DUA [Revisi]

32.5K 1.7K 8
                                    

Happy Reading💙
Vote + comment please😋

"Apakah benar dengan saudari bernama Adelia Fariza??", tanya Polisi itu membuat Yuki menatap Adel yang masih terlihat tenang.

"Iya saya sendiri, ada apa ya pak??" polisi itu menjelaskan maksud dan tujuannya dengan tegas. "Saya mendapat laporan jika anda adalah salah satu ketua gangster yang sangat meresahkan masyarakat, mari ikut saya ke kantor polisi untuk menyelesaikan kasus ini", ucap Polisi itu membuat Adel tersenyum, ia menganggukkan kepalanya.

Pikirannya hanya satu, bagaimana jika mamahnya mengetahui hal ini??

---------

Dan benar dugaanya, mamahnya telah dipanggil. Ia sangat geram saat polisi itu memberikan ceramah kepada mamahnya, sebelumnya ia akan dikenakan hukuman selama 8 bulan karena meresahkan masyarakat dan banyak pihak yang merasa di rugikan oleh gangsternya.

Walaupun gangsternya tidak pernah melakukan hal itu semua, ia sangat yakin jika gangsternya hanya sekedar kumpul di malam hari dan akan keluar jika ada musuh yang menantangnya.

Tetapi hukuman itu dibatalkan karena bantuan teman papahnya yang ada di Manado. Dira langsung menelfon sahabat suaminya saat mengetahui Adel akan ditahan. Terdengar licik tetapi wanita paruh baya itu tidak bisa melihat putrinya sengsara. Dira sangat kecewa dengan apa yang di lakukan Adel tetapi ia tidak bisa membiarkan anaknya tinggal di balik jeruji besi yang dingin.
Mereka diperbolehkan meninggalkan Kantor Polisi saat semua nasehat sudah selesai di ucapkan oleh seorang polisi yang sudah cukup berumur.

"Mah", Hening. Hal itu membuat Adel semakin merasa bersalah, ia merasa telah mengecewakan mamahnya dan gagal menjadi anak yang baik.

"Mahh..maafin Adel, tapi gangster Adel baik kok!nggak seperti yang di bilang polisi tadi..itu semua opini mah bukan fakta", ucap Adel sambil memeluk Dira dari samping.

Dira menghela nafasnya pelan, ia tersenyum sambil mengusap lembut rambut Adel. "Iya mamah maafin, tapi jangan sampai kamu ulangi lagi ya". Adel tersenyum dan kembali memeluk mamahnya.

"Papah gimana mah??Adel takut", ucap Adel kembali menatap mamahnya dengan sendu. Walaupun ia seorang ketua gangster ia tetaplah seorang putri yang takut dengan papanya.

"Kita bicarakan pelan-pelan, semoga papah mau mengerti", ucap Dira menenangkan Adel. Ia kembali mengajak Adel masuk ke dalam mobil dan bergegas pulang.

Benar saja,sampai dirumah Antonio~Papa Adel sudah menunggu di sofa ruang keluarga. Pria paruh baya itu menatap Adel tajam membuat Adel bergidik ngeri.

"Adel!!Duduk di depan Papah!!", ucap Antonio tajam. Adel sempat memandang mamahnya dengan ragu sebelum duduk di depan papahnya.

"Maafin Adel pah, tapi gangster Adel nggak bikin masalah kok", ucap Adel sambil meremas ujung bajunya. Entah mengapa ia selalu takut jika papahnya sedang murka seperi ini.

"Untung temen papah mau bantuin kamu!!Besok jangan pergi ke mana-mana!!Kamu mau papah kenalin sama anak temen papah!!Nggak boleh bantah!!itu hukuman kamu karena kamu sudah berani berbuat di luar batas!!", ucap Antonio tajam. Ia sempat melihat Adel yang hampir menangis sebelum meninggalkan Adel.

Setelah kepergian Antonio, Dira segera berjalan menuju putrinya yang sedang berusaha menahan tangisnya.

"Mahh..Adel nggak mau di kenalin sama anak temen papah!!Adel nggak mau mahh!!Adel nggak mau di jodohin!", ucap Adel histeris. Air matanya mengalir sedikit membasahi blouse Dira.

"Stttt..tenang sayang, yang penting kamu kenalan dulu aja kalau kamu nggak mau juga nggak papa. Walaupun kamu tidak berbuat di luar batas pun papah kamu tetep mau jodohin kamu nak", ucap Dira semakin membuat Adel terkejut.

Jadi selama ini papah selalu menolak laki-laki yang deketin aku karena dari awal aku mau di jodohkan??batin Adel.

"Jadi Adel dari dulu sudah mau di jodohkan mah??", tanya Adel sambil mengusap bekas air matanya.

"Iya sayang..dari kecil kalian main bareng kok, kalian itu dulu temenan atau mungkin sahabatan", ucap Dira semakin membuat Adel binggung. Bahkan Adel tidak merasa memiliki teman laki-laki sewaktu kecil, ia memiliki teman laki-laki hanya saat gangster Eagle berdiri.

"Namanya Darren, waktu kenalan sama tentara yang bernama Darren itu sebenarnya mamah terkejut. Tetapi nama Darren banyak kan dan mamah sudah nggak pernah ketemu lagi sama keluaraga temen papah itu??", ucap Dira sambil tersenyum. Ia sempat membayangkan jika Darren anak sahabatnya adalah orang yang sama dengan tentara yang bernama Darren saat itu.

"Tapi kok Adel nggak inget apapun tentang Darren ya mah??", tanya Adel membuat Dira menyentil dahinya pelan.

"Jadi kamu udah lupain sahabat kamu itu??Emm dulu memang kamu masih kecil jadi kemungkinan besar nggak inget. Umur kamu waktu itu baru 4 tahun Del", ucap Dira sambil membayangkan momen saat Adel bermain dengan seorang anak laki-laki tampan.

"Karena Ayahnya mendapat tugas di Manado jadi mereka semua pindah ke Manado saat itu, kamu saja sampai nggak mau makan karena di tinggal Darren", ucap Dira tertawa saat melihat Adel yang mulai kesal.

"Masa Adel kaya gitu sih mah??", tanya Adel pelan.
Dira menatap Adel sambil tersenyum "Iya, ya sudah yang penting kamu terima dulu aja. Kalau kamu nggak mau juga nggak papa. Mamah sama papah sebenarnya nggak maksa kok", ucap Dira. Wanita itu tersenyum lalu mencium pucuk kepala Adel dan pergi menuju kamarnya.

"Kok aku nggak inget apapun tentang Darren ya??", gumam Adel.

Next🔜
(Maaf jika masih ada typo berkeliaran✌😂)

(Revisi, 10 Mei 2019)

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang