menjadi pengharum ruangan, ruangan mereka terasa sangat elit dan menjadi ruang kamar vvip dengan parfume mahal yang mereka gunakan. Sehun selalu menjadi pusat perhatian sejak dulu. Tingkah lakuknya, ide gilanya, gaya bicaranya, juga style berpakaiannya selalu membuat orang dirumah itu ingin tertawa, lucu, mengesalkan namun Sehun selalu mampu menciptakan kehangatan. Kyonara duduk ditepi ranjang Suho dan menenangkan dirinya. Suho berjalan mendekati Kyonara.
"kak maaf yaa. Janji deh nanti siang aku sama Sehun beli pengharum ruangan yang baru. Kita juga bakal ganti parfumenya Bang Ki. Jangan marah ya" kata Suho mencoba untuk membujuk rayu Kyonara.
"sebagai gantinya nanti malam bawa masakan kamu kerumah sakit. Aku mau makan malam disana sama Kivano" kata Kyonara akhirnya pada Suho. "tapi itu semua bukan berarti kamu gak jadi beli pengharum ruangan yang baru ya. Kamu harus tetap beli" kata Kyonara lagi pada Suho. "masak apalagi yatuhan hari ini. Kepala buntu banget rasanya. Ampuuunn" gerutu batin Suho.
"mau makan apa kak nanti malam?" tanya Suho hati-hati.
"kak nanti malam kita ikut makan dirumah sakit kan?" celetuk Sehun dengan girang dari tempatnya berdiri. Kyonara melihat kearah Sehun dengan sinis membuat Sehun kembali lebih diam dan menatap Kyonara dengan tatapan memelas.
"buatin aku teh sana, jangan kemanisan ya" kata Kyonara pada Sehun. Sehun langsung berlari kearah dapur dan membuat secangkir teh hangat untuk Kyonara. Kyonara terlihat lebih ketus saat sedang marah.
"kamu" tunjuk Kyonara pada Kivano. Kivano gugup bukan main. "aku mau nanti siang makan Dakkochi" kata Kyonara pada Kivano. "kamu harus temenin aku ya" pinta Kyonara pada Kivano. Dakkohci adalah hidangan seperti sate berbahan dasar makanan dari ayam yang dipanggang dengan bawang merah dan bumbu pedas.
"tapi nanti siang aku ada meeting sama beberapa dokter anak lainnya sayang" kata Kivano pada Kyonara.
"jadi kamu maunya makan siang mereka? Yaudah kalo gitu sekalian aja makan malam terus tidur dirumah mereka ya" Kyonara nampak cemberut. Kivano berjalan kearaj Kyonara cepat dan duduk disamping Kyonara.
"oke..oke nanti aku temenin kamu makan Dakkochi ya" kata Kivano tersenyum pada Kyonara. Kyonara tersenyum puas penuh kemenangan.
Kyonara kembali melihat kearah Suho yang berdiri didekatnya. "malam ini aku mau makan sup ayam dengan lobak" kata Kyonara pada Suho. Dan lagi sup ayam selalu menjadi bagian tersulit bagi Suho. Hidangan berbahan dasar daging selalu membuat Suho hampit mati didapur. Suho harus merebus ayam atau daging dengan sangat baik agar tidak terlalu matang atau bahkan belum matang dengan sempurna dan itu adalah kelemahan yang dimiliki Suho. Suho sama sekali kesulitan untuk mengira waktu perebusan ayam atau daging dengan tepat.
"iya kak, nanti aku antar kerumah sakit ya" balas Suho memelas.
"jangan coba-coba untuk beli ya" ancam Kyonara pada Suho. Suho pernah ketahuan membeli sup ayam disalah satu restoran ternama karena Suho beberapa kali gagal untuk merebus ayam dengan tingkat kematangan yang pas.
"heheh iya kak" balas Suho dengan tawa kecilnya. Suho malu.
"Baeky, Lay, hari ini ganti warna rambut ya. Aku mau Sehun juga ganti warna rambut" kata Kyonara pada Baeky dan Lay. Sehun yang baru kembali masuk kedalam kekamar Suho terkejut setengah mati.
"hah!! Gue juga kak?" kata Sehun mematung ditempatnya berdiri.
"iya. Aku mau kamu ganti warna rambut jadi merah deh" kata Kyonara sambil membayangkan Sehun memakai warna rambut merah. "Baeky warna rambutnya jadi warna ungu yaa" lanjut Kyonara membuat Baeky hampir pingsan. "Lay, kamu ganti jadi warna hijau" kata Kyonara pada Lay membuat Lay rasanya ingin pindah keplanet lain. "pasti lucu deh liat kalian serumah beda-beda warna rambutnya" lanjut Kyonara lagi.
"kak gue jadi bahan ketawaan anak-anak dikampus. Udahan ya mainan warna ramburnya" pinta Baek memelas pada Kyonara.
"kak jadi hitam aja ya rambutnya biar kelihatan gue warasnya" kata Lay kali ini.
"kak nanti kegantengan gue ini hilang kak kalo ganti warna rambut" sedih Sehun pada Kyonara.
"percuma ganteng kalo oon nya kumat. Parfume dipakek jadi pengharum ruangan" kata Kyonara pada Sehun.
"tapi ponakan kalian ini mau lihat kalian pakek warna rambut itu" lanjut Kyonara pada Baeky dan Lay.
"ini seriusan kak" balas Lay lagi.
"kamu kiranya aku main-main ya" balas Kyonara dengan wajah sedihnya. Kivano menatap kearah Lay dan mengedipkan matanya pada Lay. Kivano meminta Lay untuk menuruti kemauan Kyonara. Lay mendesah malas.
"okedeh kak" akhir Lay.
"kak mau nangis gue rasanya tiap tiga hari sekali ganti warna rambut. Udah gitu bajunya juga pastel-pastel lagi warnanya" protes Baeky pada Kyonara.
"jadi selama ini gak ikhlas" balas Kyonara cemberut pada Baeky.
"ah.. Hah! Ikhlas kok kak yaampun jangan salah paham dulu kek" kata Baeky akhirnya.  "iya deh iya aku ganti warna rambut lagi ya" lanjut Baeky membuat Kyonara tersenyum lebar.
"nasib Bang Chan sama Bang Chen enak bener sih gak pernah dimintain apa-apa sama Kak Kyo" gerutu Sehun sambil melihat kearah Chan dan Chen.
"makanya punya kepala pinteran dikit kek kayak Bang Chan dan Bang Chen" celetuk Baeky pada Sehun.
"lo ngaca dulu deh bang lo udah kayak apaan tiap hari ganti warna rambut. Lo udah kayak badut yang mau show di acara ulang tahun anak TK" balas Sehun membuat Baeky dan Lay menggeram.
"seenggaknya badut bisa bikin orang ketawa, gak kayak lo bikin orang marah-marah" sambung Lay.
"badut pinter, lah lo parfume dipakek buat pengharum ruangan" lanjut Baeky.
"dih puas banget lo berdua ya bang" balas Sehun. Baeky dan Lay tertawa puas melihat raut wajah Sehun. Sehun berjalan kearah Kyonara dan memberi teh hangat pada Kyonara. Kyonara menerima teh dari Sehun lalu Kyonara mencoba untuk meminumnya perlahan.
"uweeekkk" kata Kyonara setelah meminum teh buatan Sehun.
"Sehuuuunnn ini asiinn bangeeett, kamu kasih apa sih" omel Kyonara pada Sehun. Sehun terkejut.
"gula lah kak" balas Sehun santai. "masa sih asin" kata Sehun pada Kyonara.
"nih coba" balas Kyonara pada Sehun. Sehun mengambil gelas teh itu dan mencobanya. Setelah mencobanya Sehun langsung menyemburkan teh itu dari dalam mulutnya. Baeky, Lay, Chan dan Chen, Suho juga Kivano tertawa melihat raut wajah Sehun.
"EBUSEEEETT ASIN BANGET NI TEH. SIAPA. YANG BUAT SIH" omel Sehun pada gelas teh yang dipegangnya.
"lo bego!!" celetuk Chan sambil tertawa. Sehun mencoba mengingat kejadian saat dirinya sedang membuat teh itu. Seingat Sehun, Sehun sudah menambahkan dua sendok gula kedalam teh itu, namun Sehun baru sadar bahwa Sehun salah memasukkan sendok kedalam toples kecil yang berisi gula. Sehun malah memasukkan sendok kedalam toples kecil berisi garam halus. Wajar saja rasa tehnya menjadi sangat asin.
"MAMPUUUUSSS!!! salah masukin gula kak. Ini gue masukin garam" kata Sehun dengan wajah tanpa dosanya.
"mau bikin Kak Kyo darah tinggi lo ya" celetuk Chen.
"lo mikiri  apa sih Hun sampe salah masukin gula. Astagaaa" sambung Chan.
"ini nih bego dipiara" balas Lay.
"kan bener, ini namanya ganteng tapi oon" kata Baeky. Sehun tertawa kaku kearah saudara-saudaranya juga Kivano dan Kyonara.
"Sehun percuma ya sekolah, gak bisa bedain mana gula mana garam" kata Suho akhirnya.
"kamu banyak pikiran banget ya. Perasaan uang jajan dikasih terus deh tiap minggu. Pacar juga gak punya. Sekolah juga cuma sampai jumat" kata Kivano pada Sehun.
"abisnya tadi mau cepet-cepet Bang" balas Sehun terkekeh geli.
"ini bukan lagi lomba ya" kata Kyonara akhirnya lalu tertawa.
"Sehuunn anak ayam yang ganteng tapi oon ada-ada aja" kata Baeky lalu tertawa.
"Hahahahaha" Kivano, Suho, Lay, Chan dan Chen akhirnya ikut tertawa melihat tingkah Sehun yang nampak begitu polos. Mereka tertawa bersama sampai semuanya duduk dimeja makan yang makan pagi bersama. Ruang makan terdengar begitu ramai dengan suara Sehun, Baeky dan Lay yang saling menjahili satu sama lain. Kyonara, Kivano, Suho, Chan dan Chen tertawa melihat kedekatan antara Baeky, Lay dan Sehun. Setelah mereka semua sarapan pagi bersama Kivano mengantarkan Sehun, Baeky dan Lay menuju sekolah Sehun dan kampus Baeky juga Lay yang searah dengan Sun Hospital. Sementara Suho bersama Chan dan Chen pergi menuju Universe. Dirumah tinggalah Kyonara yang sedang menyaksikan acara tv lagi bersama Bonara yang baru saja tiba dirumah Kyonara. Bonara mendapatkan tugas untuk menemani Kyonara selama Kyonara berada dirumah tanpa Kivano atau adik-adiknya yang lain. Bonara dan Kyonara terlihat sering menghabiskan waktu bersama, menceritakan banyak hal dan saling  berbagi kegiatan hari-hari mereka bersama. Seperti saat itu Bonara tengah membicarakan mengenai hubungan dengan Suho pada Kyonara. Bonara menceritakan bagaimana selama ini Suho selalu memberikan perhatian, kasih sayang, juga cinta. Suho juga selalu menjaga Bonara.
"kak, kakak pernah takut gak kalo Bang Ki menghilang dari penglihatan kakak" tanya Bonara pada Kyonara. Mereka berdua sedang dudung dihalaman belakang rumah diatas ayunan yang cukup besar dan terdapat beberapa bantal berwarna pastel yang nampak lucu.
"kamu tahu kan, dulu kami sama-sama terluka. Kami berpisah bahkan melangkah cukup jauh. kami sama-sama kesakitan. Saat itu aku merasa sangat takut. Bahkan bukan cuma aku, tapi Kivano juga. Kami tahu waktu itu kami sama-sama takut. Kami takut kami akan berjalan diarah yang berbeda dan semakin jauh. Kami takut kami gak akan bisa melihat satu sama lain. Kami terlalu takut. Aku rasa itu semua adalah hal yang wajar. Aku rasa masing-masing dari kita yang hidup ini akan selalu merasa ketakutan untuk beberapa hal terlebih kalau itu menyangkut dengan orang yang sangat kita cintai. Kita akan selalu ingin bersama mereka setiap saat, bahkan kalau mereka sampai menghilang, kita ingin ikut mereka. Itu semua wajar. Aku pernah merasakan semuanya bahkan sampai saat ini. Detik ini. Rasa takut dan khawatir itu seperti sudah mendarah daging. Terlebih saat ini aku akan sedang mengandung anak-anak Kivano, rasa takut dan rasa khawatir semakin memuncak. Lima menit setelah ini gak akan ada yang tahu bagaimana kita bisa menghilang. Kita gak akan tahu bagaimana kita berproses satu menit kemudian. Bona, kamu tahu, rasa takut dan perasaan khawatir itu akan selalu ada. Jangan berusaha untuk menolaknya. Hadapi. Jalani. Walaupun itu sulit. Selamanya kita menolak, selamanya juga akan bersarang pada keadaan yang buruk. Tinggal dan hidup bersama rasa takur dan khawatir itu gak menjadikan semuanya buruk. Bahkan dengan itu semua kita tahu bagaimana kita harus melindungi kebahagiaan kita seutuhnya. Saat aku berpikir kita seperti langit yang melindungi cinta yang bertebaran diudara dan jatuh pada hati juga jiwa setiap insan yang ada di bumi. Menjaga mereka sama halnya seperti kita menjaga lapisan es agar tidak retak dimakan kekecewaan" jelas Kyonara panjang lebar pada Bonara. "ini takdir. Perasaan takut dan khawatir juga takdir. Mereka bersama kita setiap saat. Kita hanya perlu membuat keduanta merasa nyama  didalam diri kita sampai kita gak perlu gelisah memikirkan semuanya. Sebenarnya apa yang kamu takutkan dari setiap orang yang akan menghilang. Kamu takut gak bisa mencintai mereka lagi, kamu takut mereka gak bisa memberikan cinta ke kamu lagi, kamu takut kehilangan mereka aja, atau kamu hanya sekedar takut untuk hidup sendirian dan kesepian? Untuk menjawabnya kita memerlukan hati yang sangat tulus. Aku rasa kita gak akan bisa memilih salah satu diantaranya karena semuanya bersarang didalam hati kecil kita. Itu sudah menjadi garisan hidup kita" akhir Kyonara pada Bonara. "kenapa kamu nanya ini sama aku?" tanya Kyonara pada Bonara.
"gue takut kehilangan Suho seperti dulu kak. Gue gak tahu kenapa perasaan ini terus ada. Apa benar rasa takut yang berlebihan itu bukanlah cinta yang benar. Gue hanya sulit untuk percaya pada sisi dunia ini. Setiap kaca bisa retak dimakan kesedihan, gue takut kami berdua akan kembali terluka seperti dulu" kata Bonara lemah pada Kyonara.
"kamu tahu kan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bertahan atau pergi meninggalkan. Kita sama sekali gak ada hak untuk melarang mereka pergi atau menahan mereka untuk tetap berada disini. Itu semua menjadi keputusan mereka. Tapi cinta yang besar mampu membuat keputusan yang benar. Beberapa diantaranya memilih untuk pergi dan menyerah dengan anggapan agar orang yang mereka sayangi dapat hidup lebih baik tanpa mereka. Beberapa orang lagi akan memilih untuk tetap bertahan dan berjuang sampai akhir sampai waktu yang memutuskan segalanya. Pilihan pertama itu adalah keegoisan yang memakan cinta yang utuh. Bagaimana mereka tahu bahwa kita akan baik-baik saja tanpa mereka. Bagaimana kalau berakhir sebaliknya. Untuk pilihan kedua, memang seharusnya kita tetap bertahan dan meneruskan semua perjuangan yang sudah kita lewati.
Suho bukan lagi anak kecil. Dia tahu dimana dermaga yang akan dijadikan sebagai pelabuhan terakhir untuk perahunya. Dia tahu istana mana yang akan dia tinggali selamanya. Kamu harus percaya pada kenyataan saat ini kalau kamu dan Suho sudah bersama. Kamu gak boleh mengingkari kenyataan yang ada. Rasa takut yang berlebihan itu bukan cinta melainkan obsesi pada cinta. Kita boleh takut tapi dengan kadar yang sewajarnya. Kamu bukan terlalu takut, kamu hanya belum siap untuk hal-hal buruk didepan sana. Aku yakin kamu dan Suho bukan anak kecil yang mudah menangis dan minta pertolongan. Kalian berdua sama-sama besar dan tahu hidup yang seperti apa yang kalian inginkan" balas Kyonara pada Bonara.
"Mungkin kakak benar. Gue hanya belum siap jika kemungkinan terburuk datang. Gue hanya takut menghindari itu semua dan menyerah. Tapi setelah dengar kata kakak barusan gue tahu setiap sisi di dunia ini gak ada yang mudah untuk dilalui, semuanya membutuhkan proses yang kuat. Makasih ya kak" kata Bonara pada Kyonara. Bonara memeluk Kyonara erat. Kyonara juga memeluk Bonara erat. Siang itu setelah mereka membicarakan banyak hal Kyonara bersiap untuk pergi bekerja ke Sun Hospital bersama Bonara yang akan mengantarkan Kyonara. Kyonara sampai di Sun Hospital tepat pukul 12 siang. Kyonara sampai bersamaan dengan jam istirahat makan siang. Kyonara yang sedang berjalan menyusuri koridor menemukan Kivano yang berjalan cepat kearahnya. Kivano mengajak Kyonara untuk makan Dakkochi. Kyonara sangat senang. Kyonara mengaitkan kedua tangannya pada lengan Kivano yang gagah. Mereka pergi bersama mobil Kivano. Setelah sampai ditempat makan Kyonara bersama Kivano duduk salah satu meja persegi dan segera memesan Dakkochi.
"sayang bisa gak kalo siang ini kita pulang aja" kata Kyonara pada Kivano. Kivano terkejut saat mendengar Kyonara yang meminta untuk pulang.
"kenapa? Kamu gak enak badan? Sakit?" tanya Kivano pada Kyonara.
"gak kok. Tapi aku mau dirumah aja sama kamu" kata Kyonara manja pada Kivano.
"kalo kamu mau dirumah, kenapa tadi datang kerumah sakit. Kan kamu bisa minta aku untuk pulang" kata Kivano lembut pada Kyonara.
"aku mau lihat wajah kamu" jawab Kyonara sambil tersenyum lebar pada Kivano.
"tapi aku masih ada beberapa pekerjaan lagi sayang" kata Kivano pada Kyonara hati-hati. "pekerjaan kamu juga gimana?" lanjut Kivano pada Kyonara.
"gak tahu ah, hari ini aku maunya sama kamu aja dirumah. Yayayaya" pintak Kyonara pada Kivano. Kivano benar-benar tidak bisa menolak keinginan Kyonara.
"aku coba menghubungi asisten ku juga Umin ya" kata Kivano pada Kyonara. Kyonara sangat senang mendengar perkataan Kivano. Kivano mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya dan mulai mengetikkan pesan singkat pada Asistennya juga Umin.

The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang