27. Loh Lo?

29 10 19
                                    

 Hari ini, SMA Garuda mengadakan Class Meeting untuk para siswa yang lelah karena belajar untuk ulangan semester genap.

"Del" Panggil Farrel yang sedang menyetir. Adela yang sedang bersiap-siap memakai sepatunya menoleh. Kakaknya satu ini memang lebay.

"Masya Allah Bang.. Adel cuma mau olahraga.. Ngga mau menjelajah hutan. Ngga usah lebay gitu deh" Ujar Adela. Ia tahu Abangnya selalu begitu ketika ada Class meeting ataupun ada acara tertentu.

"Udah ya Abang.. Iya kalo Adel ada apa-apa kabarin abang. Adel sekolah dulu yaa Abang ganteng" Seolah tahu tatapan Abangnya, Adela segera pergi dari mobil Farrel.

"Abang lo drama lagi Del?" Tebak Bila sambil memasang bet namanya. Adela mengangguk. Dan bahkan, kedua sahabatnya tahu sifat Abangnya.

"Kaya ngga tau aja Bang Farrel gimana"

Nayya melemparkan sebotol Pocari ke arah Bila dan Adela. Dan refleks, Adela dan Bila menangkapnya. Kadang, kedua sahabatnya ini iri dengan Adela, ia mempunyai kakak yang sangat care padanya.

"ADEEEELLL!!!"

Baru masuk kelas, Adela sudah disambut oleh teriakan Reyghina, ketua kelasnya yang sekarang sudah berantakan. Padahal, baru pagi.

"Apaan?" Tanya Adela sambil menaruh tasnya di sembarang tempat. Dan sekarang kelasnya benar-benar berhamburan. Beginilah keadaan kelas kalau Reyghina mengatur tanpa Adela.

"Ternyata ada penilaian kelas. Nah terus anu itu belom--"

"Tenang dikit kek. Ngomong ato kumur-kumur?" Adela menyodorkan sebotol pocari dari Nayya kepada Reyghina. Adela tahu Reyghina panik setengah mati. Adela tahu karena tadi pagi ada line dari Bila yang mengatakan ada penilaian kelas yang hadiahnya lumayan untuk sekelasan.

"Gue sih mikirnya, kan kelas kita itu IPA.. Nah, kalo tata surya?"

Sekelasan hening mendengar pendapat dari Adela. Dan Adela menyesal mengatakan pendapatnya ini.

"Tunggu apa lagi? Buwaketuk udah bilang temanya, sekarang, laksanakan!" Teriak Chandra dari belakang. Siswa XI IPA 1 bersorak, lalu segera bubar dari lingkaran yang dibuat tanpa aba-aba.

Semua orang mulai menghias, dan bahkan Alvaro ikut membuat hiasan untuk kelas. Dan ternyata, Alvaro adalah orang sangat kreatif.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.55. Kelas masih sibuk menghias. Dan sebagian anak mengikuti lomba Kasti, Basket dan Sepakbola.

"Del!"

Adela yang sedang membuat satelit menoleh. Ia meletakkan kuas yang ia pakai lalu berdiri agar sejajar dengan Reyghina.

"Tolong dong beliin ini. Di gramedia aja ada. Kan deket aja tuh. Sama Varo tuh listnya" Suruh Reyghina. Adela mengangguk, lalu menatap Alvaro yang sedang menggunting sesuatu.

"Alvaro! Tuh sama Adela" Alvaro yang mendengar teriakan dari Reyghina mengangguk, lalu berdiri. Ia menatap Adela lalu tersenyum

**

"Lo bawa Hoodie atau jaket gak?" Tanya Alvaro. Sekarang, Alvaro dan Adela sudah berada di parkiran sekolah. Adela menggeleng. Kalo tidak hujan, kenapa harus bawa jaket?

Alvaro memasangkan jaket di bahu Adela lalu mengambil helm milik Reyghina yang ia ambil tadi lalu memasangnya di kepala Adela.

"Gede banget helmnya" Keluh Adela sambil memasang pengaman di helm-nya. Alvaro yang sedari tadi sibuk memasang helmnya lalu menoleh ke arah Adela.

Kalian tahu kan hiasan yang kepalanya besar yang biasanya di taruh di depan dashboard mobil? Nah Adela seperti itu.

"Lo kayak hiasan di mobil yang geleng geleng kalo kena sinar matahari tau gak" Tawa Alvaro meledak. Sementara Adela hanya diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"GUE NGGAK SEJELEK ITU VAR!"

**

Karena Alvaro menertawakannya, Alvaro-lah yang harus men-traktir Adela karena Adela ngambek. Dan sebagai tanda maaf, Alvaro membelikannya es krim yang dekat dengan toko buku.

"Var lo cari itu loh--"

"Iya gue tau" Alvaro langsung berjalan menuju ke arah rak yang berisi hiasan hiasan kecil. Sementara Adela sendiri berjalan ke arah spidol warna.

Duh kok bagus bagus semua ya.. Gue pengen jadinya..

Adela menatap 2 spidol yang berwarna perak. Berbeda merek. Tetapi menurut Adela 2 spidol itu sangat bagus. Dan ia tidak bisa memilihnya.

"Yang ini aja bagus"

Adela diam. Ia menatap spidol yang ditunjuk oleh seseorang yang berada di sampingnya. Ia melihat spidolnya dengan detail, sampai tidak sadar siapa yang ada di sampingnya.

"Teliti banget liatnya" Tegur orang itu sambil tertawa kecil. Adela hanya menghela nafas. Kenapa orang disebelahnya ini sangat bawel? Padahal kan ia yang memilih.

"Yaampun lo tuh bisa ngga--"

Adela terkesiap apa yang ia lihat. Orang yang di hadapannya itu tersenyum.

"Lo ngapain disini?" Tanya Adela. Orang itu hanya tersenyum, dan ya, lagi lagi Adela hanya bisa terpesona dengan senyumnya.

"Kan disini tempat umum.. Lo bolos?"

"A..Ah.. e..nggak gue izin a..anu"Jawab Adela terbata-bata. Orang yang di depannya ini tertawa lalu mengacak rambut Adela pelan.

"Del! Udah belom?" Suara itu membuat Adela dan lelaki di depannya menoleh. Alvaro menghampiri Adela dengan beberapa barang yang ia taruh di tas yang disediakan pihak toko.

"Alvaro? Anjir!" Alvaro terbelak apa yang dilihatnya. Rian Mahendra! Temannya saat SMP dulu!

"Lo kok disini? Kenapa nih?" Tanya Alvaro setelah menepuk nepuk pundak Rian. Rian hanya mengacak rambutnya yang sudah rapi.

"Liburan doang.. Lah lo bolos?" Jawab Rian. Alvaro hanya menggeleng dan mengangkat tas yang berisi origami dll. Rian hanya ber-oh panjang.

"Oiya pas kalian ke sini.. Mau makan bareng?" Tawar Rian. Alvaro menatap Adela, sementara Adela menatap Rian

"Nggak us--"

"Wahh harus itu! Celebrate lo kesini kan? Traktir steak lah minimal" Potong Alvaro sambil merangkul Rian dan membawanya pergi.

Sementara Adela ditinggal. Sedih.

**

"Lama banget sih naik kelasnya.. Gue pengen cepet-cepet lulus.."Keluh Romy sambil melipat origami menjadi Shuriken Ala Naruto.

Saat ini mereka sedang duduk melingkar sambil istirahat setelah membereskan kelas yang bahkan lebih kotor dari kantin.

"tar kalo lulus kangen.. pengen balik SMA lagi.. Dasar gajelas"Sindir Sabina seraya menyikut Romy yang berada di sebelahnya. Romy hanya tersenyum kecut.

"Alvaro" Yang dipanggil menoleh, ia melihat kembarannya berdiri di ambang pintu. Wajahnya terlihat kacau dari biasanya. Alvaro berdiri lalu menghampiri Alvito.

"COGAN BERKUMPUL JIR"

"ALVARO PUNYA GUE WEY"

"ALVITO LIRIK GUE DONG"

"Mending Suga BTS elah"

"Ga real. Alvaro real."

"Real juga ga bakal suka sama lo"

":)"

**

Ada yang rindu gue? Haha.. Maaf gue baru update sekarang... Karena gue sangat sibukk bangett!! Maklumi ya? Ney baru kelas 9, sebentar lagi UN.. Doakan Ney ya?

Aku bakal update sebisanya.. Dan maaf yaa kalo aku banyak salah sama kalian.. Anggurin kalian :'( Aku tydack bhermaksyud bhegityu..

Aku cuma minta satu, jangan pernah bosen sama ceritaku HEHEHE... jangan lupa tinggalin Jejak ya? Votemennt :))

With big hug and more love


@Nastargeprek A.k.a Ney.

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang