"Musim dingin terus menyala, cinta juga menyala, seperti tidak akan habis dimakan masa. Rasanya terlalu bahagia. Tidak ingin berlalu seperti senja berganti malam. Bagaimana itu terjadi, tidak tahu semuanya mengalir begitu saja. Sangat menyenangkan kalau ini akan berlangsung sampai masa menghabisi diri didasar bumi"
Pagi-pagi sekali Kivano sudah sibuk memandikan Yoora dan Kinno secara bergantian sementara Kyonara sedang berada didapur untuk menyiapkan makan pagi mereka. Hari itu hari libur dipenghujung minggu, Kivano dan Kyonara akan membawa Yoora dan Kinno menikmati musim dingin yang tetap tinggal dilangit Seoul. Mereka akan pergi bersama Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay dan Sehun juga Kai, Bonara, Umin dan Dokyung. Mereka akan merencanakan perjalanan menuju salah satu tempat wisata untuk menikmati musim dingin bersama-sama sambil mengenalkan banyak hal pada Yoora dan Kinno yang saat itu sudah mulai belajar berjalan dan berbicara. Setiap pagi Kivano dan Kyonara akan menyempatkan waktu mereka sebelum pergi bekerja untuk menganjak Yoora dan Kinno jalan pagi ditaman dekat rumah mereka. Suasana pagi yang dingin dan belum nampak polusi kendaraan serta kondisi lingkungan yang masih tampak bersih membuat Yoora dan Kinno sangat menikmati lingkungan disekitar mereka. Namun berbeda dengan saat itu, Kivano dan Kyonara tidak akan membawa Yoora dan Kinno untuk jalan santai dipagi hari seperti pagi-pagi biasanya. Hari itu Yoora tanpak cantik dengan pakaian hangat dan topi berbentuj karakter hewan sama seperti yang dikenakan Kinno. Bayi kembar itu sudah duduk diatas sofa layaknya singgah sana nan megah sambil memegang botol susu yang diberikan Kivano. Kivano mendudukan Yoora dan Kinno disofa yang ada diruang keluarga. Yoora dan Kinno sedang menikmati susu coklat hangat dan dimanjakan dengan siaran anak kartun di televisi yang membuat mereka tertawa. Setelah membiarkan Yoora dan Kinno bersama diatas sofa, Kivano menghampiri Kyonara dan meminta Kyonara untuk menjaga Yoora dan Kinno sebentar, Kivano akan pergi mandi dan mempersiapkan diri nya untuk pergi bersama kedua anak kembar, istri, semua adik-adiknya juga sahabatnya. Kivano meninggalkan Yoora dan Kinno yang duduk manis diatas sofa sambil menghabiskan susu coklat yang berada didalam botol panjang yang mereka genggam sedangkan Kyonara sedang menata meja makan dengan beberapa menu sarapan pagi seperti nasi goreng daging lengkap dengan telur goreng, beberapa roti isi, makanan bayi untuk Yoora dan Kinno, juga beberapa minuman pendamping seperti air putih, coklat hangat dan susu untuk adik kecilnya, Sehun. Sementara itu, dilantai atas, Suho bersama Sehun baru saja keluar dari ruang tidur mereka dan bersiap untuk turun kelantai bawah. Disaat yang bersamaan Chan dan Chen juga keluar dari ruang tidur mereka dan melihat Suho juga Sehun yang berjalan kearah tangga.
"Bang tunggu" teriak Chen pada Suho. Suho memutar tubuhnya dan melihat kearah Chan dan Chen. Suho menghentikan langkahnya, lalu Sehun juga menghentikan langkahnya. Suho dan Sehun menunggu Chan dan Chen yang sedang berjalan kearah mereka.
"ganteng banget lo berdua bang" puji Sehun pada Chan dan Chen. "tapi gue empet lihat lo berdua selalu pakai barang samaan. Bisa gak ganti kek gitu bang" protes Sehun pada kedua abang kembarnya.
Chan dan Chen tertawa, Suho juga tertawa. Sedangkan Sehun nampak bingung dengan tawa dari Suho, Chan dan Chen.
"lo tahu isi lemari pakaian kita, semuanya sama" kata Chen pada Sehun.
Suho, Chan, Chen dan Sehun melanjutkan langkah mereka menuruni anak tangga yang akan membawa mereka menuju kelantai bawah langsung bertemu pada Yoora dan Kinno yang sedang bersantai diruang keluarga.
"emangnya anak kembar didunia ini gitu semua ya. Terus nanti kalau punya istri mau samaan juga?" kata Sehun dengan gaya sok polosnya.
"gak gitu juga bego!! Urusan istri sih beda lagi. Udah jadi kebiasaan aja punya barang samaan, anak kembar itu lebih romantis sama orang yang lagi pacaran" jelas Chan kali ini.
"kayak lo udah pernah pacaran aja sih bang" cibir Sehun pada Chan.
"Chan pernah pacaran kok, lo aja yang gak tahu" kata Chen pada Sehun. Sehun menghentikan langkahnya tiba-tiba membuat Chan yang berjalan dibelakang Sehun menabrak tubuh belakang Sehun.
"kalau berhenti bisa gak tiba-tiba gitu gak?" omel Chan pada Sehun. "badan lo keras banget, mental gue nabrak lo" kata Chan lagi.
"badan gue atletis kali" balas Sehun. "lah ya lo pernah pacaran bang? Kapan? Sama siapa? Berapa lama? Kenapa bisa putus?" tanya Sehun langsung.
"belom jodoh makanya putus" jawab Chan singkat pada Sehun.
"gue nanya nya banyak bang, kenapa yang dijawab cuma satu. Ais" kesal Sehun pada Chan.
"pengen tahu banget sih lo" balas Chan.
"gue ini perhatian bang makanya nanya gitu" alibi Sehun.
"perhatian apa penasaran? Beda tipis kali itu" celetuk Chen membuat Sehun tertawa kecil.
"bang, lo kapan nikahin Kak Bona?" tanya Sehun pada Suho. Suho terkejut, nafasnya tercekat.
"kalau saatnya sudah tiba pasti gue nikahin Bonara" jelas Suho pada Sehun.
"lo siap gak sih sebenarnya bang?" tanya Sehun penasaran.
"semua yang hidup ini pasti semuanya gak pernah siap untuk semua hal. Siap itu gak bisa diukur secara nyata. Lo gak akan pernah tahu kapan lo siap" jawab Suho pada Sehun.
"gue siap jadi artis" kata Sehun cepat.
"sama kemampuan lo yang belum seberapa ini?" tanya Chan cepat.
"jadi artis itu gak mudah. Lo bisa aja diidolakan banyak orang. Bahkan semua orang didunia ini bahkan bisa lihat lo dari sudut manapun. Mereka mengagumi lo, mencinta lo setiap saat. Lo tampil untuk selalu memberikan yang terbaik untuk mereka semua. Lo kelihatan bahagia padahal sebenarnya lo bisa aja depresi karena sesuatu hal saat lo jadi artis. Kehidupan jadi artis itu gak setiap hari bahagia, ada kalanya lo lelah, pengen lari dari semuanya. Ada kalanya lo ngerasa kehidupan lo akan semakin sulit saat lo semakin diatas dan semua orang cuma tahu kalau lo bahagia dan baik-baik aja padahal dibalik itu semua lo adalah orang yang berbeda. Lo berusaha untuk membuat mereka tertawa bahkan saat lo sakit lo akan menutupi itu semua dari mereka. Lo gak mau mereka mengkhawatirkan kondisi lo. Lo gak mau mereka memikirkan hal buruk tentang lo. Semuanya lo lakuin sesempurna mungkin sampai suasana hati lo aja lo gak ngerti lagi gimana rasanya perasaan lo. Kehidupan mereka itu berat. Idola yang semua orang banggakan itu sangat berat. Mereka gak tahu bagaimana idola mereka bertahan atas senyuman untuk mereka semua. Mereka gak tahu bagaimana idola mereka tidur dan masih memikirkan hal apa aja yang akan mereka lakukan. Semua orang hanya tahu kalau idola mereka baik-baik aja. Idola mereka kesana kesini dalam keadaan yang sangat baik tapi gak semua apa yang idola mereka rasakan bisa mereka notice gitu aja. Ada beberapa titik dimana mereka gak bisa notice keadaan lo dan lo ngerasa bener-bener sendiri. Bahkan saat itu terjadi semua saudara-saudara lo aja lo rasa gak bisa bikin hidup lo normal kayak waktu lo belum jadi apa-apa. Lo harus tahu sekeras apa kehidupan orang-orang yang mengatasnamakan diri mereka adalah public figur. Lo harus tahu bagaimana diri lo akan berdiri diatas panggung nanti, lo harus bisa mengendalikan emosi lo untuk semua orang dan lo harus bisa mempertahankan diri lo saat angin bertiup kencang" jelas Chen pada Sehun.
"lo tahu banget ya bang soal begituan, padahal gue yang mau jadi artis. Tapi gue gak tahu soal begituan" kata Sehun. "gue tahu nya kalau gue nanti kerja, menghibur mereka, pulang, tidur, makan. Selesai" lanjut Sehun.
"semua hal itu harus dipikirkan Hun. Psikis terutama. Bukan hanya bidang entertain aja, tapi disemua bidang juga gitu. Semua pekerjaan gak semudah kits merencanakannya kita bangun pagi, makan, pergi kerja, bekerja, sore pulang kerumah, makan dan istirahat. Gak bukan kayak gitu. Gak ads hidup yang sesederhana itu Hun. Semuanya ada kesulitan dan kemudahan masing-masing. Tinggal kita yang belajar untuk menyikapi semuanya" sahut Suho pada Sehun.
"lo itu belum siap jadi artis. Tapi kemauan lo yang besar yang merubah pemikiran lo menjadi seolah-olah lo sudah siap. Kayak yang Bang Suho bilang tadi siap itu gak bisa diukur. Semuanya ngalir gitu aja. Gue, Chan dan Bang Suho juga gak pernah siap untuk menjalankan Universe tapi lambat laun semuanya bisa terselesaikan dan berjalan dengan baik. Sama kayak lo saat ini, lo sedang mencari persiapan untuk menjadi artis. Lo mencari kemampuan dari diri lo sendiri untuk mempertahankan posisi lo dikemudian hari. Itu bukan siap. Berbicara soal siap sampai mati pun gak ada yang benar-benar siap" jelas Chen lagi pada Sehun.
"terus niat gue mau jadi arti gue lanjutin apa gak ya bang" tanya Sehun pada Chen
"kenapa jadi tanya gue? Yang mau kerja, yang mau jadi artis itu kan lo, lo akan ngejalanin semuanya nanti bukan gue ataupun yang lain. Kalau lo yakin sama kemampuan yang lo punya ya kenapa lo harus khawatir akan semuanya. Kenapa juga lo harus ragu. Gue aja yakin, mental lo baja. Lo pasti bisa jalani semuanya nanti. Bahkan saat lo kesulitan dan mungkin memilih menjauh dari kita semua, kita tetap akan berlari kearah lo dan meraih tangan lo untuk kita genggam" balas Chen pada Sehun.
"Hun, mending mulai latihan lagi. Lo banyak liburnya buat latihan selama ini. Kita baru beberapa kali latih lo buat latihan. Lanjutin aja lagi. Gak ada alasan buat lo berhenti belajar dan berusaha. Lo bisa kok. Beberapa bulan lagi CM Ent bakal ngadain audisnya, lo masih ada kesempatan dan peluangnya cukup besar karena niat dan usaha lo yang udah dilakukan dari jauh-jauh hari. Kalau kata orang gak ada usaha yang mengkhianati hasil, menurut gue semua usaha lo saat ini bakal terbayarkan nanti. Gue percaya sama lo, kalau lo bisa bikin mimpi lo jadi nyata" sambung Chan memberikan semangat pada Sehun. Sehun tersenyum lega setelah mendengar perkataan Suho, Chan dan Chen yang memberikannya begitu banyak motivasi juga semangat. Sehun sangat bersyukur untuk itu.
"semangat ya Hun, kita semua selalu mendukung lo, termasuk Yoora sama Kinno tuh yang selalu tahu kapan lo ada disekitar mereka. Kalau jarak lo udah deket sama mereka, mereka pasti langsung ketawa deh ngeliat lo" kata Suho pada Sehun.
"itu karena kegantengan gue ini bang" kata Sehun percaya diri.
Sehun berjalan mendekati Yoora dan Kinno yang sedang melihat kearah Sehun dengan senyum lebar diwajah keduanya. Yoora dan Kinno nampak sangat bahagia saat melihat Sehun bersama Suho, Chan dan Chen yang berjalan bersamaan kearah mereka.
"amaaaann" teriak Kinno setelah melepas botol susu nya. Kinno bertepuk tangan senang saat melihat paman-paman mereka yang selalu tampil dan terlihat sangat tampan.
"uuuyyyeee, aaaammaaannn" sahut Yoora mengatakan paman dengan bahasa anaknya aman. Sehun berlarian kecil kearah Yoora dan Kinno sehingga membuat Yoora dan Kinno tertawa kecil. Sehun memeluk Yoora dan Kinno bersamaan setelah Sehun berada tepat didepan mereka.
"lagi apa Yoora sama Kinno" tanya Sehun pada Yoora dan Kinno.
"cucu" jawab Yoora dengan suara yang terdengar sangat menggemaskan.
"cucunya enak?" tanya Sehun lagi.
"enyaaak aman" kata Kinno. Yoora dan Kinno terlihat sangat lucu dimasa pertumbuhan mereka. Kata perkara yang mereka ucapkan belum terdengar dengan jelas namun itu semakin membuat keduanya tampak sangat menggemaskan dan menjadi moodbooster untuk semua orang dirumah itu.
"hari ini ponakannya Paman Suho minum susu apa?" tanya Suho kali ini.
"oklaat hihi" kata Yoora dan Kinno bersamaan. Suho, Chan dan Chen juga Sehun tertawa melihat tingkah kedua ponakan kembar mereka
"
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Snow
FanfictionBersama Suho, Baeky, Umin, Chan, Chen, Kai, Sehun, Lay dan Dokyung musim gugur segera berakhir, artinya dia juga harus mengakhiri segala nya untuk melanjutkan musim selanjutnya. Mungkin akan terasa sangat sulit tapi dia begitu antusias menantikannya...