TIGA PULUH SATU

15.8K 754 17
                                    

--Dibawah derasnya salju
aku selalu mencari keberadaanmu..
Aku selalu mengkhawatirkanmu sayangku--

Perkataan Sella masih terngiang jelas.Memang wanita itu benar-benar gila!Bagaimana bisa wanita itu memintanya untuk menikahinya?Ia pasti tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika itu terjadi.Ia tidak bisa mengkhianati wanita tercintanya.

Beberapa kali ia menghela nafasnya pasrah.Entahlah ia harus meminta bantuan kepada siapa lagi jika situasinya semakin parah.Tersisa 9 hari lagi ia harus kembali ke Indonesia.
Selama itu ia harus memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan masalahnya.

Bahkan hari sudah menjelang sore tetapi ia belum pulang kerumah.Walaupun sudah mengabari istrinya,ia tetap tidak bisa tenang sedikitpun.
Perasaan bersalah,khawatir,dan takut menjadi satu.

Suasana bangunan Kuno yang ia singgahi sangatlah sepi.Mungkin orang-orang akan takut jika berada di daerah ini.Tetapi tidak dengan Darren.Dia tak sengaja menemukan tempat ini dan ia menyukainya.Tempat ini sesuai untuk keadaan hatinya yang sedang kacau.

Beberapa menit kemudian ia bangkit dan kembali masuk ke dalam mobilnya,memutar lagu kesukaannya dengan Adel sejak kecil.

"Apa yang harus aku lakukan!!Arrrgghh!!"geram Darren frustasi.Ia memukul stir mobilnya cukup keras.Dengan umpatan-umpatan yang ia ucapkan.

"Pulang"gumam Darren,ia menyalakan mobilnya dan kembali pulang dengan raut wajah lelah.

Sampai di rumah ia mendengar suara televisi menyala tetapi ia tidak menemukan seseorang yang menontonnya.Hingga ia menyadari kaki seorang wanita yang sedikit menjuntai di pinggiran sofa.

Ia mendekati sofa itu dan terkejut saat melihat Adel tengah tertidur dengan posisi yang pastinya sangat tidak nyaman.Ia berjongkok di depan wajah Adel.Memperhatikan wanita yang sangat berarti di hidupnya adalah hal yang paling ia sukai.Bahkan setiap hari ia melakukan hal ini di pagi hari.Tentu saja sebelum wanita itu terbangun.

Tetapi saat ini hatinya sakit saat melihat mata Adel yang sedikit sembab.Pasti wanitanya habis menangis hingga bengkak seperti ini.Dan pasti karena dirinya yang pulang terlambat.

Ia menggendong Adel ala bridal menuju kamar mereka.Perlahan ia membaringkan tubuh Adel di atas ranjang dan menarik selimut hingga sebatas dada.

"I Love You"ucap Darren sebelum ia mengecup bibir Adel.Cukup lama ia mencium Adel hingga ia merasakan pukulan lemah pada dadanya.Ia juga merasakan getaran kecil pada bibir Adel.

Darren mengangkat wajahnya dan mendapati Adel tengah terisak pelan sambil menggigit bibirnya.
Hati Darren bagaikan teriris pisau saat melihat Adel menangis seperti ini.Bahkan ini pun belum seberapa dibandingkan jika Adel mengetahui masalahnya.Ia tidak bisa membayangkannya!

"Kak Ren kemana aja!!Hikss..hikss..Aku udah tungguin kamu 5 jam buat makan bareng!!"ucap Adel kesal.Wanita itu mengalihkan pandangannya dari Lelaki di depannya.Ia kecewa karena ia sudah memasak makanan susah payah agar bisa menikmati makanan bersama.Tapi malah suaminya pergi meninggalkannya sendirian di apartement ini.

"Maaf sayang,tadi ada beberapa hal yang harus aku urus"ucap Darren sembari meraih tangan Adel tetapi ditepis oleh wanita itu.

"Urusan apa yang membuatmu melupakan aku dan anak kita??!Hikss..hikss..bukankah kau bilang hanya ingin membantu Octa??Apakah selama itu??"ucap Adel semakin lemah.Ia bahkan belum makan karena menunggu Darren.Sedangkan Darren membulatkan matanya saat menyadari mata Adel begitu sayu.Ia yakin jika wanita itu pasti belum makan.

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang