Arla telah sampai disekolahnya karena Azka mengantarkan, tetapi tetap saja ia telat masuk sekolah.
"Pak, buka ya ya ya, Arla baru kali ini telat," ucap Arla dengan pupy eyesnya.
"Ga boleh! Kalo telat ya telat aja!" Tegas pak Muklis
"Kamu boleh masuk setelah pak Beta kesini," ucap pak Muklis
"Yaelah pak," cibir Arla
"Pagi pak," sapa seorang pria
"Kok ga kaget sih ada yang telat?" Tanya Alan ke pak Muklis.
"Gimana mau kaget, kalo kamu yang telat, kamu itu langganan telat tau ga!" Kesal pak Muklis
"Buka dong pak," ucap Alan
"Enak aja! Tunggu pak Beta datang!" Tegas pak Muklis menutup pintu pagar lalu pergi dari hadapan Alan dan Arla.
"Eh ada mantan," sapa Alan, tetapi Arla hanya diam tak bergeming, menganggap Alan tidak ada.
"Yaelah mantan disapa diem aja, kaget ya?" Tanya Alan menaikan alisnya tebalnya.
"B aja," ketus Arla
"Kok telat?" Tanya Alan
"Karena ga tepat," ketus Arla
"Ya tau, alesannya?" Tanya Alan
"Kepo banget sih jadi orang!" Kesal Arla.
"Ga usah so peduli bisa? Takutnya gue ga bisa move on dari lo, karena move on dari lo butuh perjuangan,'' batin Arla
"Gpp kali kepo sama mantan, kan lo mantan terindah gue," ucap Alan
"Noh kan niatnya mau move on malah gagal, ga usah bikin gue terbang, takutnya pas udah terbang sampe langit eh tiba tiba jatoh ke dasar jurang," batin Arla
"Ga ada mantan terindah dikamus hidup gue!" Ketus Arla
"Tapi dihidup gue ada gimana dong," ucap Alan
"Bodo!'' Ketus Arla
"Belajar dong, mau gue ajarin cara mencintai seorang Alano Adisson," ucap Alan mengedipkan mata kirinya.
"Ga butuh makasi!" Ketus Arla
"Yaela mantan ketus ketus mulu, nanti tambah sayang loh," ucap Alan
"Lo bisa diem ga si?" Kesal Arla, Alan hanya tersenyum dengan tingkah Arla yang tidak pernah ia lihat lagi.
"Alan!" Teriak Clara tiba tiba, yang keluar dari mobil berasama supirnya.
"Yaela ada dedemit, kabur yu sayang, eh mantan," ucap Alan menarik Arla entah kemana.
Alan dam Arla yang lari entah kemana, dan berhentilah disebuah halte, datanglah bus, Alan menghentikan bus itu lalu menaiki dan menarik Arla.
"Pak cepet ya, ada dedemit yang ngejar ngejar saya sama calon istri saya," ucap Alan. Arla yang trauma akan bus, ia hanya memegang erat tangan Alan dan menutup matanya.
Alan menuntun Arla untul duduk di bis itu.
"Please turun," lirih Arla
"Kenapa?" Tanya Alan, bus yang sudah berjalan.
"Gue takut," lirih Arla dengan isakannya dan tiba tiba memeluk Alan.
"Takut? Kenapa?" Tanya Alan heran
"Gue takut, bener bener takut, gue pengen turun," isak Arla
"Oke kita turun," ucap Alan.
"Bang berhenti, kita sampai sini aja, nih uangnya." Ucap Alan
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Badboy [END]
Teen Fictionudah ending gais!! Jangan lupa Vote dan comentnya ya!! Alano si cogan famous yang suka sama ade kelasnya sendiri. Alan yang menghalalkan segala cara untuk membuat Arla menjadi miliknya.