24

30.2K 2K 180
                                    

"Jadi itu yang buat lo takut sama bus?" Tanya Alan. Arla hanya mengangguk lemah.

"Dan lo percaya kalo gue takut kucing?" Tanya Alan

"Apa? Lo takut kucing?" Tanya Arla terkejut.

"Iya, dan lo tau? Cuma lo yang tau kalo gue takut kucing," ucap Alan

"Serius?" Tanya Arla yang membuat Arla seketika tertawa keras mendengar ucapan Alan. Cowo bar bar seperti Alan takut kucing.

"Bahagia? Mau ledek gue sekarang? Nyesel gue kasih tau," kesal Alan.

"Gila! Cowo kaya lo takut kucing, baru tau gue," ucap Arla terkikik. Alan yang sudah tahu pasti setelah ini ia akan diledek habis habisan oleh Arla! Sembari menunggu Arla menyelsaikam tertawanya itu Alan mengeluarkan benda berukuran panjang dan ia letakan pada jari Alan. Lalu ia mengeluarkan korek dan menyalakan.

"Alan lo ngeroko!" Ucap Arla terkejut

"Ga baik bego buat kesehatan! Matiin ga?" Omel Arla

"Baru juga dinyalain, bentar deh ya, gue cape," ucap Alan

"Alan, lo tau ga? Rokok bisa ngebunuh lo!" Omel Arla

"Jadi lo takut nih kalo gue mati? Jadi lo takut ga nikah sama gue? Mantan gue perhatian banget sii," ucap Alan mencubit pipi Arla.

"Idih! GR banget lo jadi cowo," ketus Arla.

"Arla!" Teriak sesoarang.

"Ka Azka?" Tanya Arla

"Lo disini ternyata, lo ga sekolah?" Tanya Azka melirik jam tangannya.

"Engga, gue telat," ucap Arla

"Eh ini siapa? Pacar lo?" Tanya Azka

"Oh bukan, ini temen gue," ucap Arla

"Boong! Kenalin nama gue Alano Adisson, gue adalah mantan terindahnya dia," ucap Alan

"Mantan?" Tanya Azka

"Kenapa lo? Kaget? Karena udah mantan jadi tambah deket?" Ketus Alan

"Engga kok, oh iya La--"

"Anjing ada kucing! Arla ayo kabur," teriak Alan ketika melihat kucing menghampiri Alan, Azka dan Arla.

"Arla ayo kabur!" Teriak Alan yang membuat Azka dan Arla tertawa terbahak bahak. Mendengar tawaan Arla yang sangat keras, Alan memutuskan untuk berlari menghindari dari kucing tersebut.

Alan berlari menjauhi kucing dan Arla cepat cepat menjauhkan kucing itu.

"Alan! Udah ga ada," teriak Arla

"Serius?" Teriak Alan

"Iya." Teriak Arla lalu Alan menghampiri Arla dan Azka yang sedang duduk dan mengobrol ria, sedangkan Alan? Ia hanya dikacangi.

"Dikacangin ga enak ya," celetuk Alan yang tidak ditanggapi oleh Arla. Karena masih dikacangi ia menyanyi sendiri dengan keras.

"Balon ku ada lima, rupa rupa warnanya merah, kuning, kelabu, merah muda dan biru, meletus balon ijo DOR! Eehh btw, balon ijo dari mana? Kok bisa meletus? Nah lo misteri lagi balonku," ucap Alan

"Alan lo berisik malu maluin!" Ketus Arla

"Lagian gue dikacangin!" Sebal Alan lalu pergi dari hadapan Arla dan Azka.

"Yaela tuh bocah, ka gue nyusul Alan dulu ya," ucap Arla

"Oh iya, gue juga mau pergi kok," ucap Azka

"Alan tungguin gue kampret!" Teriak Arla

***

Clara yanh ditinggalkan oleh Alan membuat dirinya kesal, apa lagi ketika Alan pergi bersama Arla wanita yang dibencinya.

Perfect Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang