SATU [Revisi]

41.8K 1.8K 8
                                    

Happy Reading❤

Ia melihat Hito akan melayangkan pukulannya tepat di depan matanya. Ia terlalu lemah, biarkan ia babak belur jika memang ini takdirnya.

"Sampai jumpa mamah", gumam Adel sambil menutup matanya.

"Ucapkan hal itu untuk lain waktu!", Suara berat dan aroma maskulin di dekatnya membuat Adel membuka matanya pelan.

Darren Aldi Wijaya, seorang perwira TNI AU diusianya yang masih 27 tahun. Kedua orang tua dan 2 adik perempuannya berada di Manado. Ia di tempatkan di Jakarta beberapa tahun yang lalu, sehingga harus berpisah dengan keluarganya.

Malam ini ia baru saja selesai bertugas di Bandara. Ia ingin segera sampai di apartement dan mengistirahatkan tubuhnya. Sebenarnya ia memiliki asrama di dekat Kantor, tetapi ia hanya mengunjunginya 2 sampai 3 kali untuk membersihkannya.

Ia sengaja melewati jalan alternatif yang sangat sepi untuk mempercepat waktunya. Tetapi ia malah hampir di tabrak seorang gadis yang melaju sangat cepat ke arahnya. Hingga gadis itu sadar dan mengerem motornya dengan tiba-tiba dan membelokkan motornya ke kiri untuk menghindari mobilnya.

Ia berhenti untuk melihat kondisi gadis itu, tetapi saat ia turun dari mobil ia malah disuguhkan pemandangan yang membuatnya sedikit tertarik.

"Ternyata masih ada laki-laki yang berani main tangan sama cewek??", gumamnya. Ia bersender di samping mobilnya sambil menonton adegan laga di depannya."Ternyata kemampuan bela diri cewek itu bagus juga" ucap Darren. Saat ia tengah menikmati tontonannya tiba-tiba ia melihat adegan dimana ia harus menyelamatkan wanita itu.

"Sampai jumpa mamah", gumam Adel sampai di telinga Darren. Ia tersenyum dan menjawab pelan, "Ucapkan hal itu untuk lain waktu!",  ucap Darren sambil mencengkeram tangan Hito yang hampir mendarat di muka cantik Adel.

Adel mendongakkan kepalanya menatap Darren, saat itu juga Darren terpesona dengan mata hazel milik Adel. Ia tersadar saat Hito mencoba melepaskan cengkeraman tangannya.

"Lepaskan!!", geram Hito dan akhirnya tangannya terlepas begitu saja.

"Anda tidak usah ikut campur urusan saya pak"

Darren menatap Hito dengan alis sebelah kanan terangkat, "Hey!!Pertama saya belum bapak-bapak dan juga bukan bapak kamu, kedua cowok nggak boleh pukul cewek, ketiga kamu pengecut!!", ucap Darren santai. Ia melihat Hito mulai tersulut emosinya.

Tanpa aba-aba Hito menyerang Darren membuat Darren sedikit terkejut, tetapi akhirnya ia mampu mengimbangi serangan Hito. Beberapa kali Hito mendapatkan pukulan di wajahnya, tetapi ia sama sekali tidak mau mengalah,ia tetap menyerang Darren dengan bruntal.

Sampai akhirnya Darren membuat Hito tak bergerak, "Kamu pergi atau mau aku laporkan ke polisi", bisik Darren di telinga Hito.

"Lepas!!", teriak Hito. Akhirnya ia memilih pergi dari pada berurusan dengan polisi.

Darren melihat Adel yang berlutut sambil memegangi kakinya, Darren juga melihat darah mengalir dari tulang kering gadis itu.

"Kamu nggak papa??sepertinya ini parah, ayo aku antar ke rumah sakit", ucap Darren pelan. Tetapi ia tidak mendapat respon apapun hingga tiba-tiba Adel hampir jatuh jika ia tak memeganginya.

"Heii!!Aduhh..nggak jadi tidur nyenyak malam ini", ucap Darren. Ia segera membopong tubuh mungil Adel dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

***************

Adel membuka matanya perlahan, warna putih dan ruangan yang berbau obat membuatnya berfikir jika ia sedang berada di rumah sakit. Fikirannya jatuh kepada mamah tercintanya, ia segera melirik jam disebelah kanan.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang