13

36.2K 2.3K 66
                                    

"Woi kecil, ngapain lo disitu?" Tanya Alan ketika sudah sampai dirumahnya dan melihat Felice yang sedang serius dengan handphonenya.

"Eh buset, kaget aing," ucap Felice

"Ngapa lo bocah?"

"Kepo amat dah lo!"

"Ga boleh songong ama gue! Ga gue beliin Novel lagi, mewek darah lo!"

"Ehh jangan dong, ah bang Alan ganteng mirip Shawn mendes," rujuk Alan

"Alfaaaaaa," teriak Felice yang tiba tiba memeluk Alfa ketika sampai rumah.

"Dari mana lo? Lo juga punya pacar? Jan jan tdi lo ngedate?"

"Engga lah, gue mah anak baik baik."

"Najis lo kecoa!"

"Kenapa baru pulang?" Tanya Alan sinis. "Ada tugas sedikit yang harus dikerjain kelompok," ucap Alfa tersenyum.

Walaupun Alan terdengar sinis, tetapi Alfa sangat senang mendengar Alan menanyainya.

Alan kembali menuju kamarnya dan sungguh kini ia sangat sumpak disini ia ingin mencari hal hal yang menyenangkan.

Alan melirik jam din ding yang menunjukam pukul 19.00. Alan pun mengganti pakaian menjadi sweater dan jeans.

"Mau kemana lo?" Tanya Felice

"Keluar sebentar,"

"Hati hati ya! Gue nitip martabak,"

"Iya, lo?" Tanya Alan kepada Alfa

"Starbuck," lanjut Alan yang pasti sudah tau kesukaan Alfa. Alfa yang senyum mengembang karena Alan mengetahui keiinginannya.

Alan yang hanya keluar untuk membeli coklat dan pesanan kedua saudaranya itu! Alan-pun melajukan motor ninjanya.

Alan memasuki sebuah mini market yang tak jauh dari rumahnya dan ia membeli coklat, ice cream, dan ciki serta minuman dingin untuk Arla. Ia tahu bahwa kini Arla sedang sendiri dirumahnya karena orang tuanya yang tiba tiba ada urusan diluar kota sedangkan Arka pergi bermain bersama teman temannya.

Alan kembali membeli martabak dipinggi jalan serta menuju sturbuck untuk membeli pesanan Alfa.

Ketika telah mendapatkan yang ia beli, ia kembali menuju rumahnya untuk memberi makanan dan minuman kepada saudara saudaranya dan bergegas kembali menuju rumah Arla.

***

Pagi telah datang, langit yang cerah, tetapi tidak secerah hati Arla. Mood Arla yang hilang lantaran kakaknya semalam tidak pulang, dan Alan hanya memberi makanan saja.

"Udah sat, jan marah. Maafin gue elah," ucap Arka yang membujuk adiknya dimeja makan.

"Sana lo pergi!" Sentak Arla

"Yawlah ade gue yang mungil semungil park bo young, jan marah nanti gue beliin tiket konser," ucap Arka

"Serius?" Tanya Arla

Perfect Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang