TUJUH [Revisi]

27K 1.3K 16
                                    

Happy Reading all😘

Di tengah perjalanan, seorang laki-laki memakai sepeda motor tiba-tiba berhenti di depan mobil Darren. Untung saja Darren segera menginjak rem.

Orang itu berjalan ke arah mobilnya dan menggedor kaca dengan kencang.
"ADEL!!LO TURUN SEKARANG ATAU GUE RUSAK MOBIL INI"

Dia..Hito kan??

----

Tanpa menunggu persetujuan Darren, Adel keluar dari mobil dengan dagu terangkat. Ia sama sekali tidak takut dengan Hito!!

"Mau apa?? Hah!!", tanya Adel saat mereka bertemu pandang. Hito menatapnya dari atas sampai bawah hingga membuatnya risih.

"Lo ternyata cantik ya, kenapa gue baru sadar?? Ahh..mungkin karena selama ini lo memakai jaket kulit kesayangan lo itu dan pergaulan lo sama anggota busuk lo itu", cemooh Hito membuat Adel naik darah. Tanpa memikirkan resikonya ia kembali menghajar Hito dengan membabi buta. Urat kesabarannya telah habis.

Darren mengumpat saat melihat Adel tiba-tiba menyerang laki-laki itu. "Sialan!!Dasar gadis ceroboh!", Ia segera keluar dari mobil dan menghentikan perkelahian di depannya.

"Kalian berhenti atau saya panggil polisi sekarang juga", desis Darren geram, membuat Adel menghentikan pukulannya. Ia melepaskan kerah Hito dengan kasar. Rasa asin kini mulai terasa di sudut bibirnya. Dan darah terasa mengalir di keningnya.

"Lo lagi?? Kenapa?? Mau belain dia??", tanya Hito membuat Darren menatapnya dengan alis sebelah terangkat.

"Nggak juga, kamu masih berani pukul dia??", tanya Darren sambil terkekeh.

"Gue nggak akan takut sama siapapun juga!! Termasuk dengan semua ancaman bullshit lo", ucap Hito percaya diri.

Darren menganggukkan kepalanya dan meraih dompet di sakunya. "Sebenarnya saya nggak suka pakai pangkat atau apapun itu. Tapi entah mengapa sekarang saya ingin menunjukkannya padamu", ucap Darren santai. Ia menunjukkan beberapa kartu anggotanya yang menunjukkan bahwa ia adalah seorang Perwira TNI AU.

Hito menatapnya pucat. Ia menatap Darren dengan tajam dan akan berjalan menuju motornya saat tiba-tiba Darren mencekal lengannya.

"Jadi kamu jangan berani-berani ganggu dia, karena dia istri saya", ucap Darren dan tersenyum setelahnya.

Hito terlihat terkejut dengan ucapan Darren. Ia lalu menatap Adel yang juga sedang menatapnya penuh kebencian.
"Okee!! Fine!!"teriak Hito geram antara marah dan cemburu, mungkin?. Ia berlalu sambil mengendarai motornya dengan kecepatan penuh.

Darren menoleh ke arah Adel yang sedang menyeka darah di keningnya. Ia mendekatinya dan tersenyum kecil walau hatinya sangat dongkol dengan tingkah laku Adel.

"Udah puas dapet luka kaya gitu??", tanya Darren tajam membuat Adel mendonggakkan kepalanya menatap Darren yang jauh lebih tinggi darinya.

"Ayo pulang", ucap Darren lalu masuk ke dalam mobil meninggalkan Adel yang masih terdiam di tempatnya, hingga suara klakson menyadarkannya. Ia segera masuk mobil sebelum Darren kembali marah.

Setelah Adel masuk dan duduk manis di tempatnya, Darren kembali mematikan mesin mobilnya. Ia menatap lekat Adel yang sedang duduk dengan gelisah. Darren mendekat ke arahnya dan hal itu membuat Adel mengerjapkan matanya.
Tiba-tiba Adel merasakan kursinya tertarik ke belakang dan tangan Darren terulur di atasnya.

Kotak P3K??

"Aku nggak mungkin bawa pulang kamu dengan keadaan seperti ini", ucap Darren saat melihat tatapan tanya dari Adel.
Ia membuka kotak itu dan mengambil beberapa obat dan plaster.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang