Touring hari kedua.
Di jadwal yang udah kami setujui bersama, hari kedua ini kami bakalan pergi ke tiga tempat destinasi wisata. Tempat pertama adalah Istana Gyeongbokgung. Jelas banget tempat ini jadi objek wisata keren buat pecinta Drama kolosal Korea. Soalnya banyak banget drakor yang lokasi shootingnya di Istana ini.
Apalagi Istana Gyeongbokgung ini adalah Istana terbesar di Korea Selatan. Dibangun tahun 1395 dan merupakan Istana utama dinasti Joseon. Saat masuk dari gerbang utama Gwanghamun, kami langsung ngelihat hamparan halaman batu yang luas. Waah, meskipun udah sering ke sini, aku nggak berhenti berdecak kagum ngelihat arsitektur bangunan Istana ini. Memang ya, orang-orang zaman dulu itu pinter ngebangun bangunan yang bagus, kuat, dan cantik di saat bersamaan. Nggak hanya orang zaman dulu di Korea, orang zaman dulu di Indonesia juga gitu. Lihat aja candi yang ada di Indonesia. Sampe sekarangpun aku masih sering kepikiran gimana cara mereka ngebangun itu candi.
Di Istana Gyeongbokgung inilah Museum Nasional Rakyat Korea berada. Di sini para turis bisa nyewa baju tradisional Korea dan berfoto di sana. Kulihat Mea dan Pak Gio menyewa Hanbok dan berfoto dengan sangat asik. Nggak bisa kupungkiri kalau aku sedikit iri ngelihat mereka. Kapan aku bisa nyewa hanbok dan foto bareng sama suamiku di sini ya? Tanpa sadar aku menghela nafas. Tiba-tiba aku ngerasa bahuku di tepuk seseorang. Kubalikkan tubuhku dan kudapati Aldo yang juga pake hanbok tersenyum ke arahku. Ngebuat aku mau nggak mau ngebales senyumnya.
"Bisa tolong fotoin kami?" Tanya Aldo sambil menunjuk Elang yang berdiri dengan sikap malas di belakangnya.
Aku ngangguk dan ngambil ponsel yang disodorin Aldo.
Aldo dan Elang berpose formal.
Aku ngarahin kamera ke arah mereka. "Oke, hana, dhul, set!" Kulihat hasil jepretanku lalu kembali memfokuskan kamera kepada mereka. "Tukar gaya bebas." Ucapku.
"Gini Lang." Aldo menaikkan kedua tangannya dan membentuk huruf V dengan jarinya. Dia memosisikan kedua tangannya di depan wajah lalu berpose cute.
Elang memandang Aldo dengan alis terangkat. Kelihatan malas ngikutin gaya sahabatnya itu.
Aku mengklik pose mereka lalu tersenyum kecil.
Aldo memanyunkan bibirnya. "Lo nggak mau ngikutin gue?"
"Ogah."
"Terus saran pose lo gimana?" Aldo bersedekap.
Elang kelihatan berpikir sebentar lalu menatapku yang masih mengarahkan kamera, menunggu mereka. Dia menyatukan pangkal telapak tangannya, lalu meletakkan posisi tangan itu di bawah dagu. Terus mengedip-edipkan matanya ala cherrybelle.
Jelas aku ketawa ngelihat tingkahnya. Apalagi ngelihat sikap Aldo yang kelihatan jengkel dan pengen nabok orang di sebelahnya. Cepat-cepat aku ngabadikan pose itu dan tersenyum senang melihat hasilnya.
Cekrek
Cekrek
Cekrek
"Sekarang palingkan wajah kamu ke kiri, nah gitu. Tahan.. Oke."
Aku, Elang, dan Aldo mandang ke sumber suara berasal dan ngelihat Ana yang gayanya udah kaya potograper profesional motret Sifa dengan kamera ditangannya.
Sifa mengibaskan rambutnya ke belakang dan mandang ke arah kamera dengan raut datar. Sesekali dia senyum dan kadang ngalihin wajah ke arah lain. Gayanya udah kaya model profesional. Aku tersenyum geli. Sebenernya pembawaan kedua saudara ini udah bagus banget. Kalo aku nggak tau mereka peserta Tour-ku, aku mungkin beranggapan kalo mereka lagi pemotretan di sini. Tapi aku tau siapa mereka. Dan bergaya dengan pakaian tradisional Korea kaya gitu, ngebuat Sifa terlihat ngegemesin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guide It's You (Completed)
RomanceAku---Kanaya Fathurrahmi---gagal menikah sama cowok yang udah kupacari selama dua tahun. Ajaibnya, aku berhasil nikah sama cowok yang baru kukenal selama dua hari. Heol, kurang daebak apa coba hidupku? Welcome to my story. 23/7/18 Ttd Nawir-Chan