TIGAPULUH

16.7K 765 32
                                    

---Satu hal yang selalu terfikirkan saat aku melihatmu adalah Kamu sangat berarti bagiku
Jadi jangan tinggalkan aku sedikitpun---

Pagi yang mendung menghiasi kota Paris hari ini.Gemercik air hujan menemani Adel dengan secangkir coklat panas di tangannya.Ia duduk sambil memperhatikan Menara Eiffel di depannya dan tangannya yang mengelus perutnya yang semakin membesar.
Ia sangat berterimakasih pada Suaminya karena apartement ini menghadap langsung dengan Eiffel yang menjulang tinggi.

Tiba-tiba ia merasakan pelukan hangat seseorang.Siapa lagi kalau bukan Darren,lelaki itu terlihat masih mengantuk.Ia menyandarkan dagunya pada pundak Adel.

"Morning Kak Ren"

"Morning sayang"ucap Darren lalu duduk di samping Adel.Ia kembali menyandarkan kepalanya pada lengan Adel.

Mereka menikmati suasana hening yang tercipta.Beberapakali Darren menggerakkan kepalanya mencari posisi paling nyaman.

Dering ponsel Darren membuat Adel melepaskan pelukan Darren.Ia mengambil ponsel itu dan memberikannya pada Darren.Ia sempat melihat sekilas siapa yang menelfon Darren pagi-pagi seperti ini.Dan ternyata yang menelfonya adalah Octa.

Ia sedikit penasaran,kenapa Octa menelfon Darren sepagi ini??
Adel semakin penasaran saat melihat Darren berbicara sambil berjalan menjauhinya.
Apakah sebegitu privasinya hingga Darren menjauh hanya untuk bertelepon dengan Octa??

Adel menggelengkan kepalanya mencoba mengusir semua fikiran negatifnya.Ia kembali meminum coklat panasnya dan kembali menikmati pemandangan di depannya.

-------

"Ada apa Ta??"tanya Darren lalu duduk di ruang belajar Octa.

"Kak!!Dengarkan aku baik-baik!!Sella sudah mengetahui keberadaan mu!!Mungkin ia segera menuju Apartementmu cepat atau lambat!!Ingat!!Jangan sampai ia mengetahui keberadaan Kak Adel atau nanti ia akan melukainya atau bahkan ia bisa membunuh Kak Adel."

"Lalu aku harus bagaimana Ta!!Argghh!!Wanita itu membuatku pusing saja!!"

"Salah siapa dulu kamu membunuh tunangannya!"

"Aku nggak sengaja Ta"suara Darren melemah.Octa menyadari kesalahannya dan segera mengalihkan perhatian Darren.

"Okee!!Lebih baik kamu saja yang temui dia ke rumahnya.Jangan sampai ia mengetahui keberadaan Kak Adel.Minta maaf ke dia kak!!"

"Iya!!Aku akan meminta maaf padanya seperti 3 tahun yang lalu"ucap Darren sembari menghela nafasnya.

"Tapi selalu ingat Kak!! kejiwaannya terganggu!!Kalau bisa kamu hubungi saja rumah sakit jiwa yang dulu merawatnya"usul Octa membuat Darren mengangguk paham

"Baiklah"ucap Darren,ia kembali meletakkan ponselnya dan berjalan mendekati Adel.

"Sayang,kamu di sini sebentar ya.Aku mau keluar sebentar.Ada urusan sama Octa"ucap Darren sembari mengelus pipi Adel lembut.

"Ada apa dengan Octa Kak??"

"Emm..dia kejebak hujan di rumah temennya.Trus nggak ada yang jemput"ucap Darren tentunya penuh dengan kebohongan.

Maafkan aku karena harus berbohong seperti ini.Aku pasti akan memberitahukanmu yang sebenarnya sayang,tapi bukan sekarang,batin Darren

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang