TIGABELAS

21.7K 1K 9
                                    

"Hari ini kita jadi kumpul Del??"tanya Yuki saat mereka akan memasuki mobil Jazz terbaru hadiah dari orang tua Yuki.

"Jadi,3 hari Kak Darren akan menginap di Asrama.Ia sedang ada tugas di Markas.

"Dan kamu nggak bilang kalau kamu mau ke base camp??"tanya Yuki khawatir,ia hanya mendapatkan gelengan kepala dari Adel.

"Kuharap hal ini tidak akan menimbulkan masalah"gumam Yuki.Ia lalu duduk di belakang kemudi dan mulai menjalankan mobilnya menuju base camp.

-------

Darren terpaksa meninggalkan Adel selama 3 hari.Ia memiliki beberapa tugas yang harus ia selesaikan.

Di sisi lain,saat ini Adel sedang berada di base camp.Ia sudah mengetahui siapa pengkhianat yang ada di gangsternya.Dan hari ini juga ia telah membuat penghianat itu memohon ampun kepadanya.

"Seharusnya kamu tidak membiarkannya pergi begitu saja Del,kita bisa memberikannya sedikit pelajaran"ucap salah satu anggota gengsternya.

"Aku nggak mau melihatnya lebih lama lagi"ucap Adel tegas.Ia menghembuskan nafasnya perlahan dan berjalan menuju halaman di samping base camp.

Ia duduk di bangku lalu mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya.

"Kok aku udah kangen sih"gumam Adel,ia tidak bisa fokus karena bayang-bayang Darren selalu muncul di pikirannya.Bahkan rasa bersalah karena ia berbohong pun terus berputar di benaknya.

Sudah beberapa kali ia melihat ponselnya.Tetapi nihil,Darren tidak menghubunginya sama sekali.Terakhir menghubungi tadi siang waktu istirahat katanya.

"Rapatnya udah selesai,tinggal berangkat Del"ucap Yuki lalu duduk di samping Adel.Ia memperhatikan sahabatnya yang terus menatap ponselnya.

"Kamu yakin nggak mau kasih tau suami kamu kalau kita bakal fight"ucap Yuki membuat Adel menggelengkan kepalanya pelan.Ia yakin saat ini Adel sedang bimbang.

"Atau kamu nggak usah ikut,serahkan pada kita"ucap Yuki membuat Adel menatapnya tajam.

"Aku nggak sepengecut itu Yuk,aku bakal tetep ikut apapun resikonya"tekad Adel membuat Yuki tersenyum padanya.

"Baiklah..sekarang kita berangkat"ucap Yuki,lalu mereka sempat berganti baju dan bersiap menuju markas Killer's Blue.Ya,ia dan anggota gangsternya akan melakukan serangan mendadak.Biar saja mereka di sebut licik,tetapi setelah kejadian beberapa hari ini membuat Adel tidak bisa mentoleransi.

Malam ini ia ingin meluruskan semuanya.Awalnya hanya ingin berbicara baik-baik,tetapi mengingat seperti apa Killer's Blue ia jadi ingin menyerangnya.

"Lakukan sesuai rencana A"ucap Adel,seluruh anggotanya mengangguk paham.Mereka berpencar mengepung base camp Hito.

Tanpa di duga Hito telah mengetahui semua rencananya.Ia muncul dari balik pohon dan tertawa mengejek Adel.

"Haha..kau lemah sekali cantik,datang ke sini tanpa persiapan yang matang"ucap Hito,lalu banyak anggota Hito yang muncul di balik kegelapan.
Mereka tertawa saat melihat Eagle terpojok.

Sekali lagi mereka kalah pasukan.Adel akui jika Killer's Blue memiliki banyak pasukan.
Ia menggeram marah saat mengetahui jika semua rencananya bocor sampai ke tangan Hito.Ia yakin masih ada penghianat yang berada di gangsternya.

"Kamu nggak bawa bodyguard mu itu kan?"tanya Hito sambil menatap Adel dan mengedarkan pandangannya.

"Siapa yang kau maksud body guard HAH!!!"teriak Adel membuat anggota Hito tertawa.

Adel menatap mereka semua dengan tajam.Seolah hanya dengan menatapnya ia bisa membunuh mereka semua.

Hito mendekati Adel dan membisikkan kata-kata yang semakin membuat Adel marah.
"Suami mu yang bodoh itu,apakah dia mulai melupakan mu??"

"SIALAN!!"geram Adel,ia memukul perut Hito tetapi dapat dihindari dengan mudah.Hito tersenyum mengejek.

"Ckck!!!Sabar cantik"ucap Hito lalu berjalan mundur dan mengangkat tangannya dan mengayunkannya membuat semua anggotanya maju dan menyerang Eagle.

Terjadi perkelahian yang tidak bisa di hindari.Suara baku hantam menemani malam yang sedikit mendung.Adel meghajar beberapa Anak buah Hito dengan ganas.Ia kembali mengingat hinaan Hito pada Darren.Mengingatnya saja membuatnya naik darah.

Ia berjalan mendekati Hito yang masih bersandar di pohon tempatnya bersembunyi tadi.Ia segera melayangkan semua pukulannya.Dan sayangnya Hito dapat menghindarinya dengan mudah.Ia sempat tersenyum saat Adel mulai kehabisan nafas.

"Menyerahlah"gumam Hito saat melihat pukulan Adel semakin melemah.

Tanpa mereka sadari,polisi mulai melepaskan gas air mata.Entah bagaimana segerombolan polisi bisa sampai di base camp Hito.Semua orang terkejut tetapi tidak mampu kabur.

"Sialan!!"teriak Hito saat kedua  tangannya dibekuk ke belakang.Begitu juga dengan Adel,ia masih mengatur nafasnya dan berjalan mengikuti tarikan polisi yang sedang menbekuknya.

Semua anggota Eagle tertangkap,tetapi tidak dengan Killer's Blue.Hanya beberapa orang saja yang tertangkap,termasuk Hito.

Adel sampai di kantor polisi.Mereka semua terpaksa di tahan di dalam sel yang sama.Ia melihat Hito yang terlihat biasa saja.Arrgghh!!!Ia meruntuki kebodohannya.Bagaimana bisa ia lupa jika base camp Hito adalah incaran nomor satu semua polisi.Tiba-tiba ia teringat senyuman Darren.Bagaimana laki-laki itu menatapnya dengan penuh cinta.

Darren pasti sangat marah.Ia beberapa kali meruntuki kebodohannya.Yuki yang duduk di depannya pun menatap Adel dengan iba.Ia yakin jika Darren pasti akan memarahi Adel habis-habisan.Bagaimanapun Darren memiliki pangkat yang cukup tinggi di pekerjaannya.

"Sudah Del,jangan mengahantamkan kepalamu seperti itu"ucap Yuki tak tahan saat melihat Adel beberapa kali menghantamkan kepalanya pada dinding di belakangnya.

"Aku yakin dia kecewa padaku Yuk"

"Membayangkannya pun membuat hati ku sakit"

Adel menundukkan kepalanya dan berusaha menahan air matanya.Ia tidak boleh terlihat lemah di hadapan seluruh anggotanya.Apalagi ada Hito yang duduk tak jauh darinya.

Suasana hening dan malam semakin larut.Adel tertidur saat merasa ia sangat kelelahan.
Begitupun semua anggota baik Eagle maupun Killer's Blue.Mereka hanya menunggu sampai seseorang mau membebaskannya.

Pagi hari ini membuat pagi hari yang sangat Adel benci.Ia terbangun dengan keadaan yang masih sama seperti saat ia tertidur semalam.Pertama kalinya ia bermalam di kantor polisi.

Ia terbangun saat merasakan sentuhan di bahunya.Menggoyangkannya berkali-kali berharap agar ia terbangun dari tidurnya.

Ia melihat seorang polisi berdiri di hadapannya."Maaf mbak,apakah benar anda yang bernama Adelia??"tanya sang polisi,sementara Adel hanya menganggukkan kepalanya dengan lemah.
"Anda sudah bebas.Mari"ucap sang polisi lalu membukakan pintu,Adel sempat terheran.Bagaimana ia bisa bebas??

Ia terkejut saat melihat Darren duduk masih dengan seragamnya.Tetapi satu hal yang sangat ia takutkan saat ini.Ya,kemarahan Darren!!

Ia berjalan kaku saat melihat Darren menatapnya tajam.Penuh dengan amarah dan...kekecewaan.

Ia duduk di samping Darren dan menandatangani sesuatu yang di berikan sang polisi.Akhirnya sang polisi menjabat tangannya dan tangan Darren bergantian.

Darren berjalan keluar meninggalkan Adel yang masih terbengong dengan sikap Darren.

Ya ia pantas mendapatkannya.Demi apapun ia sangat menyesali perbuatannya!!Ia sungguh merindukan tatapan penuh cinta yang Darren berikan kepadanya.

TBC

Jangan lupa vote dan comment nya ya..thanks😍💙
Sory for typo's✌

Perfect Love For AU (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang