CHAPTER 26

106 11 11
                                    

"Jika sejak awal kita memutuskan untuk berada pada sangkar yang sama, maka tidak seharusnya kita berani untuk terbang bebas dan lupa untuk kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika sejak awal kita memutuskan untuk berada pada sangkar yang sama, maka tidak seharusnya kita berani untuk terbang bebas dan lupa untuk kembali. Ketika kita berani untuk berbicara maka seharusnya kita tahu seperti apa kita saat ini juga nanti"

"baaaaanggggggggg... Abaaaaangggg" teriak Sehun pagi-pagi buta sambil mengetuk pintu kamar Baeky. Baeky terlihat masih tampak tertidur pulas diatas tempat tidurnya juga berada dibawah selimut tebal bermotif bintang-bintang besar berwarna hitam.
"aaabaaaaangg banguuuunnn" kata Sehun yang masih berdiri didepan pintu kamar Baeky. Baeky mengunci pintu kamarnya dari dalam sehingga Sehun tidak bisa memasuki kamar Baeky langsung. Sehun terus mengetuk pintu kamar Baeky dengan keras sehingga membuat Suho bersama Chan dan Chen keluar dari kamar mereka masing-masing.
"apaaan sih lo pagi-pagi udah teriak aja" omel Chan yang berdiri diambang pintu kamarnya.
"kita harus pergi kerumah sakit bang. Kak Kyo boleh pulang hari ini" kata Sehun sangat girang. Sehun kembali mengetuk pintu kamar Baeky dengan keras. Baeky muncul dari balik pintu dengan wajah garangnya.
"gue gak budek ya. Gue cuma masih tidur aja" oceh Baeky ketus pada Sehun.
"lo tidur apa belajar mati sih. Lama banget bangunnya. Nih kalo dirumah ini ada gempa lo duluan dah yang mati ya" omel Sehun pada Baeky. Baeky memutar bola matanya malas lalu kembali berjalan masuk kedalam kamarnya. Baeky kembali melempar tubuhnya keatas ranjang tempat tidur dan kembali memejamkan matany.
"lo jangan ngarang cerita ya" balas Chen yang juga berdiri diambang pintu kamarnya bersama Chan disampingnya.
"kata siapa Kak Kyo boleh pulang?" tanya Suho pada Sehun dari depan pintu kamarnya.
"Bang Ki barusan nelpon Bang Lay, tuh Bang Lay udah dibawah sama Abang Kai sama Kak Bona juga" kata Sehun pada Suho.
"hah!! Mereka semua udah disini pagi-pagi buta?" tanya Chan cepat.
"bukan pagi yang buta, tapi lo yang buta bang. Ini udah hampir setengah 8 pagi dan kalian semua kalah sama si anak ayam ganteng yang udah bangun dari tadi" kata Sehun dengan bangganya.
"dih biasanya juga kalo hari sekolah lo bangun mesti diguyur pakek air dulu sama Kak Kyo" sambung Chen. Sehun terkekeh malu.
"ah cepetan mandiii lah kita kerumah sakit. Sarapan disana aja ya. Kak Bona bawa banyak makanan" jelas Sehun lagi.
"bangunin abang lo satu itu tuh" tunjuk Chan pada Baeky yang kembali tidur dikamarnya. Sehun melihat kearah kamar Baeky dan benar laki-laki berambut pirang itu kembali tidur. Sehun terlihat geram dan melangkah masuk kedalam kamar Baeky. Sehun menaiki tempat tidur Baeky dan menimpa tubuh Baeky dengan tubuh Sehun yang berat. Baeky hampir kesulitan bernafas saat tubuh atletis Sehun berada diatas punggung Baeky.
"BERAAAATT BADAN LO BEGOOO. TURUUN" omel Baeky pada Sehun. Sehun tertawa melihat Baeky yang sedang mengatur nafasnya yang tidak teratur.
"udah tua lo bang, nafas ngos-ngosan gitu ih" canda Sehun pada Baeky.
"umur boleh tua, tapi muka gue tetep anak mudaa" balas Baeky lalu berjalan mengambil handuk mandi yang tergantung didekat pintu kamar mandi.
"mau ngapain bang?" tanya Sehun dengan wajah polosnya.
"lanjut tidur. PUAS?" balas Baeky lalu kembai berjalan kearah kamar mandi meninggalkan Sehun yang tertawa puas diatas tempat tidur Baeky.
"Hahahaha. Tempat lo tidur di closet sih ya, gue lupa bang" balas Sehun setelah Baeky berada didalam kamar mandi dan sedang melepas pakaiannya. Sehun semakin tertawa saat mendengar Baeky berteriak dari dalam kamar.
"adek terLuckNut loh yaaa Sehuuunn" kesal Baeky malah membuat Sehun semakin senang tertawa dan menertawai Baeky. Sehun berjalan keluar dari kamar Baekdan menurup pintu kamar Baeky rapat. Tidak lama dari kepergian Sehun dari kamar Baeky, terdengar dari dalam kamar mandi Baeky suara air mengalir. Baeky sedang mandi dibawah shower air hangat yang meluruh membasahi badan atletis Baeky. Sementara itu Sehun turun kelantai bawah menyusul Bonara, Kai dan Lay. Sedangkan  Suho bersama Chan dan Chen kembali masuk kedalam kamar mereka sejak tadi dan mereka saat itu sedang bersiap-siap. Dilantai bawah terlihat Bona bersama Lay dan Kai seperti sedang membersihkan ruangan yang ada dibawah. Mereka menata ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan sampai ruang dapur agar terlihat bersih, wangi juga rapi. Mereka melakukan itu semua untuk menyambut kepulangan Kyonara hari itu. Sehun yang beru saja turun kelantai bawah meghampiri Bonara yang sedang bersama Lay dan Kai diruang keluarga. Mereka sedang menyaksikan acara tv pagi. Sehun duduk diruang keluarga bergabung dengan Bonara, Lay dan Kai.
"Bang Lay, kenapa gak tinggal sini aja sih biar disini rame lagian abang juga gak harus bolak balik rumah sana kerumah sini" kata Sehun pada Lay. Ya, sejak Kivano dan Kyonara menikah dan sampai saat mereka masih berada dirumah sakit Lay tetap berada dirumahnya yang dibeli oleh Kivano sejak beberapa tahun lalu walaupun saat ini Lay sudah menjadi saudara dan keluarga untuk Suho, Chan, Chen, Baeky dan juga Sehun namun Lay tetap memilih untuk tinggal dirumahnya yang dibeli oleh Kivano. Bukan tanpa alasan Lay tidak ingin pindah dan menetep bersama keluarga Sehun. Lay tidak ingin benar-benar langsung pergi begitu saja meninggalkan rumah dengan penuh kenangan itu. Dimana sejak kepergian ayahnya dulu dan Kivano yang mencoba untuk hidup mandiri setelah Kivano lulus dari studi kedokteran itu juga membuat hati Lay tergerak untuk mengikuti jejak Kivano. Lay tidak ingin bergantung pada banyak orang bahkan jika itu adalah saudaranya sendiri. Lay ingin belajar hidup mandiri dan Lay rasa Lay perlu untuk melakukan itu agar kelak ketika dirinya memilih untuk menikah dan memiliki keluarga baru Lay sudah sangat siap untuk menghadapi semua kenyataan hidup dimana itu hanya Lay sendiri yang bisa merampungkannya.
"gue akan tinggal disini tapi gue juga gak akan ninggalin rumah disana" balas Lay pada Sehun.
"kenapa?" tanya Sehun pada Lay.
"itu rumah yang dibeli sama Bang Ki setelah dia lulus dari studi kedokterannya. Kami berdua memutuskan untuk hidup mandiri jauh dari ibu. Jangan berpikir kami ingin hidup jauh dari ibu karena kami gak sayang dan gak peduli sama ibu. Ini semua untuk hidup kami yang lebih baik. Setelah kepergian ayah, kami berpikir kalo kami gak mau menyusahkan dan menjadi beban untuk orang terdekat kami walaupun itu ibu tapi kami perlu untuk belajar mandiri dan tumbuh dewasa dengan sendirinya. Kami gak mau posisi ibu yang seorang direktur rumah sakit memengaruhi kehidupan kami" jelas Lay pada Sehun. Bonara dan Kai mendengarkan setiap pembicaraan antara Lay dan Sehun.
"maksudnya memengaruhi gimana?" sambung Kai kali ini.
"lo tahu pandangan orang diluar sana sama gue dan Bang ki gimana, apalagi Bang Ki kerja dirumah sakit sendiri. Kami cuma gak mau kalo mereka diluar sana beranggapan hidup kami berdua semakin mudah karena posisi ibu yang sangat baik di Sun Hospital. Kami ingin membuktikan bahwa posisi ibu gak semata-mata bisa membahagiakan kami. Kami terkadang tertekan untuk beberapa hal. Terutama bagaimana kami harus bersikap diluar, kami membawa nama baik Sun Hospital dan ibu. Kami tahu mau dimanapun kami berada kami bisa aja bikin kesalahan dan menyalahgunakan posisi ibu. Dan kami gak mau itu terjadi. Kami ingin hidup tanpa campur tangan kekuasaan ibu. Ibu cukup berdoa dan mendukung setiap keputusan yang kami ambil. Kami gak mau dianggap sebagai anak direktur rumah sakit yang selalu hidup dengan mudah bahkan kesulitan untuk mati. Rumah itu, dibeli sama Bang Ki dengan uang gaji selama jadi dokter umum. Bang Ki baru bisa beli rumah itu setelah dia berhasil menyelesaikan studi kedokteran sebagai spesialis anak. Itu semua butuh perjuangan. Disana gue dan Bang Ki hidup berdua bahkan ibu jarang untuk kesana. Kalo kami ingin bertemu ibu, kami yang akan pulang kerumah ibu. Gue sama Bang Ki belajar masak, beres rumah dan ngelakuin banyak hal cuma berdua. Pagi-pagi rumah sepi, gue kuliah Bang Ki kerja sore gue balik kuliah Bang Ki belom pulang kerja bahkan Bang Ki baru pulang kerja disaat besok pagi gue mau berangkat kuliah lagi. Kita berdua selalu bertabrakan dirumah itu. Tapi gue seneng, Bang Ki selalu bisa jadi panutan gue untuk tetap hidup dengan baik. Cara Bang Ki mengatur hidupnya secara mandiri dan melakukan banyak hal dengan caranya sendiri itu yang buat gue salut sama dia. Makanya gue mutusin untuk gak akan meninggalkan rumah itu" jelas Lay panjang lebar pada Kai, Sehun dan Bonara.
"kami akan senang kalo kamu sering datang kesini" celetuk Suho yang sedang menuruni anak tangga bersama Chan, Chen dan Baeky.
"setiap pulang kuliah gue akan kesini bang, malemnya gue pulang kesana lagi. Tiap weekend gue akan tinggal disini" kata Lay pada Suho. Lay tersenyum dan Suho juga. Suho tidak akan memaksa Lay untuk keputusan yang sudah dipikirkan Lay sebelumnya dan keputusan yang telah diambil Lay juga keputusan yang akan dilakukan Lay. Suho senang Lay sudah memilih apa yang akan dilakukannya untuk keluarga mereka.
"makan malam disini dan kamu baru boleh pulang" balas Suho pada Lay.
"SIAP PAK!!" balas Lay penuh semangat.
"Bang kalo nginep disini jangan tidur dikamar gue ya. Gue gak mau tidur sama cowok. Gue maunya sama cewek" kata Sehun pada Lay.
"lo pikir gue bakal tidur sekamar sama lo. Alergi gue!" balas Lay membuat Baeky tertawa puas. Sehun menatap sinis Baeky.
"sama gue aja Lay" sambung Baeky. Lay langsung setuju.
"ini sih judulnya duo idiot sekamar" gerutu Sehun pada Lay dan Baeky.
"seenggaknya, gue gak tidur sama anak ayam kayak lo. Bisa penyakitan gue kalo tidur sama ayam" canda Lay pada Sehun. Suho bersama Kai, Chan dan Chen juga Bonara tertawa.
"Suho, aku liat persediaan makan didapur udah kosong. Nanti Kak Kyo mau dikasih makan apaan pas pulang" kata Bonara pada melihat kearah Suho yang sedang berjalan mendekati Bonara.
"belanja aja yok" kata Suho pada Bonara.
"ikuuuttt" rengek Sehun pada Suho.
"cuma mau berdua aja sama Bona" balas Suho membuat Sehun cemberut.
"hahahaha" Chan, Chen, Kai, Lay dan Baeky tertawa puas melihat wajah Sehun.
"kesian" balas Bona pada Sehun dengan tawa kecilnya.
"yaudah gue sama Bang Chan dan Bang Chen aja" kata Sehun menatap wajar Chan dan Chen secara bergantian.
"kita sibuk, mau ke Universe lihat urusan disana" balas Chan santai.
"maaf ya" sambung Chen. Sehun kembali membuat wajah cemberutnya.
"yaudah sama Bang Baeky, Abang Kai, Abang Lay" jawab Sehun cepat.
"kita mau ngerjain tugas bareng" jawab Kai dengan senyum devilnya.
"jangan ganggu" kata Lay.
"lo gak mau bilang something gitu bang?" tanya Sehun pada Baeky yang terlihat diam setelah Lay berbicara.
"udah diwakilkan sama Lay dan Kai" jawab Baeky santai pada Sehun. Sehun menampakkan wajah kesal juga cemberutnya.
"fix. Terakhir gue sama Bang Ki sama Kak Kyo aja. Pasti gak ditolak gue yakin!" kata Sehun dengan penuh percaya diri.
"Bang Ki sama Kak Kyo mungkin gak akan nolak lo. Tapi lo yakin mau nempelin pasangan suami istri itu, baru nikah lagi" kata Bonara menaikkan alismatanya sebelah kanan. Sehun menepuk dahinya cepat.
"ASTAGAAA GUE MASIH TERLALU KECIL UNTUK TAHU URUSAN MEREKA BERDUA" teriak Sehun setelah sadar dengan apa yang dikatakan oleh Bonara.
"emangnya apa yang lo bakal tahu tentang Kak Kyo dan Bang Ki?" tanya Bonara pada Sehun.
Sehun mati kutu. Sehun gugup. Sehun gelagapan. "ah..ha..gak ada. Gak tahu gue" kata Sehun terbata-bata.
"Suhoo cek kamar Sehun mungkin ada sesuatu disana" teriak Bonara lalu berdiri dengan cepat.
"lo udah nonton apa aja hah?" tanya Chan cepat.
"berapa banyak yang lo tonton?" tanya Chen.
"gak nyangka gue. Dapet dari mana lo?" tanya Kai mendekati Sehun.
"siapa yang ngajari  lo?" tanya Baeky kali ini.
"dimana lo simpen itu?" tanya Lay.
"jangan kasih tahu mereka. Mereka pasti mau lihat juga" kata Suho sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya. Suho berbicara santai dengan senyum devil kearah Chan, Chen, Lay, Kai dan Baeky.
"jangan-jangan kamu juga?" kata Bonara pada Suho, curiga.
"sekali doang sih" balas Suho dengan santai dan tersenyum kaku pada Bonara.
"yaudahlah sama" balas Bonara lalu kembali duduk disofa.
"BONAAAAAA BARU KALI INI ADA CEWEK NGAKUU. ASTAGAAA" Teriak Kai membuat Bonara menutup kedua telinganya rapat. Bonara tertawa kecil melihat raut wajah dari Suho, Chan, Chen, Baeky, Lay, Kai dan Sehun.

The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang