DUA PULUH DELAPAN

17.5K 775 2
                                    

    Pagi hari yang cerah dengan pemandangan langsung menatap Menara Eiffel yang berdiri kokoh di depannya membuat Adel tersenyum senang.Ini adalah pagi pertamanya di Perancis.Ia terbangun dengan wajah berseri-seri.Ia segera ke kamar mandi mencuci muka dan gosok gigi.

"Ohh iya,Kak Ren mana??"gumam Adel saat ia menyisir rambutnya.Ia baru menyadari jika sejak ia bangun Darren sudah tidak ada di sampingnya.

Aroma masakan yang tercium sangat menggoda membuat Adel menyunggingkan senyum senangnya.Pasti suaminya itu sedang memasak sesuatu untuknya.Ia segera menyelesaikan kegiatannya dan berjalan menuju dapur.Benar saja,disana Darren sedang sibuk dengan wajan dan teman-temannya.Ia terlihat imut dengan celemek berwarna biru muda dengan gambar kelinci di tengahnya.

Adel mendekati Darren dan mengabadikan moment langka tersebut.Ia tertawa dan memfoto Darren tanpa di ketahui laki-laki itu.

"Hai Sayang"ucap Darren lalu mengecup kening Adel penuh sayang.

"Hai juga.Ihh Kak Ren imut banget sih"ucap Adel lalu memeluk Darren erat.Darren pun yang melihatnya hanya melongo dengan kelakuan istrinya.

Adel mengurai pelukannya dan kembali mengangkat ponselnya,ia kembali memfoto Darren mungkin sampai galerinya dipenuhi foto Darren dengan celemek gambar kelinci yang menurut Adel sangat menggemaskan.

"Ehh..jangan Dek!!Muka ku jelek banget!Kalau mau foto ngomong dong kan aku bisa gaya"ucap Darren lalu menarik lengan Adel dan merebut ponsel itu.Sedangkan Adel masih tertawa-tawa hingga keluar air mata.

"Kamu nakal ya"ucap Darren sambil terkekeh pelan.Ia mengacak gemas rambut Adel dan mengangkat ponselnya.

"Ayo foto bareng"ucap Darren membuat Adel mengangguk semangat.Mereka terlihat sangat senang dengan hasil kamera itu.

"Ehh..aku lanjutin masak dulu.Kamu tunggu di meja aja ya"ucap Darren lalu kembali sibuk dengan masakannya.Adel berjalan menuju meja makan tetapi bukannya duduk di kursi malah ia membawa kursi itu dan duduk di samping Darren.
Darren tersenyum geli melihat tingkah Adel.

Tak perlu menunggu lama,masakan Darren sudah matang dan siap dihidangkan.Mereka makan dengan tenang.Adel yang selalu mual saat mencium aroma masakan,tapi tidak untuk kali ini.Ia terlihat sangat lahap.

"Pelan-pelan Dek!!Kita masih ada waktu 30 menit lagi untuk bersiap-siap"ucap Darren terkekeh geli.

Adel tersenyum malu.Ia memakan makanannya pelan sembari memperhatikan suaminya yang sangat tampan.Darren yang merasa diperhatikan pun balik menatap Adel.Sehingga wanita itu langsung mengalihkan pandangannya dengan pipi yang memerah.

-----'

Suasana pagi hari yang cerah di kota Paris membuat pasangan suami istri itu berangkat dengan penuh semangat.Hari ini mereka hanya akan ke dua tempat wisata.
Pertama mereka akan pergi ke Arc de Triomphe.

Mereka sampai disana tepat jam setengah sebelas.Obyek satu ini adalah berupa monumen yang paling populer di kota Paris.Adel terlihat senang hingga ia tidak menyadari jika Darren sudah memfotonya berkali-kali.

Laki-laki itu tersenyum geli saat melihat berbagai foto Adel dengan beberapa macam gaya.Ia meminum minuman kaleng yang baru saja dibelinya.Ia duduk sambil terus memperhatikan Adel yang sibuk berkeliling.

Apa dia tidak merasa lelah??

"Udah puas??"tanya Darren saat Adel menghampiri dan duduk di sebelahnya.Ia menghapus keringat yang mengalir di dahi Adel.

"Belom sih..tapi panas banget"keluh Adel lalu meminta Darren untuk membukakan minuman kalengnya.

"Terimakasih"ucap Adel lalu meraih minumannya.Ia meneguknya cepat seolah dia tidak minum beberapa hari.

"Kita ke restaurant dulu baru ke Eiffel,oke??"

"Siap kak"ucap Adel sembari tersenyum manis melihat suaminya.

Mereka akhirnya memutuskan segera menuju ke restaurant terdekat.Mereka sampai di restaurant dan segera duduk di tempat yang strategis.

"Kamu nggak boleh makan yang pedes-pedes loh ya"ucap Darren saat ia menyerahkan buku menu berwarna merah dengan logo restaurant di depannya.

"Yah Kak Ren..padahal dedeknya pengen yang pedes-pedes"ucap Adel sembari menunjukkan muka cemberutnya.

"Nggak boleh sayang,itu pasti kamu yang pengen bukan dedeknya"ucap Darren sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya udah aku nggak mau makan!"ketus Adel.Darren pun menatap Adel tajam.Ia tidak suka jika Adel mulai seperti ini.Bagaimanapun Adel sedang mengandung,ia paling tidak suka jika Adel egois seperti ini.

"Makan atau kita kembali ke Indonesia sekarang juga"ucap Darren tajam.Ia segera meraih ponselnya dan akan menghubingi Hanan.Tetapi cekalan tangan Adel pada lengannya membuat ia menatap istrinya.Ia melihat Adel menggeleng lemah.

"Jangan!!"ucap Adel.Ia lebih memilih tidak makan makanan pedas daripada harus pulang ke Indonesia sekarang juga.Bahkan ia belum melihat menara Eiffel yang sudah menjadi tujuan utamanya ke Paris.Sebenarnya memang itu adalah keinginannya.Ia sangat ingin makan makanan yang pedas.Tetapi ternyata usaha merayunya tidak mempan.

"Baiklah,aku tidak akan makan yang pedas-pedas"ucap Adel lalu mengalihkan pandangannya saat ia mengetahui Darren tersenyum untuknya.Entahlah,walaupun sudah menikah tetapi ia selalu berdebar dan malu saat Darren menatapnya sembari tersenyum seperti ini.Lelaki itu terlihat sangat manis.

"Begini lebih baik"ucap Darren.Ia memanggil waiters dan segera memesan makanan yang tentu saja baik untuk Adel dan kandungannya.

Hening!!

Mereka makan tanpa ada yang memulai percakapan.
Biasanya,walaupun sedang makan mereka akan berbicara walaupun itu hanya menanyakan rasa masakan itu.Adel berkali-kali mencuri pandang,ia meringis sesal saat mengetahui kesalahannya.Ia yakin,Darren hanya khawatir kepadanya dan juga bayinya.

Adel menghela nafas pelan sebelum meminum minumannya.Ia menatap suaminya dengan penuh penyesalan.Darren yang merasa jika Adel terus menatapnya pun menoleh.Ia menatap Adel sekilas dan kembali menikmati makanannya.

Hati Adel mencelos saat menyadari hal itu.Sejak awal harusnya ia mengerti,Astaga!!Kenapa ia menyia-nyiakan perhatian suaminya dengan bertingkah konyol.

"Kak Ren marah??"tanya Adel pelan.

Darren menatap Adel dan menaikkan sebelah alisnya.Lelaki itu meraih minumannya dan meminumnya perlahan.
"Tidak,kenapa kamu berfikir seperti itu??"tanya Darren

"Emm..aku kira Kak Ren marah karena aku bersikap kekanakan.Aku minta maaf"ucap Adel lalu menundukkan kepalanya.

Darren tersenyum lembut menatap Adel.Ia meraih dagu Adel dan mengangkatnya pelan.Sekarang pandangan mereka bertemu.
"Aku sudah pernah bilang kan??Aku tidak bisa marah kepadamu"ucap Darren lembut.

"Lain kali jangan membantahku,aku melakukannya untuk kebaikan kalian"ucap Darren,Adel menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum menatap suaminya.

"Sekarang makan lagi!!Kita akan menuju Eiffel sebentar lagi"ucap Darren.

Mereka kembali makan sebelum berangkat menuju Menara Eiffel yang sangat diimpi-impikan Adel.
Mobil mereka menembus jalanan yang cukup padat.Beberapakali Darren menghela nafasnya kasar saat mobilnya harus terhenti karena macet.Akhirnya ia memilih jalan alternatif.Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.Ia melihat Adel sudah tertidur lelap dikursinya.

Akhirnya mereka sampai di Eiffel.Tetapi sepertinya Adel merasa jika mereka sudah sampai di tempat tujuan sehingga ia terbangun dengan sendirinya.

"Argghhh...Eiffel!!!!I'm coming!!"

TBC
Jangan lupa 🌟 dan commentnya ya..😘
Sory for typo✌

Ohh iya sory update nya lama😭
Btw ada video di mulmed loh😄

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang