DUAPULUHENAM

19K 884 3
                                    

   Darren semakin mendekatkan wajahnya,dan seketika Adel memejamkan matanya erat.Darren yang melihatnya terkekeh pelan.Ia mencium Adel dengan lembut seolah Adel adalah sesuatu yang akan pecah jika ia menciumnya terlalu keras.

"Aku mencintaimu"ucap Adel pelan saat ciuman mereka terlepas.

"Aku tau sayang,tapi aku lebih mencintaimu"gumam Darren.

---------

Sudah 4 hari Adel di rawat dirumah sakit,tetapi hari ini adalah hari terakhirnya.Ia sedang berkemas di bantu Darren yang selalu disampingnya.

"Jadi kapan kita ke Paris kak??Kan aku udah boleh pulang"ucap Adel sambil menaik turunkan alisnya.Ia sudah tidak sabar,karena itu adalah negara impiannya sejak SMA.

"Kamu beneran udah sembuh??"

Adel menganggukkan kepalanya Antusias.Ia berputar-putar dan melompat beberapa kali membuat Darren tertawa.
"Iya-iya!!Nggak usah muter-muter nanti pusing"

Adel tertawa dan kembali duduk di samping Darren.Ia menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.Tempat paling nyaman untuknya bersandar.

Ia tak menyangka jika Ia bahkan sangat membutuhkan laki-laki ini dalam hidupnya.Sebelum menikah bahkan membayangkan hidup bahagia pun tidak.Memang Tuhan selalu memiliki rencana yang tak terduga.

"Lusa kita berangkat,sementara besok kita siap-siap dulu"ucap Darren sambil mengelus lembut rambut Adel.

"Baiklah"

----------

Sudah 5 kali Adel memuntahkan seluruh isi perutnya.Kini tubuhnya terasa sangat lemas.Bahkan selama di rumah sakit ia tidak mengalami morning sickness separah ini.

Darren mengacak rambutnya frustasi.Dengan keadaan seperti ini Adel terus memaksanya berangkat ke Paris sekarang.
Padahal baru saja ia menunda jadwal keberangkatannya.

"Sayang..mengertilah kondisi kamu!!Pikirkan little angel juga"Ucap Darren berusaha menekan emosinya.Bagaimana tidak,sedari tadi Adel terus merengek dan merajuk seperti anak kecil.Ia harus ekstra sabar menghadapinya.

"Tapi Adel mau berangkat sekarang,pas di rumah sakit Kak Ren bilang lusa.Trus sekarang mau bilang kapan lagi??"ucap Adel lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan berbalik memunggungi Darren.

Darren menghela nafasnya.Bagaimanapun Darren tidak mau Adel semakin parah dan pingsan dalam perjalanan.Ia berjalan mendekati Adel dan jongkok mensejajarkan tubuhnya.

"Sayang.."

Adel tidak menjawabnya,malah Darren mendengar isakan yang membuatnya terkejut.Ia segera membuang bantal yang menutupi muka Adel.

"Please..jangan seperti ini Dek"ucap Darren saat melihat Adel kembali memunggunginya.Ia naik ke atas ranjang dan membalikkan tubuh Adel dengan paksa.

"Okee..kita berangkat!!Tapi kamu stop nangisnya!!Tapi kalau nanti di perjalanan kamu semakin parah aku nggak mau nolongin"ucap Darren terdengar kejam.Adel mengangguk dan segera memeluk erat suaminya.

Darren kembali mengurus keberangkatannya.Dia melihat Adel sudah tertidur dengan lagu yang masih terdengar samar di telinganya.Darren tersenyum lembut dan mematikan mp3 itu lalu mengecup lembut kening Adel.

---------

"Kenapa kau tidak mengangkat telfon ku kak??"tanya Hito saat Fika duduk didepannya.Siang ini ia ingin bertemu dengan kakaknya dan meminta penjelasan atas apa yang di katakan kakaknya waktu itu.

"Apalagi??Apa kurang jelas aku memberitahumu??"tanya Fika sinis.

"Lakukan usahamu sendiri!!Aku sudah berusaha membujuknya!!Dia orang yang keras kepala!!Lagian kenapa kamu suka sama orang yang sudah bersuami hah??"geram Fika.Ia tidak habis fikir dengan kelakuan Adiknya.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang