"Kenapa lo ada disini?"
"Nggak boleh? Yaudah gue pulang"
Lelaki berhoodie hitam itu berdiri lalu merogoh sakunya. Ia mengeluarkan 2 buah undangan yang berwarna putih. Diujungnya ada gambar bunga-bunga.
"Buat abang lo. Satunya buat lo" Katanya. Adela mengangguk lalu membuka undangannya. Lelaki didepannya ini tersenyum lalu menyisipkan beberapa helai rambut Adela ke belakang telinganya.
"Kak Alvira nikah? Kok gue baru tau?" Tanya Adela setelah membaca undangannya.
"Yaa kan nggak gue kasih tau"Jawab lelaki di depannya enteng. Adela hanya mengangguk-angguk mengerti. "Udah lo sana pulang. Gue mau jalan sama cogan"
"Gue juga cogan kali" Decak lelaki itu sambil memasukkan tangannya di kantung hoodie-nya. Tersenyum simpul.
"Gini nih kalo kresek Indomaret dikasi nyawa"
"Loh Alvaro?"
**
Karena Alvaro berada di rumah Adela tadi, akhirnya Rian mengajaknya juga. Dasar Alvaro merusak suasana.
"Del doyan makanan korea?" Tanya Rian sambil fokus menyetir. Adela hanya mengangguk di belakang. Rian mengulas senyum lalu membelokkan mobilnya ke arah restoran Korea yang terkenal.
Setelah selesai parkir, Adela Alvaro dan Rian turun dari mobil dan memasuki restoran yang serba-serbi korea itu. Bahkan, pelayannya menggunakan hanbok.
Mereka duduk di meja bernomor 9 yang berada di dekat dinding. Restoran disini sangat unik. Mereka akan menghidangkan semua makanannya di meja. Jadi terserah pengunjung mau makan apa. Yang dibayar hanya makanan yang dimakan saja.
"Del udah tau mau masuk mana?" Tanya Rian tiba-tiba. Adela yang tadi melihat suasana langsung tersadar. Adela menggeleng "Belom. Abisnya gue bingung mau pilih mana"
Rian hanya mengulas senyum. "Gue mau ke luar negeri. Gue masuk di Belgia"
Adela dan Alvaro terpaku. Lelaki di depannya ini tertawa lepas lalu melepas kacamatanya. Sesaat kemudian, beberapa pelayan membawa makanan. Adela langsung mengambil ramen. Dan begitu juga Alvaro.
"Gue duluan."Desis Adela sambil menatap Alvaro tajam. Alvaro mengalah? Haha, mungkin tidak pernah.
"Lo liat kan tangan gue duluan yang nyampe mangkoknya?"Tanya Alvaro menatap Adela tidak kalah tajam. Adela jelas tidak terima. Orang dia duluan kok
"Gue duluan"
"Ngga gue"
"Lepasin tangan lo del"
"lo lah yang ngelepasin"
PRANGG!!
Ramen yang diinginkan Adela dan Alvaro tumpah ke lantai.
"lo sih" Tuduh Alvaro yang menatap Adela tajam. Adela juga menatap Alvito tidak kalah tajam. Rian hanya bisa menatap dua manusia di depannya ini dengan gelengan kepala--"
"DEL SALAH LO POKOKNYA"
"LOH KOK GUE ORANG LO YANG DORONG GIMANASI"
"GABISA SALAH LO"
"gitu aja terus"-Rian
**
HAHA PART TER GAJE WKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Novela JuvenilRuang Kosong. Selalu ada ruang kosong. Hanya untukmu. Kadang aku ragu membukakan pintu hati untukmu. Maafkan aku yang selalu mengutamakan keegoisanku. Sekarang ruang itu kosong. tanpamu. Kembalilah.