"La, anterin nyok ke perpus," ucap Alan tiba tiba memasuki kelas Arla yang kebetulan free class.
"Mager, Lan." Ucap Arla menatap Alan sebal. "Jadi cewe jangan mageran, ga baik loh," ucap Alan
Arla hanya menatap Alan dengan tatapan aneh.
"Jangan natap aku kaya gitu, aku gerogi," bisik Alan
"Sejak kapan kamu jadi alay kaya gini?" Tanya Arla
"Alay? Ngga kok b aja." Ucap Alan
"Yaudah iya," ucap Arla
"Yaudah anterin ke perpus sayang, ya ya," rengek Alan
"Dapet apa?" Tanya Arla
"Ciuman?" Tanya Alan
Pletak
"Awshh sakit, sayang." Ucap Alan yang memegang kepalanya karena dijitak oleh Arla.
"Ga usah ngomong yang aneh aneh!" Ucap Arla
"Iya," pasrah Alab
Alan dan Arla-pun pergi menuju perpustakaan dan terlihatlah Bara yang sedang duduk sembara membaca sebuah buku Fisika.
"Wish tumbun lo baca buku, Bar." Ucap Alan
"Kali kali," ucap Bara yang sedari tadi diperhatikan oleh Arla jempol Bara yang bergerak gerak. Arla mengambil buku Fisika yang Bara pegang.
"Ga kaget gue," guman Arla ketika melihat Bara hanya menampilkan gigi rapinya.
"Gue kira lo lagi belajar!" Kesal Alan
"Ngehe, gue lagi cari wifi," celetuk Bara
"Ga modal lo! Gue mau main game aja dah, lumayan ada wifi, sayang sini," ucap Alan menyuruh Arla duduk disampingnya dan memainkan game online.
"Kalo udah ada game, serasa dunia milik sendiri-cowo," guman Arla yang melihat kedua laki laki yang sedang asik menatap ponselnya.
Tiba tiba perut Arla konser, dan membuat Arla meringis memegang perutnya. Arla melirik jam tangannya kini jam menjadi 10.00 dan Arla belum sarapan tadi pagi.
"Lan, aku pengen makan," ucap Arla
"Hm," guman Alan melanjutkan dengan game onlinenya itu.
"Lan, laper ih," ketus Arla
"Iya," ucap Alan
"Ke kantin yuk," ajak Arla
"Bentar lagi seru," ucap Alan
"Lan aku belum makan dari pagi," ucap Arla
"Yaudah," ucap Alan acuh
"Ingin rasanya ku berkata kasar,"
"Ayoo Lan," ucap Arla memegang lengan Akan yang sedang bermain game
"Laper, laper, laper, laper, laper," ucap Arla
"Yaudah makan aja," ucap Alan acuh
"Terus gue harus sendiri gitu ke kantin?" Tanya Arla cemberut
"Iyalah," ucap Alan
Arla yang kesal dengan sifat Alan akhirnya ia memutuskan untuk makan sendiri.
"Dion!" Panggil Arla
"Oh? Apa?" Tanya Dion
"Anterin gue makan yuk, gue laper," ucap Arla
"Lah? Alan sih?" Tanya Dion
"Lagi na ena ama game, buru dah, gue takut maag gue kambuh nih," ucap Arla
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Badboy [END]
Teen Fictionudah ending gais!! Jangan lupa Vote dan comentnya ya!! Alano si cogan famous yang suka sama ade kelasnya sendiri. Alan yang menghalalkan segala cara untuk membuat Arla menjadi miliknya.