16

31.9K 1.9K 263
                                    

PRANG!

Suara pecahan beling terdengar, dan berserakanlah nasi goreng yang sengaja Arla buat dikantin tadi.

Tubuh Arla menegang, matanya mulai memanas melihat Alan dipeluk wanita lain. Arla berlari dengan kencang tanpa peduli tatapan siswa siswa lain yang menatap dirinya aneh.

Kali Arla membawa dirinya menuju depan gerbang, ia tidak melihat keberadaan pak Muklis, karena ada kesempetan ia pergi menuju gerbang dan berniat menjauh dati sekolah.

Arla terus berlari hingga kakinya diam disebuah taman yang sepi, karena jam masih menunjukan pukul 09.30. Arla hanya melihat sekerumpulan anak TK yang sedang berolahraga.

Arla menelusuri taman yang tidak dikunjungi anak anak kecil, karena dirinya butuh sendiri. Arla menduduki salah satu bangku taman dengan pohon rindang dibelakang kursi itu. Arla menangis sejadi jadinya dan ia berbicara kepada diri sendiri tentang hubungannya dengan Alan.

"Kenapa disaat gue udah jatuh cinta, lo harus bersama orang lain?" Tanya Arla

"Kenapa disaat gue udah mulai nyaman, lo malah bikin gue sakit?" Tanya Arla

"Seolah olah lo dateng cuma buat hati gue terluka," lirih Arla

Arla yang sudah lama berdiam diri ditaman, dengan tangisan yang keluar dari matanya. Dari sekian lamanya ia diam ditaman, banyak notice yang masuk kedalam handphonenya.

Alano❤: kamu dimana? (167)

Fridasayang: wey! Dimana lo? Dicariin lo sama pak Mamay (96)

Annasayang: lo dimana? Perlu gue jemput? (95)

Althasayang: lo dimana? Butuh temen curhat? (102)

Bang Arka: Dek, lo bolos? Dimana lo? (231)

234 panggilan tak terjawab dari Alan❤

888 panggilan tak terjawab dari Bang Arka

Arla hanya melihat saja tanpa niat untuk membalasnya. Ia hanya menatap langit yang cerah, tetapi tidak secerah hatinya kini.

***

Disisi lain Clara begitu bahagia, melihat Alan dan kekasihnya itu ribut. Clara menghubungi salah satu pekerja papahnya untuk mengetahui diri Alan.

"Gue mau lo nyari tahu tentang Alan, dikelas gue," ucap Clara lewat telpon, setelah berucap seperti itu Clara menutup telponnya dan terpancar senyum manisnya itu.

"Dalam hitungan hari lo bakal jadi milik gue, Lan." Guman Clara didalam toilet.

Berbeda dengan Alan yang sudah seperti orang gila didalam kelas, baju Alan yang sering terlihat berantkan kini menjadi lebih berantakan, bahkan rambut yang dicat merah itu terlihat sangat acak acakan.

"Yakin lo Arla ga ada dikelas?" Tanya Alan kepada ketiga sahabatnya.

"Ga ada, udah gue samperin kekelasnya, kata Alfa sebelum dia ngasih makanan ke lo, dia ga pernah kekelas lagi," jelas Bara

"Dimana Arla? Gue takut kenapa napa," lirih Alan

"Semua ini gara gara cewe aneh!" Sentak Alan

"Mending gini aja, balik sekolah kita cari Arla bareng bareng oke?" Tanya Angga. Alan hanya mengangguk pasrah dan keluar untuk menenangkan dirinya dan diikuti oleh ketiga sahabatnya, padahal sebentar lagi Pak Sukamto akan mengajar dikelasnya.

Perfect Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang