15

33.2K 2.1K 151
                                    

"Siapa dia?" Tanya Alan dingin

"Ah? Saudara gue," ucap Arla

"Gue? Kamu itu kenapa sih?" Bentak Alan yang membuat Arla diam tak berkutik.

"JAWAB!" Sentak Alan

"Selo dong bro, ga usah bentak cewe gitu, lo belum tau kan penjelasanya? Gausah nge-gas dulu,"

"Diem lo! Gue ga ada urusan sama lo!" Tegas Alan dengan wajah yang benar benar marah.

"Cewe mana sih yang ga mau dicuekin? Lo lebih mentingin game lo dibanding gue," ucap Arla

"La, maksud aku--" ucap Alan yang langsung di potong oleh Arla.

"Udah deh ya, gue cape mau tidur," ucap Arla

"La, maafin aku, please jangan bilang aku-kamu saat kita lagi berdua," ucap Alan.

"Bisa pergi?" Tanya Arla

"Tapi maafin aku dulu," ucap Alan

"Gue bilang pergi ya pergi!" Sentak Arla dan menutup pintunya

"La, Jangan pernah ngecewain orang yang udah syg sama lo! Karna nanti ketika dia udah cape sama kelakuan lo, dan dia pergi. Lo bakal nyesel," ucap Marco

"Audah gue mau tidur," ketus Arla yabg langsung memasuki kemarnya.

***

"Lo kenapa, Lan?" Tanya Alfa ketika melihat kembarannya itu berada didalam kamar dengan wajah kusutnya.


"Kenapa orang yang gue sayang ga pernah bales rasa sayang gue?" Tanya Alan

"Apa Arla emang ga sayang gue? Dia ga pernah ngomong sama gue kalo dia sayang sama gue," ucap Alan dengan nada suara membesar

"Alan! Dengerin gue, ga semua rasa sayang itu harus diungkapin, Dia cuma takut lo bosan kalo sering ngucapin sayang sama lo,"

"Tapi gue bahagia,"

"Lan! Arla baru masuk ke kehidupan lo, dia belum tau sifat asli lo,Dia belum tau kehidupan lo, jadi biar waktu yang nentuin semuanya," ucap Alfa

"Yaudah mending lo makan dulu, lo dari istirahat belum makan," ucap Alfa

"Gue lagi ga mau makan, gue mau tidur aja," ucap Alan lalu membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.

Alfa yang melihat kembarannya itu putus asa ia hanya bisa memandang kasihan. Alfa yang belum pernah merasakan apa itu cinta, tetapi ia merasakan sakitnya akannya cinta.

Cinta tidak selalu mengundang kebahagiaan, terkadang cinta hanya mengindang kepedihan.

***

Pagi-pun telah tiba, suara kicauan burung terdengar, sinar matahari yang menampakan dirinya. Alan dan Alfa yang kini tengan tertidur pulas.

"ALFA! ALAN! BANGUN KALIAN GA SEKOLAH?!" Teriak Sanusi

"Hmm iya," guman Alfa lalu berdiri dan mengambil handuk dan pergi menuju kamar mandi.

Perfect Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang