"Gila sakit banget perut gue"
Itu Adela yang sedang mengeluh disaat berjalan menuju kelas. Adela dan kedua sahabatnya tadinya mau ke kantin. Tetapi, karena Adela sangat rewel minta ke kelas, akhirnya kedua temannya menurut.
"Napa sih lo marah-marah aja?" Tanya Nayya yang hampir habis kesabarannya karena Adela mengeluh terus saat berjalan. Adela mengangkat kedua bahunya. Tidak tahu.
"Kayaknya mau lahiran nih" Ejek Bila yang disambut dengan tawaan Nayya.
"Mau mati kah kalian?" Ancam Adela yang wajahnya sudah nggak enak diliat. Nayya dan Bila langsung terdiam dan mengikuti langkah Adela yang makin cepat.
"Del-Del" Panggil Nayya yang wajahnya memucat. Dan Bila pun sama setelah menyadari ada yang aneh pada Adela.
Adela tidak menggubris panggilan Nayya dan Bila yang berada di belakangnya. Ia terus berjalan. Semakin cepat ke kelas, semakin baik.
GREP!
"Lo nggak nyadar ya?"
Dari belakang, Alvaro langsung menyampirkan jaket yang berwarna abu-abu ke bahu Adela. Adela langsung membelak karena Alvaro yang berada di sampingnya.
"Nggak usah olahraga dulu. Nanti gue bilangin." Setelah Alvaro mengatakan itu, ia langsung pergi. Meninggalkan Adela dan kedua temannya yang masih shock dengan kejadian yang dialami Adela.
**
Akhirnya dengan izin dari pak Wiryo, Adela diizinkan untuk tidak ikut pelajaran olahraga. Sekarang, Adela sedang berada di wc. Memperbaiki ikat rambut yang rusak.
"Untung ada Varo" Gumamnya sambil memakai kembali jaket yang disampirkan oleh Alvaro tadi pagi. Tetapi, jaket itu seperti tidak asing baginya.
"Udah belum? Gue tinggal nih" Itu Alvaro yang sedang menunggu di luar wc. Tak lama kemudian, Adela keluar dari wc dengan wajah yang terlihat kusut. Alvaro hanya tersenyum simpul, lalu berjalan di samping Adela.
**
Tujuan mereka kali ini adalah kelas.
Adela ingin sekali beristirahat. Alvaro hanya menemani Adela. Mana tega ia membiarkan Adela sendirian di kelas. Faktanya, Adela termasuk cewek penakut.
Kini Alvaro sedang berada di bangku Nayya. Ia menatap Adela yang menahan sakit. Alvaro tidak paham sakit bagaimana, ia hanya bisa menatap Adela dan mendoakannya yang terbaik.
"Mau gue telponin RSCM?" Tanya Alvaro halus. Adela langsung menoleh ke arah Alvaro. Wajah Adela sudah seperti hantu-hantu di film. Mengerikan.
"Ohh..Okeoke gue diem"
Kalau yang disamping Adela itu Alvito, Alvito akan tetap berbicara walaupun Adela sudah memarahinya. Dan satu lagi, Alvito akan membiarkan tangannya diremas oleh Adela. Katanya, biar ia merasakan sakit yang Adela rasakan juga.
Tapi kini berbeda. Di sebelahnya bukanlah Alvito. Melainkan Alvaro Ranan Candraputra. Lelaki yang sangat berbeda dari Alvito.
"Jaketnya punya Vito ya?" Tanya Adela tiba-tiba. Alvaro hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia mengusap tengkuknya "Yaa... Gue sama Vito sering tukeran jaket. Dan gue kebawa punya Vito deh"
Adela hanya mengangguk mendengar penjelasan singkat dari Alvaro. Pertanyaannya sudah terjawab.
**
19.42
Living Room.
Alvaro sedang asik menonton film Deadpool di tvnya. Di pahanya sudah ada popcorn yang ia bikin sendiri. Meja kecil yang berada di dekat sofa sudah penuh dengan minuman soda.
Hp Alvaro langsung berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Ia langsung mengambil hpnya dan memeriksanya.
LINE
Kembaran Laknat💩
Pasti lo lagi nonton tv sambil makan popcorn kan?Alvaro
Sok tauKembaran Laknat 💩
Alah g ush ngeles lu
Mana popcorn gue lagi dimakanAlvaro
Org gue lagi jajan kokKembaran Laknat 💩
Bacot lo
Sama kembaran aj boong aplgi pacarAlvaro
Sp y lo? Copas gue
Drpd situ. Mutusin cewe g gentleKembaran Laknat 💩
Autoblock byeAlvaro
Y ud si block aj g ptg jg lu.Kembaran Laknat💩
Oiya
Bsk bawa jaket gueAlvaro
Bsk kt gugel cuacanya panas.Kembaran Laknat 💩
Bukan buat lo.
Buat Adela.
Kemungkinan bsk dia dapet
Temenin dia
Hold her handAlvaro
YKembaran Laknat 💩
Maaf gue ngerepotin lo trs
Tapi gue cuman percaya lu, bang.Alvaro mengerutkan kening membaca pesan terakhir dari Alvito. Pesan itu seperti pesan terakhir sebelum Alvito meninggal atau kena musibah.
Alvaro
Paansi lo gajeKembaran Laknat 💩
Seenggaknya u dapet clue buat deketin Adela
Baek gue niAlvaro
Oh lo mau balikan ?Kembaran Laknat 💩
Sama Chelsea Islan, iya.Alvaro
AJG NIKUNGKembaran Laknat 💩
Jaga dia ya Bang?Alvaro tidak bisa kalau Alvito sudah melemah. Apalagi memanggilnya dengan 'abang'. Mau tidak mau, ia harus melaksanakan apa yg disuruh adiknya itu.
**
Setelah pulang sekolah, Adela hanya berada di rumah saja. Ia malas untuk berpergian ataupun sekedar berjalan ke dapur.
Tiba-tiba saja, moodnya langsung turun. Di moto Alvaro, Adela hanya berdiam sampai di rumah. Bahkan, Bundanya hanya bisa menggeleng-geleng melihat putri bungsunya murung seperti itu.
Line!
Handphone Adela yang berada di atas nakas berdering. Adela langsung mengambil hpnya lalu membuka aplikasi line. Dan ternyata, Rian yang mengiriminya pesan
Rian Mahendra
Del mau temenin gue makan ngga?
Butuh temen mukbang :)Me
Sure!Rian Mahendra
OkBibir Adela langsung naik setelah membaca pesan terakhir yang dikirimkan Rian. Adela langsung bangun dan berjalan ke lemarinya. Ia memilih memakai jumsuit pendek dengan nuansa hitam dan putih. Rambutnya ia biarkan terurai.
Setelah selesai menata rambutnya, Adela langsung keluar kamar dan mendapati abangnya yang sedang meminum susu. "Mau kemana lo? Udah dicariin tuh sama orang"
Adela tersenyum lalu mengangguk. Ia langsung meninggalkan Abangnya yang menggeleng-geleng karena mood Adela yang berubah drastis. Tadi, Adela pulang sekolah dengan wajah masamnya. Sekarang ia sudah riang seperti tidak ada apa-apa yang terjadi padanya.
"Oiya bang, izinin Adel ya... Adel mau jalan" Abangnya hanya ber-hm pendek.
Sesampainya di ruang tamu, itu bukanlah Rian,
Senyum Adela luntur melihat lelaki itu.
"Kenapa lo disini?"
**
gue tu selalu ngakak kalo sikembar berantem wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling
Teen FictionRuang Kosong. Selalu ada ruang kosong. Hanya untukmu. Kadang aku ragu membukakan pintu hati untukmu. Maafkan aku yang selalu mengutamakan keegoisanku. Sekarang ruang itu kosong. tanpamu. Kembalilah.