34

26.3K 1.7K 57
                                    

"Kenzo?" Tanya Arla

"Lo sekolah disini?" Tanya Kenzo tersenyum

"Iya," ucap Arla yang masih fokus kepada bu Neni

"Gimana lo punya temen sekarang?" Tanya Kenzo. Karena setau Kenzo Arla tidak pernah mempunyai teman kecuali SMP ia memiliki satu teman. Kenzo adalah teman SD sekaligus SMP.

"Apa urusanya sama lo? Mau gue punya temen kek engga kek bukan urusan lo juga," ucap Arla melotot dan terdengarka cekikikan Alan dari belakang Arla.

"Masih aja galak ya lo, heran gue. Lo udah punya pacar? Curiga ga ada yabg mau," Tanya Kenzo terkekeh.

"Udah, Gue! Mau gangguin pacar gue lo?" Tanya Alan tiba tiba.

"Siapa lo?" Tanya Kenzo

"Gue? Alan," Bangga Alan

"Alan? Kaya pernah denger? Ah iya, lo yang pernah mukulin temen gue? Ya! Alano Adisson. Ga akan mungkin dia mau sama cowo nakal kaya lo," sinis Kenzo yang langsung mendapatkan bogeman dari Alan.

"Alan udah!" Teriak Arla

"Heh Alan! Kamu lagi mau dihukum malah ngelanggar!" Ucap pak Beta berlari menuju Alan yang tengah memukul wajah Kenzo.

"Gausah so lo jadi murid baru!" Kesal Alan yang tengah ditahan oleh Pak Beta agar tidak kembali meninju wajah Kenzo.

"Bu Neni tolong telpon ayah Alan suruh ia datang kesekolah," ucap Pak beta

"Baik pak," ucap bu Neni lalu menghampiri telepon sekolah.

"Lo gpp?" Tanya Arla kepada Kenzo. Kenzo hanya tersenyum.

"Gpp kok, dia bener cowo lo?" Tanya Kenzo

"Ya gitu deh," ucap Arla

"Selera lo tinggi juga ya," ucap Kenzo terkekeh kecil.

"Arla tolong bawa Kenzo ke UKS ya?" Pinta pa Beta

"Iya pak." Ucap Arla membawa Kenzo ke UKS.

"Bapa kenapa suruh pacar saya?" Omel Alan

"Ga sopan kamu ngomel sama guru," kesal pak Beta

"Ya maaf, tapi kalo tuh cowo ngapa ngapain pacar saya gimana?" Tanya Alan

"Ada cctv kok," ucap Pak Beta lalu datanglah Sanusi dengan wajah menahan amarah.

"Hallo pak, mari duduk," ucap Pak Beta

"Apa anak saya membuat masalah lagi?" Tanya Sanusi to the point.

"Iya pak, barusan dia memukul wajah murid baru," ucap Pa Beta.

"Alan!" Bentak Sanusi yang dibalas dengusan oleh Alan.

"Maaf atas kelakuan anak saya, saya akan menerima hukuman apapun," ucap Sanusi yang pasti malu. Dia pemilik sekolah ini tetapi anaknya sangat nakal.

"Baiklah, terima kasih untuk waktunya," ucap Pak Betta.

"Alan! Ikut papa!" Ucap Sanusi

"Kamu itu ga ada cape capenya buat kesalahan terus! Bisa ga sih kaya Alfa aja? Belajar serius bukan kerjaannya cari cari masalah!" Bentak Sanusi

"STOP! Stop buat sama samain Alan sama Alfa! Iya Alan ga sebaik Alfa. Pah! Tuhan nyipatain manusia beda beda, ada yang sifatnya jelek atau bagus, ada yang bodoh dan ada yang pinter," ucap Alan dengan nada diperbesar.

"Makannya dari itu manusia harus merubah sifat jelek menjadi baik!" Bentak Sanusi.

"Aku harus sesempurana apa? Kaya malaikat yang suci tanpa ada dosa? Dan papa pikir ngerubah diri itu gampang? Ngerubah diri harus proses," bentak Alan

Perfect Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang