Perfect Badboy [END]

20

Matahari yang telah muncul dan bersinar, ke empat wanita yang masih bergelut dengan selimut dan posisi tidur tak beraturan. Mereka masih dengan mimpinya yang mungkin indah atau buruk.

Arla yang berkepribadian ceria walau banyak masalah dalam dirinya seperti saat ini. Tapi ia sadar hidup tidak selalu sedih, adapula saat ia bahagia.

Arka yang memasuki kamarnya dan tentu mengetuk pintu kamar Arla yang tak ada sautan.

Arka membuka pintu kamar Arla yang tak terkunci, ketika ia membuka Arka benar benar tercenggang.

Bagaimana jika wanita cantik dengan tidur tak beraturan? Dan kini jam menunjukan 11.05 yang artinya sudah siang.

"Woii bangun!" Teriak Arla

"Berisik!" Guman Altha

"Bangun woi! Kebakaran, kebakaran," teriak Arka

"Anjir kebakaran!" Teriak Arla

"Selamatin Album gue woi! Selamatin barang berhaga gue!" Teriak Arla seraya mengelilingi kasurnya.

"Kebakaran? Aduu tolong tolong kebakaran," teriak Ftidha

"Woi tetangga bae tolongin adu asep asep asep!" Teriak Anna yang membuat Arka tertawa puas melihat sahabat sahabat Arla yang panik karena kebakaran.

"Lo ngibulin gue bang?" Tanya Arla menyelidiki abangnya itu.

"Lagian lo pada susah dibangunin! Udah cepet lo pada mandi, dan lo Arla, lo diajak jalan!" Ucap Arka

"Sama siapa?" Tanya Arla

"Sama Azka, dia minjem lo sebentar buat pura pura jadi pacarnya," ucap Arka

"Kok gue sih?" Omel Arla

"Yaudah si turutin aja, itung itung jalan jalan," ucap Arka

"Terus kita gimana njing?" Tanya Fridha

"Lo pada ikut gue aja main! Gue mau berenang," ucap Arka

"Yaudin deh," ucap Fridha, Anna dan Altha

***

"Cantik lo, La." Ucap Arka memuji kecantikan Arla dan Arla hanya memutar bola matanya malas.

"Baru tau lo?" Ketus Arla

"Yaudah Azka uda nunggu didepan," ucap Arka

"Cepet amat," celetuk Arla

"Lo-nya aja yang tidurnya kelamaan, cantik cantik demennya ngebo," cibir Arka

Arla mengambil tasnya dan jalan menghampiri Azka yang memakai kaos putih dan jaket warna hitam, dan jeans warna biru dongker. Sedangkan Arla memakai kaos hitam dan jeans pendeknya karena Azka mengajak dirinya kesebuah mall.