45

25.9K 1.5K 209
                                    

"Lan, mau latihan kapan nih?" Tanya Shania kepada Alan yang memainkan handphonenya.

"Kapan ya? Sekarang bisa ga?" Tanya Alan menatap Shania dan ketiga sahabatnya.

"Gua sih bisa aja, bisa ga lo pada?" Tanya Vino kepada Bara dan Angga.

"Bisa aja kalo dirumahnya ada banyak makanan," nyengir Bara

"Makanan wae sia, diruma sapa ye?" Tanya Angga

"Rumah gua aja dah gimana?" Usul  Shania

"Woke dah! Balik sekolah," setuju Bara

"Gua ga bisa ada les," ucap Clara tiba tiba dan mendapatkam dengusan dari Shania dan wajah sebal dari Vino, Bara, Alan dan Angga.

"Itusi serah lu, yang lain bisa." Acuh Alan yang emang udah gedek sama Clara. Clara hanya menghembuskan nafasnya kasar melihat kelakuan Alan yang lagi lagi acuh.

"Oke. Rumah lu dimana? Gua bareng lu ya Lan?" Ucap Clara mengeluarkan jurus imutnya yang sama sekali tak ada imutnya dimata Alan.

"Ga! Gua ngajak pacar gua ikut," ucap Alan dengan cepat.

"Terus gua sama sapa?" Tanya Clara sedih.

"Gua ama Angga," ucap Vino

"Gua ama Shania," ucap Bara

"Naek grab aja si! Ribet banget lo kaya janda yang pengen nikah lagi!" Kesal Vino.

"Terserah deh!" Ketus Clara kesal lalu meninggalkan Alan, Vino, Bara, Angga dan Shania.

Sepanjang koridoor kelas Clara menyumpah serapah Arla yang tak tau menahu.

"Coba deh lo ga ada! Gausah idup didunia. Pasti Alan mau sama gue! Dan gua ga perlu merjuang mati matian!"

"Perlu gua kasih pelajaran? Ide yang bagus,"

Clara melangkahkan kaki putihnya itu menuju kelas Arla yang terlihat sedang mengikuti acara KBM.

"Permisi bu," ucap Clara membuka pintu kelas Arla.

"Ada apa?" Tanya bu Novi mengalihkan pandangan kepada Clara.

"Saya ada perlu dengan Arla, apa saya boleh berbicara?" Tanya Clara

"Baiklah. Arla keluarlah dulu,'' ucap bu Novi

"Ada apa tuh si cabe?" Bisik Anna

"Gua aja kaga tau njer," ucap Arla lalu melangkahkan kakinya kedepan pintu kelas dan terlihatlah Clara dengan tatapan sombongnya dan melipatkan tangannya didada.

''Ada apa?" Tanya Arla to the point karena terdengar pertanyaan Clara mengalihkan pandangan kepada Arla.

"Bisa ikut gue?" Tanya Clara to the point.

"Ngga," ucap Arla. "Bego sih, udah tau gua lagi belajar, bisakan liat waktu? Ga punya jam?" Tanya Arla sinis.

"Gausah buat gua emosi," ucap Clara dengan penuh penekanan disetiap katanya.

"Gua ga buat lo emosi kok," ucap Arla tersnyum manis.

"Arla!" Panggil pria tampan yang wajahnya hampir mirip dengan Arla. Arla mengalihkan pandangannya kepada pria itu dan menyipitkan matanya agar terlihat jelas siapa pria itu. Arla tersnyum lebar ketika melihat pria itu yang ia sayang.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Arla menghampiri pria itu yang agak jauh darinya. Clara mengerutkan dahinya siapa pria itu? Apa dia selingkuhannya? Tak sadar ia mengeluarkan handphonenya lalu ia memfoto Arla dan pria itu.

Posisi foto itu Arla membelakangi kamera dan pria itu sangat jelas tersenyum manis.

"Lo ga kangen gua?" Tanya pria itu

Perfect Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang