DUAPULUHEMPAT

19.4K 900 7
                                    

CINTA....
Satu kata yang membuat ku langsung mengingatmu
Satu kata yang mampu menggetarkan jantungku
Satu kata yang mampu membuatku menyerahkan semua yang aku miliki untukmu
-Darren-

  Adel terbangun saat mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Ia merasakan nyeri pada kaki dan lengannya.Ia teringat jika memang kaki dan tangannya tertembak.Walaupun sudah pernah mengalaminya,tetap saja ia masih tidak tahan dengan rasa nyerinya.

Suara pintu kamar mandi terbuka,menampilkan Darren yang keluar dengan kaos berwarna coklat dan celana jeans selutut berwarna hitam.Ia terkejut saat mendapati Adel tengah menatapnya.Ia segera mendekat dan menggenggam tangan istrinya.

"Sayang,kamu udah bangun??Ada yang sakit sayang??Sebentar aku panggil dokter"ucap Darren khawatir,ia akan meninggalkan Adel tetapi terhenti saat ia merasakan tarikan kecil pada ujung kaosnya.
Ia menatap Adel sendu,ia kembali mendekat dan mengelus pucuk kepala Adel dengan penuh rasa kasih sayang.Tak terasa air matanya jatuh.Adel tertegun,apakah ia telah membuat suaminya sesedih ini??

Adel mengusap air mata Darren dengan tangan satunya."Maaf telah membuatmu khawatir Sayang"ucap Adel pelan.

Darren menggelengkan kepalanya.Ia menatap Adel dan mengecup pipinya.
"Kamu sangat nakal sayang!!Bagaimana kalau kamu terlamabat di bawa ke rumah sakit,bagaimana kalau terjadi apa-apa denganmu dan little angle kita ini"ucap Darren sambil mengelus perut rata Adel.

Adel terkejut.Bagaimana bisa Darren mengetahui jika dia sedang hamil??Ahh..pasti dokter yang memberitahukannya.Ia tersenyum bahagia dan mengusap punggung tangan Darren.

"Iya Kak,aku nggak akan mengulanginya lagi.Lagipula aku tidak mau dia kenapa-napa"ucap Adel sambil memandang perut datarnya.

"Ya sudah,kamu istirahat saja sayang,ini masih petang"ucap Darren sambil membenarkan letak selimut Adel.

"Pasti Kak Ren kedinginan,jam segini mandi??"tanya Adel heran.

"Aku tidak mau meninggalkan mu sayang,tetapi karena aku ingin terlihat tampan saat kamu membuka mata,akhirnya aku terpaksa mandi"ucap Darren sambil terkekeh pelan.Ia memang sedikit kedinginan karena airnya sangat dingin.

"Aaahh.."ringis Adel saat mencoba menggerakkan kaki dan tanganya.

"Jangan bergerak dulu sayang!!Kaki dan tangan mu yang terkena tembakan belum sembuh total"ucap Darren khawatir.

"Kak Ren nggak marah kan gara-gara aku berantem??"tanya Adel takut-takut.Ia menatap Darren yang semakin mendekatkan wajahnya.

Cup!!

Adel memejamkan mata saat Darren mengecup bibirnya singkat.
"Nggak sayang,aku bangga sama kamu!!Kamu istriku yang sangat pemberani!!"ucap Darren,pipi Adel menghangat.Ia tersenyum kaku dan memalingkan wajahnya malu.
Darren terkekeh pelan saat melihat tingkah malu-malu Adel.
Suara dering ponsel Darren membuat Adel menatap benda persegi diatas nakas itu.

"Bentar ya sayang,kamu istirahat aja"ucap Darren lalu mengambil ponselnya dan segera mengangkatnya setelah mengetahui siapa yang menelfonnya sepetang ini.
Jam bahkan masih menunjukkan puku 3 pagi,berarti baru 4 jam yang lalu ia menghubungi sang penelfon.

"Ya ada yang bisa kamu laporkan sekarang??"tanya Darren sambil duduk di atas sofa tak jauh dari tempat tidur Adel.

"Saya sudah mengetahui siapa dalang di balik perampokan di rumah anda tuan.Dia seseorang yang selalu ingin mencelakai Nyonya"

"Baik,kirimkan laporannya ke emailku.Aku akan membacanya.Sertakan identitas pelakunya"ucap Darren tajam.

"Baik tuan"

"Ternyata kamu tidak pernah melepaskan istriku"gumam Darren tajam.

---------

Suara kamar rumah sakit yang tadinya sepi kini sangat ramai dengan ocehan teman gangster Adel.Mereka baru saja datang dan sudah membuat beberapa perawat menegurnya.

"Bagaimana bisa kamu kalah sama mereka??Helehh..payah!!Udah nggak pernah latihan lagi kendo tuh fisikmu"ejek Yuki membuat Adel menatap tajam sahabatnya itu.

"Kalau kau tau aku sedang hamil maka kau tidak akan tega mengatakan hal itu kepadaku"ucap Adel ketus.Ucapan jika ia hamil membuat hampir seluruh orang di kamarnya menatapnya kaget.Apalagi Yuki,perempuan itu menatap Adel denagn pandangan 'are you kidding me??'

Adel menggelengkan kepalanya dan mengusap lembut perut ratanya.Ia tersentak saat mendengar teriakan Yuki.

"Kamu beneran hamil??"tanya Yuki.

"Iya,sebentar lagi kamu akan memiliki keponakan yang tentunya lucu sepertiku"ucap Adel membuat Yuki jengah seketika.Ia menatap Adel sendu dan berhambur memeluk sahabatnya.

"Selamat ya Del,sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ibu"ucap Yuki penuh haru.Ia mengurai pelukannya dan kembali duduk di samping Adel.

"Kamu nggak ngidam apa gitu??"tanya Yuki.

Adel menghembuskan nafasnya pelan."Aku cuma nggak mau jauh-jauh dari suami aku,selain itu belum pengen apa-apa sih"

Yuki memutar matanya malas."Dulu aja kamu nggak mau dinikahin sama dia,lah sekarang nempel mulu!"ucap Yuki.

"Yahh..kan dulu belum cinta.Semua berubah karena dia selalu berada disampingku kapanpun aku membutuhkannya.Dia laki-laki yang baik dan penyayang.Entah mengapa aku sangat mudah untuk mencintainya."ucap Adel sambil tersenyum dan menatap Darren yang tengah tertidur di sofa pojok.Padahal teman-temannya sangat berisik tetapi laki-laki itu sama sekali tidak terganggu.

"Baiklah-baiklah.Kamu sekarang romantis sekali yah.Kata-kata mu manis sekali!"ucap Yuki.

Adel tertawa pelan.Benar juga padahal dulu ia sangat anti dengan kata-kata seperti yang baru saja ia ucapkan tadi.Ia banyak berubah setelah mengenal Darren.Dan itu lengkap dengan perubahan statusnya yang semakin membuat dirinya ingin berubah menjadi yang lebih baik lagi.

"Suatu saat kamu pasti juga akan merasakan bagaimana semangat untuk merubah diri menjadi wanita yang baik untuk suami dan anaknya kelak.Aku akan selalu mendoakan agar kamu segera dipertemukan dengan jodohmu"ucap Adel tersenyum lembut,hal itu membuat Yuki terharu.Ia bahagia memiliki seorang sahabat yang sangat menyayanginya.

"Terimakasih Del"

Adel tersenyum.Mereka semua berbincang-bincang hingga tak sadar waktu mengunjung sudah habis.2 orang satpam segera memperingatkan mereka untuk segera meninggalkan rumah sakit.

"Cepet sembuh ya Del,Aku cabut sama yang lain."ucap Yuki.Adel menganggukkan kepalanya dan mengangkat satu tangannya dan melambaikannya pada teman-temannya.

Ia menolehkan kepalanya saat merasa Darren sudah terbangun.Benar saja,laki-laki itu beberapakali mengusap wajahnya dan mengacak-acak rambutnya.Astaga,dalam kondisi bangun tidurpun ia terlihat sangat tampan.

"Temen-temen kamu udah pulang??"

"Udah kak,baru aja"ucap Adel.Ia memejamkan matanya saat rasa nyeri kembali terasa pada lengan dan kakinya.

"Ya udah,kamu istirahat aja dulu.Aku mau keluar sebentar.Kamu mau titip apa??"

"Keluar??Kemana??"tanya Adel penasaran.

Darren tersenyum,"Mau liat kondisi rumah"ucap Darren sembari mengelus pucuk kepala Adel.

"Emm..aku nggak pengen apa-apa.Nanti kalau udah selesai langsung kesini ya"

"Iya pasti sayang,Aku pergi dulu.Kamu baik-baik disini"ucap Darren.

Adel mengangguk dan tersenyum saat Darren mulai meninggalkan kamarnya.Ia mencoba memejamkan mata dan akhirnya dunia mimpi menghampirinya.

------------

TBC..
Jangan lupa vote dan commentnya ya..💖

Sory for typo✌

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang